Setelah Sebulan Groundbreaking, Progres Pembangunan Bandara NYIA Belum Jelas
A
A
A
KULONPROGO - Setelah sebulan groundbreaking pembangunan bandara New Yogyakarta International airport (NYIA) di Kabupaten Kulonprogo, belum ada pekerjaan yang jelas dan baru sebatas pemagaran lokasi. Belum ada kegiatan fisik yang lain, padahal bandara ini ditargetkan beroperasi pada Maret 2019.
Diketahui groundbreaking pembangunan bandara New Yogyakarta International airport (NYIA) bertajuk “Babat Alas Nawung Kridho” dilakukan 27 Januari 2017. Namun, tidak adanya kegiatan fisik di lapangan, banyak menimbulkan pertanyaan. Apalagi belakangan justru muncul surat dari PT Angkasa Pura I kepada warga yang sudah menerima kompensasi untuk mengosongkan tanah dan bangunan rumahnya.
“Kegiatan fisik setelah groundbreaking ini apa, sepertinya belum ada,” tanya Akhid Nuryati, Ketua DPRD Kulonprogo, Minggu (26/1/2017).
Politisi PDIP ini, kerap turun di lapangan di sekitar bandara. Namun dari masyarakat hanya diketahui kegiatan fisik sebatas pemagaran lahan. Itupun hanya di lokasi yang tidak bermasalah. Sedangkan yang masih ada gugatan dan belum dibebaskan juga belum dilakukan. “Kalau tidak ada pekerjaan warga sudah diminta mengosongkan, terus bagaimana,” tuturnya.
Project Manager Kantor Proyek Pembangunan bandara NYIA, PT Angkasa Pura I, Sujiastono kegiatan fisik masih dalam perencanaan. Baik untuk pembangunan runway, terminal sampai dengan pelaksanaan fisik. Sebentar lagi, warga yang sudah menerima kompensasi akan mengosongkan rumahnya. Itu akan ditindaklanjuti dengan merobohkan rumah. Begitu juga dengan proses kasasi terhadap tambak udang. “Semuanya masih sesuai dan pararel dengan perencanaan,” ujarnya.
Humas Kantor Proyek Bandara NYIA PT Angkasa Pura I, Didik Catur mengatakan, saat ini masih dalam proses tender lelang pekerjaan. Diharapkan akan segera selesai pada Maret, agar April dan Mei sudah bisa dimulai tahap konstruksi.
Diketahui groundbreaking pembangunan bandara New Yogyakarta International airport (NYIA) bertajuk “Babat Alas Nawung Kridho” dilakukan 27 Januari 2017. Namun, tidak adanya kegiatan fisik di lapangan, banyak menimbulkan pertanyaan. Apalagi belakangan justru muncul surat dari PT Angkasa Pura I kepada warga yang sudah menerima kompensasi untuk mengosongkan tanah dan bangunan rumahnya.
“Kegiatan fisik setelah groundbreaking ini apa, sepertinya belum ada,” tanya Akhid Nuryati, Ketua DPRD Kulonprogo, Minggu (26/1/2017).
Politisi PDIP ini, kerap turun di lapangan di sekitar bandara. Namun dari masyarakat hanya diketahui kegiatan fisik sebatas pemagaran lahan. Itupun hanya di lokasi yang tidak bermasalah. Sedangkan yang masih ada gugatan dan belum dibebaskan juga belum dilakukan. “Kalau tidak ada pekerjaan warga sudah diminta mengosongkan, terus bagaimana,” tuturnya.
Project Manager Kantor Proyek Pembangunan bandara NYIA, PT Angkasa Pura I, Sujiastono kegiatan fisik masih dalam perencanaan. Baik untuk pembangunan runway, terminal sampai dengan pelaksanaan fisik. Sebentar lagi, warga yang sudah menerima kompensasi akan mengosongkan rumahnya. Itu akan ditindaklanjuti dengan merobohkan rumah. Begitu juga dengan proses kasasi terhadap tambak udang. “Semuanya masih sesuai dan pararel dengan perencanaan,” ujarnya.
Humas Kantor Proyek Bandara NYIA PT Angkasa Pura I, Didik Catur mengatakan, saat ini masih dalam proses tender lelang pekerjaan. Diharapkan akan segera selesai pada Maret, agar April dan Mei sudah bisa dimulai tahap konstruksi.
(wib)