NasDem Siap Usung Kang Emil Jadi Jabar 1
A
A
A
BANDUNG - Partai Nasional Demokrat (NasDem) menyatakan dukungannya kepada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jabar 2018. Partai ini pun siap mendeklarasikan Ridwan Kamil sebagai calon gubernur (Cagub) Jawa Barat yang rencananya dilakukan pada 19 Maret 2017 di Lapangan Tegalega, Bandung.
"Tanggal 19 Maret 2017 kita akan mendeklarasi Kang Emil (Ridwan Kamil) sebagai calon gubernur Jabar yang kami usung," kata Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat Saan Mustopa saat dihubungi, Kamis (16/3/2017).
Dia menyebut, NasDem Jabar memang sudah mantap memilih pria yang akrab disapa Kang Emil, sebagai cagub yang akan didukung.
Menurutnya, Kang Emil telah membawa banyak perubahan positif untuk ibu kota Jabar tersebut. Pihaknya menilai, sejauh ini gaya Emil memimpin Kota Bandung dengan imajinasi yang tinggi. Inovasi khas Kang Emil pun, diyakininya mampu membawa perubahan Jabar yang lebih baik.
"Kang Emil memiliki komitmen yang tinggi untuk menjaga pluralisme. Dengan komitmennya tersebut, maka diharapkan Kang Emil juga ke depannya bisa menjaga kebhinekaan di Jabar maupun Nasional," ucap Saan.
Berbagai prestasi berupa penghargaan-penghargaan dikatakannya menjadi bukti kinerja bagus seorang Kang Emil.
Kang Emil disebut juga oleh Saan, sebagai sosok yang mewakili NasDem karena visioner, imajiner atau jangkauan pikirannya jauh ke depan dalam mendesain daerah, lalu kreatif dan inovatif serta berkarakter dalam memimpin.
"Kita lihat tata kelola pemerintahan di Kota Bandung juga lebih baik. Itu menjadi modal yang besar untuk maju sebagai Gubernur. Sehingga kita menilai kemampuan Kang Emil juga bisa memimpin Jabar lebih baik," ujarnya.
Saan menjelaskan, untuk mengusung Calon Gubernur Jabar, minimal harus mengantongi 20 kursi di DPRD. Sedangkan NasDem sendiri, lanjut Saan, hanya memiliki lima kursi.
Deklarasi calon Gubernur Jabar ini, rencananya akan dihadiri langsung oleh Kang Emil dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Kegiatan Deklarasi pun akan dikemas nuansa budaya di Jawa Barat. Pertunjukan kirab budaya tersebut akan mewarnai acara deklarasi.
"Untuk membangun Jawa Barat itu tidak cukup dan tidak bisa dengan satu kekuatan. Koalisi adalah suatu keniscayaan, kita akan komunikasi dengan partai-partai lain untuk menjadi mitra," tandasnya.
"Tanggal 19 Maret 2017 kita akan mendeklarasi Kang Emil (Ridwan Kamil) sebagai calon gubernur Jabar yang kami usung," kata Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat Saan Mustopa saat dihubungi, Kamis (16/3/2017).
Dia menyebut, NasDem Jabar memang sudah mantap memilih pria yang akrab disapa Kang Emil, sebagai cagub yang akan didukung.
Menurutnya, Kang Emil telah membawa banyak perubahan positif untuk ibu kota Jabar tersebut. Pihaknya menilai, sejauh ini gaya Emil memimpin Kota Bandung dengan imajinasi yang tinggi. Inovasi khas Kang Emil pun, diyakininya mampu membawa perubahan Jabar yang lebih baik.
"Kang Emil memiliki komitmen yang tinggi untuk menjaga pluralisme. Dengan komitmennya tersebut, maka diharapkan Kang Emil juga ke depannya bisa menjaga kebhinekaan di Jabar maupun Nasional," ucap Saan.
Berbagai prestasi berupa penghargaan-penghargaan dikatakannya menjadi bukti kinerja bagus seorang Kang Emil.
Kang Emil disebut juga oleh Saan, sebagai sosok yang mewakili NasDem karena visioner, imajiner atau jangkauan pikirannya jauh ke depan dalam mendesain daerah, lalu kreatif dan inovatif serta berkarakter dalam memimpin.
"Kita lihat tata kelola pemerintahan di Kota Bandung juga lebih baik. Itu menjadi modal yang besar untuk maju sebagai Gubernur. Sehingga kita menilai kemampuan Kang Emil juga bisa memimpin Jabar lebih baik," ujarnya.
Saan menjelaskan, untuk mengusung Calon Gubernur Jabar, minimal harus mengantongi 20 kursi di DPRD. Sedangkan NasDem sendiri, lanjut Saan, hanya memiliki lima kursi.
Deklarasi calon Gubernur Jabar ini, rencananya akan dihadiri langsung oleh Kang Emil dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Kegiatan Deklarasi pun akan dikemas nuansa budaya di Jawa Barat. Pertunjukan kirab budaya tersebut akan mewarnai acara deklarasi.
"Untuk membangun Jawa Barat itu tidak cukup dan tidak bisa dengan satu kekuatan. Koalisi adalah suatu keniscayaan, kita akan komunikasi dengan partai-partai lain untuk menjadi mitra," tandasnya.
(sms)