Waspada Gerakan Tanah, PVMBG Ingatkan Ini untuk Pemda se-Indonesia

Kamis, 23 Februari 2017 - 09:46 WIB
Waspada Gerakan Tanah,...
Waspada Gerakan Tanah, PVMBG Ingatkan Ini untuk Pemda se-Indonesia
A A A
BANDUNG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis saat ini sebagian besar wilayah Indonesia masih berada dalam puncak musim hujan.

Potensi curah hujan yang tinggi pada periode Februari berpeluang meningkatkan terjadinya bencana hidrometeorologi.

Dalam beberapa hari ke depan, potensi hujan diperkirakan akan meningkat, khususnya di wilayah pantai barat Sumatera, Sumatera bagian utara, Sumatera bagian selatan, Bengkulu, Riau, Lampung, Banten, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi bagian Tengah, Sulawesi bagian selatan, dan sebagian besar Papua.

BMKG pun mengimbau masyarakat waspada terhadap potensi peningkatan curah hujan yang dapat disertai angin kencang dan berpotensi mengakibatkan terjadinya banjir, tanah longsor, banjir bandang mau pun genangan.

Dampak dari intensitas hujan yang tinggi sudah terasa. Sejumlah daerah di Indonesia mulai diserang bencana banjir, gerakan tanah, dan longsor. Banjir di antaranya terjadi di Jakarta, Bekasi, dan Nusa Tenggara Barat.

Sedangkan gerakan tanah dan tanah longsor di antaranya terjadi di Sukabumi, Kuningan, Banyumas, Brebes, Pacitan, Tegal, dan Ogan Komering Sulu Selatan).

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani memandang cuaca di Indonesia saat ini harus disikapi secara serius. Apalagi curah hujan tinggi masih akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan.

Pemerintah daerah diharapkan melakukan langkah antisipatif dengan mengecek wilayahnya yang sudah dipetakan oleh PVMBG sebagai zona rawan gerakan tanah.

"Kan gerakan tanah, tanah longsor ini terkait dengan kondisi daerahnya, curah hujan tinggi, dan masalah lahan. Itu kejadiannya sering berulang di tempat-tempat (yang sudah dipetakan sebagai zona rawan gerakan tanah) itu. Makanya diharapkan pemda juga melakukan pengecekan daerah (rawan) gerakan tanah dan longsor itu supaya mengurangi dampak akibat bencana tanah longsor itu," kata Kasbani.

Ia mengingatkan pemerintah daerah agar tidak menunggu gerakan tanah terjadi dan mengakibatkan tanah longsor dalam skala luas. Titik-titik rawan harus dipantau secara langsung.

Adapun daerah yang harus diwaspadai terutama di kawasan perbukitan. Misalnya ketika ada rekahan tanah atau ada air yang tiba-tiba keluar dari kawasan perbukitan, itu jelas harus diwaspadai.

Sebab potensi terjadinya gerakan tanah dan longsor sangat besar jika suatu daerah menunjukkan gejala itu.

Kondisi wilayah yang seperti itu akan mudah mengalami pergerakan tanah dan berujung longsor. Jika areanya luas, potensi luasan longsor pun akan semakin besar.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3050 seconds (0.1#10.140)