Banten Bersolek, Destinasi Wisata pun Ditambah
A
A
A
SERANG - Jika selama ini destinasi wisata Banten hanya melulu Ujung Kulon dan Tanjung Lesung, tidak salah juga. Tapi, Pemprov Banten dalam waktu dekat ini akan mengembangkan atau menambah tujuan kawasan liburan di luar Ujung Kulon dan Tanjung Lesung.
Kedua tujuan wisata yang kini sudah menjadi ikon Banten pun sudah masuk Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Karenanya, Pemprov Banten terus mempercantik kawasan wisata tersebut agar mudah dikunjungi warga Banten khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Pemrov Banten saat ini fokus membangun infrastruktur jalan dan fasilitas transportasi lainnya menuju Taman Nasional Ujung Kulon dan Tanjung Lesung seperti Jalan Tol Serang- Panimbang, Jalan Kereta Rangkasbitung-Labuan, Bandar Udara Panimbang, dan pelebaran jalan lainnya.
Menariknya fokus pembenahan juga dilakukan kawasan wisata yang ada di luar kawasan Taman Nasional Ujung Kulon dan Tanjung Lesung di antaranya Kampung Wisata Cikadu (perajin batik dan lainnya) dan Desa Cipanon (Kampung Nelayan Cipanon). Desa Cipanon merupakan tempat budi daya kerang dan lainnya. Di luar kawasan juga terdapat wisata alam yang bagus seperti Pulau Liwungan, Pantai Batu Hideung, Tanjung Jaya, Pantai Langu Sumur Dadap.
Tidak hanya itu, terdapat wisata pedesaan, yaitu Desa Banyu Biru. Desa ini merupakan desa perajin emping dan kampung domba di Juhit, Pandeglang. Terdapat beberapa destinasi agro wisata seperti perkebunan buah naga, kebun durian, dan lainnya. Bahkan, saat ini terdapat tempat wisata buatan yang berkembang di Kecamatan Carita, yaitu Coconut Island Waterpark.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati menyambut baik kebijakan pemerintah pusat yang menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan dalam pertumbuhan dan pengembangan ekonomi secara nasional. Dengan kebijakan itu, pemerintah pusat akan banyak memperhatikan wilayah Provinsi Banten, baik dari sisi penganggaran dan membantu penguatan kelembagaan pengembangan destinasi wisata yang ada di Banten, terutama Taman Nasional Ujung Kulon dan Tanjung Lesung yang masuk KSPN.
Namun, Pemprov Banten bersama Kabupaten Pandeglang dan kabupaten/kota di Banten lainnya tidak berpikir untuk mengembangkan kawasan itu saja. Pemerintah daerah juga memikirkan jika kawasan tersebut pada 5-10 tahun berkembang dengan cepat, masyarakat Banten tidak hanya jadi penonton.
Untuk itu, kata Eneng, Dinas Pariwisata Provinsi Banten saat ini tengah melakukan identifikasi potensi destinasi-destinasi yang ada di luar Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon dan Tanjung Lesung. Hasil identifikasi yang dilakukan sangat banyak destinasi wisata yang tumbuh, terutama sepanjang jalan menuju Pantai Tanjung Lesung.
Promosi wisata saat ini secara alami membuat masyarakat turut berpromosi, terutama yang dilakukan pemandu wisata, pemilik home stay, pemilik vila. Eneng mencontohkan, di Cikadu, sudah bagus sebagai kampung yang mengembangkan batik Pandeglang. Tetapi, infrastruktur jalan menuju kampung tersebut belum memadai.
Pembangunan di sana tidak bisa ditunda dan harus bisa dibangun pada 2017 ini, karena itu bisa diarahkan untuk tujuan wisata. Upaya lainnya untuk mendatangkan pengunjung dengan diadakannya event Festival Tanjung Lesung. Event ini telah digelar selama tiga tahun dan pelaksananya terus dievaluasi. (Teguh Mahardika)
Kedua tujuan wisata yang kini sudah menjadi ikon Banten pun sudah masuk Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Karenanya, Pemprov Banten terus mempercantik kawasan wisata tersebut agar mudah dikunjungi warga Banten khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Pemrov Banten saat ini fokus membangun infrastruktur jalan dan fasilitas transportasi lainnya menuju Taman Nasional Ujung Kulon dan Tanjung Lesung seperti Jalan Tol Serang- Panimbang, Jalan Kereta Rangkasbitung-Labuan, Bandar Udara Panimbang, dan pelebaran jalan lainnya.
Menariknya fokus pembenahan juga dilakukan kawasan wisata yang ada di luar kawasan Taman Nasional Ujung Kulon dan Tanjung Lesung di antaranya Kampung Wisata Cikadu (perajin batik dan lainnya) dan Desa Cipanon (Kampung Nelayan Cipanon). Desa Cipanon merupakan tempat budi daya kerang dan lainnya. Di luar kawasan juga terdapat wisata alam yang bagus seperti Pulau Liwungan, Pantai Batu Hideung, Tanjung Jaya, Pantai Langu Sumur Dadap.
Tidak hanya itu, terdapat wisata pedesaan, yaitu Desa Banyu Biru. Desa ini merupakan desa perajin emping dan kampung domba di Juhit, Pandeglang. Terdapat beberapa destinasi agro wisata seperti perkebunan buah naga, kebun durian, dan lainnya. Bahkan, saat ini terdapat tempat wisata buatan yang berkembang di Kecamatan Carita, yaitu Coconut Island Waterpark.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati menyambut baik kebijakan pemerintah pusat yang menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan dalam pertumbuhan dan pengembangan ekonomi secara nasional. Dengan kebijakan itu, pemerintah pusat akan banyak memperhatikan wilayah Provinsi Banten, baik dari sisi penganggaran dan membantu penguatan kelembagaan pengembangan destinasi wisata yang ada di Banten, terutama Taman Nasional Ujung Kulon dan Tanjung Lesung yang masuk KSPN.
Namun, Pemprov Banten bersama Kabupaten Pandeglang dan kabupaten/kota di Banten lainnya tidak berpikir untuk mengembangkan kawasan itu saja. Pemerintah daerah juga memikirkan jika kawasan tersebut pada 5-10 tahun berkembang dengan cepat, masyarakat Banten tidak hanya jadi penonton.
Untuk itu, kata Eneng, Dinas Pariwisata Provinsi Banten saat ini tengah melakukan identifikasi potensi destinasi-destinasi yang ada di luar Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon dan Tanjung Lesung. Hasil identifikasi yang dilakukan sangat banyak destinasi wisata yang tumbuh, terutama sepanjang jalan menuju Pantai Tanjung Lesung.
Promosi wisata saat ini secara alami membuat masyarakat turut berpromosi, terutama yang dilakukan pemandu wisata, pemilik home stay, pemilik vila. Eneng mencontohkan, di Cikadu, sudah bagus sebagai kampung yang mengembangkan batik Pandeglang. Tetapi, infrastruktur jalan menuju kampung tersebut belum memadai.
Pembangunan di sana tidak bisa ditunda dan harus bisa dibangun pada 2017 ini, karena itu bisa diarahkan untuk tujuan wisata. Upaya lainnya untuk mendatangkan pengunjung dengan diadakannya event Festival Tanjung Lesung. Event ini telah digelar selama tiga tahun dan pelaksananya terus dievaluasi. (Teguh Mahardika)
(bbk)