Foto Ciuman PNS Nias Selatan Terus Menuai Kecaman
A
A
A
NIAS SELATAN - Foto adegan berciuman sejumlah aparatur sipil negara (ASN) atau PNS di Nias Selatan (Nisel) saat merayakan Hari Valentine beberapa hari lalu terus menuai kecaman dari banyak pihak. Tindakan tersebut dinilai telah melanggar asas kesusilaan dan kepatutan budaya lokal.
Kecaman atas kejadian ini datang dari anggota dewan dan tokoh masyarakat Nisel. Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP) DPRD Nisel Sarozinema Laia mengatakan, perlu ada klarifikasi segera dari bupati agar kejadian ini tidak terus menuai kontroversi di masyarakat.
Dia menilai komentar Wakil Bupati Sozanolo Ndruru yang seakan buang badan menanggapi insiden beredarnya foto ASN berciuman itu tidak menyelesaikan masalah. Dia melihat argumen yang disampaikan oleh Sozanolo Ndruru tidak mencerminkan diri sebagai seorang pemimpin.
"Tidak boleh buang diri, dia itu kan wakil bupati, seharusnya dia memberikan klarifikasi atas kejadian ini. Apalagi acaranya itu pada saat jam kerja, jangan dibilang tidak tahu menahu dan tidak punya urusan. Ini kan fatal, wajar kalau masyarakat Nias marah dengan foto itu, secara adat itu telah melanggar," katanya saat dihubungi melalui telepon seluler, Minggu (19/2/2017).
Terpisah, tokoh masyarakat Nisel Viktor Selamat Zagoto mengatakan, secara adat istiadat berciuman bibir di depan umum tidak wajar walaupun itu dilakukan pasutri. "Wanita bagi pandangan adat adalah manusia yang dimuliakan. Artinya perlakuan suami terhadap istri haruslah perlakuan yg memuliakan istri. Hubungan suami istri haruslah hubungan yang mulia, kasih suami istri adalah kasih yang membatin dari lubuk hati yang terdalam. Kasih ini tidak boleh diobralkan apalagi dipertontonkan," ucap Zagoto.
Dikutip dari laman Facebook Humas Nisel, kegiatan tersebut merupakan pembagian bunga Valentine's Day kepada sejumlah ASN pasutri dari Bupati Hilarius Duha. Pembagian bunga tersebut dilaksanakan seusai apel pagi di halaman Kantor Bupati Nias Selatan, Jalan Arah Sorake, Telukdalam, Selasa (14/2/2017).
Tapi, dalam foto yang beredar luas, setelah pembagian bunga ternyata ada adegan berciuman bibir. Menanggapi hal ini, pengamat pemerintahan dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Rio Affandi Siregar, mengatakan apa yang dilakukan ASN di Nisel untuk merayakan Hari Valentine bukan hanya tidak etis tapi sangat aneh. Apalagi perayaan Valentine itu dilakukan pada saat jam kerja dan menggunakan pakaian atau seragam kerja. Ia mempertanyakan esensi ASN mengurusi Valentine di saat jam kerja.
"Kalau dulu saya masih ingat hampir semua perusahaan mengeluarkan edaran melarang karyawannya untuk bermain Facebook atau media sosial di saat jam kerja. Sepertinya hal ini bisa dilakukan Pemprov dengan mengeluarkan surat edaran kepada ASN agar tidak melakukan aktivitas lain saat jam kerja, kecuali memberikan pelayanan kepada publik," tegas Rio.
Diberitakan sebelumnya, aksi ciuman massal yang dilakukan Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS di Nias Selatan saat Perayaan Hari Kasih Sayang atau Valentine's Day jadi viral di media sosial. Netizen menilai aksi ciuman di muka umum yang dilakoni sejumlah ASN tersebut telah mencoreng adat istiadat Nias.
Kecaman atas kejadian ini datang dari anggota dewan dan tokoh masyarakat Nisel. Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP) DPRD Nisel Sarozinema Laia mengatakan, perlu ada klarifikasi segera dari bupati agar kejadian ini tidak terus menuai kontroversi di masyarakat.
Dia menilai komentar Wakil Bupati Sozanolo Ndruru yang seakan buang badan menanggapi insiden beredarnya foto ASN berciuman itu tidak menyelesaikan masalah. Dia melihat argumen yang disampaikan oleh Sozanolo Ndruru tidak mencerminkan diri sebagai seorang pemimpin.
"Tidak boleh buang diri, dia itu kan wakil bupati, seharusnya dia memberikan klarifikasi atas kejadian ini. Apalagi acaranya itu pada saat jam kerja, jangan dibilang tidak tahu menahu dan tidak punya urusan. Ini kan fatal, wajar kalau masyarakat Nias marah dengan foto itu, secara adat itu telah melanggar," katanya saat dihubungi melalui telepon seluler, Minggu (19/2/2017).
Terpisah, tokoh masyarakat Nisel Viktor Selamat Zagoto mengatakan, secara adat istiadat berciuman bibir di depan umum tidak wajar walaupun itu dilakukan pasutri. "Wanita bagi pandangan adat adalah manusia yang dimuliakan. Artinya perlakuan suami terhadap istri haruslah perlakuan yg memuliakan istri. Hubungan suami istri haruslah hubungan yang mulia, kasih suami istri adalah kasih yang membatin dari lubuk hati yang terdalam. Kasih ini tidak boleh diobralkan apalagi dipertontonkan," ucap Zagoto.
Dikutip dari laman Facebook Humas Nisel, kegiatan tersebut merupakan pembagian bunga Valentine's Day kepada sejumlah ASN pasutri dari Bupati Hilarius Duha. Pembagian bunga tersebut dilaksanakan seusai apel pagi di halaman Kantor Bupati Nias Selatan, Jalan Arah Sorake, Telukdalam, Selasa (14/2/2017).
Tapi, dalam foto yang beredar luas, setelah pembagian bunga ternyata ada adegan berciuman bibir. Menanggapi hal ini, pengamat pemerintahan dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Rio Affandi Siregar, mengatakan apa yang dilakukan ASN di Nisel untuk merayakan Hari Valentine bukan hanya tidak etis tapi sangat aneh. Apalagi perayaan Valentine itu dilakukan pada saat jam kerja dan menggunakan pakaian atau seragam kerja. Ia mempertanyakan esensi ASN mengurusi Valentine di saat jam kerja.
"Kalau dulu saya masih ingat hampir semua perusahaan mengeluarkan edaran melarang karyawannya untuk bermain Facebook atau media sosial di saat jam kerja. Sepertinya hal ini bisa dilakukan Pemprov dengan mengeluarkan surat edaran kepada ASN agar tidak melakukan aktivitas lain saat jam kerja, kecuali memberikan pelayanan kepada publik," tegas Rio.
Diberitakan sebelumnya, aksi ciuman massal yang dilakukan Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS di Nias Selatan saat Perayaan Hari Kasih Sayang atau Valentine's Day jadi viral di media sosial. Netizen menilai aksi ciuman di muka umum yang dilakoni sejumlah ASN tersebut telah mencoreng adat istiadat Nias.
(zik)