Puteri Mantan Wakil Wali Kota Dianiaya Suaminya Sendiri
A
A
A
DELISERDANG - DNSS (34) mantan Camat STM Hilir, Azwar, dilaporkan ke Polsek Percut Sei Tuan karena menganiaya istrinya. Laporan itu dibuat pasca Azwar melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Rumah mereka Jalan Kepodang II nomor 366 Kelurahan Kenanga Baru Kecamatan Percut Sei Tuan.
Awalnya korban yang merupakan putri kedua dari Wakil Walikota Tebing Tinggi 2005-2010, Syahril Hafzein pulang ke rumah.
Namun pintu pagar dan pintu rumah telah dikunci dari dalam, sehingga terpaksa korban melompati pagar pintu belakang dan mendobrak pintu belakang.
Saat berada di dalam rumah, tiba-tiba mantan ajudan Bupati Amri Tambunan ini langsung menampar pipi kanan dan menganiaya istrinya hingga mengalami luka lebam dan memar di bagian leher serta tangannya.
"KDRT terhadap anak saya ini sebenarnya sudah lama dilakukan Azwar. Sejak saya sudah tidak menjabat sebagai Wakil Wali Kota Tebing Tinggi lagi, tahun 2011," jelas Syahril (60) didampingi anak ketiganya, Muhammad Farid Syarian saat ditemui di Kantor Bupati, Lubuk Pakam, Selasa (7/2/2017).
Diakuinya mendapat kabar anak keduanya itu telah mengalami KDRT dari tetangga korban. "Saya tahunya dari tetangga orang itu, Novalmen alias Pamen ini kawan dekat Azwar yang menghubungi saya membilangkan kalau anak saya berkelahi dengan suaminya, Azwar. Kondisinya sekarang mengalami bengkak-bengkak, memar dan luka," ujar Syahril.
Dia menyebutkan berdasarkan pengakuan anaknya, Azwar juga melakukan perselingkuhan yang terbukti dengan adanya wanita lain di dalam rumah mereka saat KDRT itu dilakukan Azwar.
Pascakejadian itu dan mendengarkan langsung pengaduan putri kedua dari tiga bersaudaranya ini, Syahril menyarankan agar membuat pengaduan ke Polsek Percut Sei Tuan dengan nomor STTLP/290/II/2017/SPKT PERCUT. "Iya saya yang kasih masukan sama anak agar dilaporkan ke Polisi," tuturnya.
Dikatakannya, memang anak keduanya itu sudah 11 tahun menikah dengan Azwar dan belum memiliki keturunan.
"Sudah 11 tahun mereka berumah tangga dan memang belum ada anaknya. Saya selaku mertua memang selama ini mengetahui sikapnya Azwar tak pernah menghargai orangtua. Sampai saya yang mengkuliahkan S2-nya Azwar, tapi ya sudah lah. Biarkan Tuhan yang membalas semuanya," ungkap Syahril.
Mantan Wakil Wali Kota Tebing Tinggi 2005-2010 ini didampingi anak ketiganya, Muhammad Farid Syarian sengaja mendatangi Bupati Deliserdang Ashari Tambunan untuk mengadukan persoalan yang dialami putrinya itu. "Iya kami datang kesini (Kantor Bupati) mau jumpai Pak Bupati tapi tadi jadinya jumpa sama Pak Sekda," ucapnya.
Sekdakab Deliserdang Asrin Naim mengatakan, sudah mengetahui adanya dugaan KDRT yang dilakukan mantan Camat STM Hilir, Azwar terhadap istrinya sendiri. "Tahu dari mana kalian? Iya nanti lah itu. Nanti kita panggil dulu dia (Azwar), minta klarifikasinya," katanya.
Sementara itu, saat didatangi ke Kantor Dinas Koperasi dan UKM Deliserdang, Azwar yang kini menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan dan Pengendalian tidak berada di lokasi.
