Jalan Penghubung Kabupaten-Kota Bandung Putus Terendam Banjir
A
A
A
BANDUNG - Akses penghubung Kabupaten Bandung menuju Kota Bandung melalui Jalan Raya Banjaran-Dayeuhkolot terputus akibat banjir, Selasa (28/2/2017) pagi. Banjir dampak dari air sungai Citarum yang meluap, menutup ruas jalan milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat setinggi 30-50 cm.
Para pengendara baik dari arah Banjaran, Dayeuhkolot, Baleendah maupun dari Kota Bandung tak bisa melintas. Alhasil kemacetan di daerah yang setiap tahun menjadi langganan banjir tak terhindarkan hingga lebih dari 1 kilometer. Warga setempat yang hendak beraktivitas pun terpaksa menggunakan perahu untuk melintasi kawasan tersebut.
Tak hanya ruas jalan utama beberapa jalur alternaif pun tergenang banjir. Di antaranya, Jalan Anggadireja yang menghubungkan wilayah Dayeuhkolot menuju Baleendah, maupun Jalan Andir menuju Kecamatan Katapang dan Soreang. Tak sedikit kendaraan baik roda dua atau roda empat yang nekat menerjang banjir mogok.
Seorang pengendara, Andri Suherman (34) yang hendak menuju Kota Bandung mengaku kebingungan harus melalui jalan mana akibat ruas jalan utama dan jalur alternatif terendam banjir. Dia pun sempat menerobos genangan banjir di Jalan Anggadireja meskipun motornya mogok."Memang ada jalan alternatif tapi macet, makanya menerobos banjir. Motor saya mogok," kata Andri.
Luapan air juga merendam ribuan rumah di 3 kecamatan di Kabupaten Bandung, meliputi Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang. Ketinggian air mulai dari 40 cm hingga 1,5 meter. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung sekitar 4.800 unit rumah warga terendam banjir. Sekitar 480 jiwa yang tersebar di wilayah yang terdampak mengungsi.
Para pengendara baik dari arah Banjaran, Dayeuhkolot, Baleendah maupun dari Kota Bandung tak bisa melintas. Alhasil kemacetan di daerah yang setiap tahun menjadi langganan banjir tak terhindarkan hingga lebih dari 1 kilometer. Warga setempat yang hendak beraktivitas pun terpaksa menggunakan perahu untuk melintasi kawasan tersebut.
Tak hanya ruas jalan utama beberapa jalur alternaif pun tergenang banjir. Di antaranya, Jalan Anggadireja yang menghubungkan wilayah Dayeuhkolot menuju Baleendah, maupun Jalan Andir menuju Kecamatan Katapang dan Soreang. Tak sedikit kendaraan baik roda dua atau roda empat yang nekat menerjang banjir mogok.
Seorang pengendara, Andri Suherman (34) yang hendak menuju Kota Bandung mengaku kebingungan harus melalui jalan mana akibat ruas jalan utama dan jalur alternatif terendam banjir. Dia pun sempat menerobos genangan banjir di Jalan Anggadireja meskipun motornya mogok."Memang ada jalan alternatif tapi macet, makanya menerobos banjir. Motor saya mogok," kata Andri.
Luapan air juga merendam ribuan rumah di 3 kecamatan di Kabupaten Bandung, meliputi Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang. Ketinggian air mulai dari 40 cm hingga 1,5 meter. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung sekitar 4.800 unit rumah warga terendam banjir. Sekitar 480 jiwa yang tersebar di wilayah yang terdampak mengungsi.
(wib)