Menyedihkan, Korban Banjir di Demak Terpaksa Makan Nasi Aking

Minggu, 19 Februari 2017 - 20:57 WIB
Menyedihkan, Korban...
Menyedihkan, Korban Banjir di Demak Terpaksa Makan Nasi Aking
A A A
DEMAK - Warga Desa Sayung, Kabupaten Demak yang menjadi korban banjir mulai kesulitan mendapatkan makanan. Mereka terpaksa mengonsumsi nasi aking sebagai pengganti makanan pokok sehari-hari.

Bajir yang melanda lebih dari tiga pekan tersebut membuat aktifitas warga terganggu. Selain itu, sumber pendapatan dari hasil pertanian gagal dipanen akibat terendam banjir.

Sedikitnya 40 hektare lahan pertanian padi di Desa Sayung mengalami puso. Untuk memenuhi kebutuhan, warga yang mayoritas petani terpaksa harus berhutang.

Dwi Ratno (42), petani Desa Sayung mengaku memiliki satu hektare tanaman padi yang gagal panen. Padahal, padi tersebut menjadi sati-satunya yang diharapkan untuk bisa memberikan pendapatan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Sama sekali tidak bisa dipanen, karena tanaman padi terendam banjir," katanya. Minggu (19/2/2017).

Dikatakan, musibah ini sudah kali kedua terjadi. Musim panen sebelumnya juga diterjang banjir, namun masih dapat dipanen beberapa diantaranya. Sebab, banjir sebelumnya tidak setinggi kali ini.

"Sudah dua kali kebanjiran. Sebelumnya kami mengalami kerugian, untuk kali ini kami bahkan tidak bisa menikmati panen," lanjutnya.

Kondisi tersebut membuat sebagian besar petani kehilangan pendapatan. Bahkan terpaksa mengonsumsi nasi aking, karena tidak mampu membeli beras. "Sudah dua minggi makan nasi aking, karena tidak punya uang," paparnya.

Solekah, istri Dwi Ratno menambahkan bahwa harga nasi aking Rp1500 per kilogram.

"Satu hari habis satu kilogram nasi aking untuk keluarga. Nasi aking dimasak kembali dan makannya dicampur parutab kelapa. Sedihnya, anak saya tidak doyan. Semoga ada solusi supaya tidak banjir lagi," tandasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7041 seconds (0.1#10.140)