"Pak Azwar sebagai Kabid Pengawasan dan Pengendalian disini (Dinas Koperasi dan UKM). Kenapa ya bang?, bapak itu lagi enggak ada di kantor, lagi ke lapangan," kata staf di Dinas Koperasi dan UKM yang tak mau disebutkan namanya.
Awalnya korban yang merupakan putri kedua dari Wakil Walikota Tebing Tinggi 2005-2010, Syahril Hafzein pulang ke rumah.
Namun pintu pagar dan pintu rumah telah dikunci dari dalam, sehingga terpaksa korban melompati pagar pintu belakang dan mendobrak pintu belakang.
Saat berada di dalam rumah, tiba-tiba mantan ajudan Bupati Amri Tambunan ini langsung menampar pipi kanan dan menganiaya istrinya hingga mengalami luka lebam dan memar di bagian leher serta tangannya.
"KDRT terhadap anak saya ini sebenarnya sudah lama dilakukan Azwar. Sejak saya sudah tidak menjabat sebagai Wakil Wali Kota Tebing Tinggi lagi, tahun 2011," jelas Syahril (60) didampingi anak ketiganya, Muhammad Farid Syarian saat ditemui di Kantor Bupati, Lubuk Pakam, Selasa (7/2/2017).
Diakuinya mendapat kabar anak keduanya itu telah mengalami KDRT dari tetangga korban. "Saya tahunya dari tetangga orang itu, Novalmen alias Pamen ini kawan dekat Azwar yang menghubungi saya membilangkan kalau anak saya berkelahi dengan suaminya, Azwar. Kondisinya sekarang mengalami bengkak-bengkak, memar dan luka," ujar Syahril.
Dia menyebutkan berdasarkan pengakuan anaknya, Azwar juga melakukan perselingkuhan yang terbukti dengan adanya wanita lain di dalam rumah mereka saat KDRT itu dilakukan Azwar.
Pascakejadian itu dan mendengarkan langsung pengaduan putri kedua dari tiga bersaudaranya ini, Syahril menyarankan agar membuat pengaduan ke Polsek Percut Sei Tuan dengan nomor STTLP/290/II/2017/SPKT PERCUT. "Iya saya yang kasih masukan sama anak agar dilaporkan ke Polisi," tuturnya.
Dikatakannya, memang anak keduanya itu sudah 11 tahun menikah dengan Azwar dan belum memiliki keturunan.
"Sudah 11 tahun mereka berumah tangga dan memang belum ada anaknya. Saya selaku mertua memang selama ini mengetahui sikapnya Azwar tak pernah menghargai orangtua. Sampai saya yang mengkuliahkan S2-nya Azwar, tapi ya sudah lah. Biarkan Tuhan yang membalas semuanya," ungkap Syahril.
Mantan Wakil Wali Kota Tebing Tinggi 2005-2010 ini didampingi anak ketiganya, Muhammad Farid Syarian sengaja mendatangi Bupati Deliserdang Ashari Tambunan untuk mengadukan persoalan yang dialami putrinya itu. "Iya kami datang kesini (Kantor Bupati) mau jumpai Pak Bupati tapi tadi jadinya jumpa sama Pak Sekda," ucapnya.
Sekdakab Deliserdang Asrin Naim mengatakan, sudah mengetahui adanya dugaan KDRT yang dilakukan mantan Camat STM Hilir, Azwar terhadap istrinya sendiri. "Tahu dari mana kalian? Iya nanti lah itu. Nanti kita panggil dulu dia (Azwar), minta klarifikasinya," katanya.
Sementara itu, saat didatangi ke Kantor Dinas Koperasi dan UKM Deliserdang, Azwar yang kini menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan dan Pengendalian tidak berada di lokasi.
"Pak Azwar sebagai Kabid Pengawasan dan Pengendalian disini (Dinas Koperasi dan UKM). Kenapa ya bang?, bapak itu lagi enggak ada di kantor, lagi ke lapangan," kata staf di Dinas Koperasi dan UKM yang tak mau disebutkan namanya.
(sms)