Dilantik Jadi Wakil Bupati Simalungun, Amran Sinaga Diminta Menyesuaikan Diri

SIMALUNGUN - Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi meminta kepada Wakil Bupati Simalungun Amran Sinaga agar bisa menyesuaikan diri dan berakselerasi memberi kinerja yang baik untuk mendukung pencapaian visi dan misi daerah. Sebab, pelantikannya baru dilakukan setelah hampir satu tahun ditunda karena persoalan hukum.

"Saya berharap Wabup bisa menyesuaikan diri sehingga keberadaan saudara bisa memberi akselerasi kinerja yang baik mendukung pencapaian visi dan misi bupati, terlebih dengan pengalaman sebagai ASN tentu tidak akan kesulitan memahami tugas pemerintahan,” ujar Tengku Erry Nuradi saat melantik dan mengambil sumpah jabatan Wakil Bupati Simalungun di Kantor Gubsu, Kamis (2/2/2017).

Amran Sinaga sedianya dilantik besamaan dengan Bupati Simalungun JR Saragih pada 22 April 2016, namun tertunda karena Amran menghadapi persoalan hukum. Menurut Erry, prosesi pengambilan sumpah jabatan wakil bupati merupakan bagian dari pelaksanaan pemilihan bupati dan wakil bupati yang harusnya dilaksanakan serentak 9 Desember 2015 namun sempat tertunda dan baru pada 22 April 2016 dapat dilaksanakan.

Namun, saat pelantikan dilaksanakan pada 22 April 2016 di Kementerian Dalam Negeri, tidak dapat dilakukan secara berpasangan. Sehingga hanya bupati yang dilantik tanpa didampingi oleh wakil bupati, karena masih adanya permasalahan hukum. "Pada saat ini, Alhamdulillah persoalan hukum sudah dapat diselesaikan, baru pada hari ini bisa dilaksanakan pelantikan wakil bupati," kata Erry.

Dia mengatakan, patut disyukuri lebih kurang setahun tugas-tugas pemerintahan harus diemban bupati sendiri, namun sekarang sudah dapat berbagi tugas. Erry berharap wabup dapat segera bisa menyesuaikan diri.

Erry juga mengingatkan Amran bahwa tugas wakil kepala daerah antara lain membantu kepala daerah memimpin pelaksanan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. Selain itu, wakil juga mengoordinasikan kegiatan pemerintah daerah dan menindaklanjuti laporan dan atau temuan pengawas, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan yang dilaksanakan pemerintah daerah mulai tingkat desa/kelurahan sampai kabupaten.

"Dalam pelaksanaan tugas itu saudara harus bertanggung jawab kepada pemerintah daerah," jelasnya.

Di sisi lain, Erry juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan publik di Simalungun. Menurut dia, pemerintah jangan mempersulit masyarakat. "Semboyan lama 'kalau bisa dipersulit kenapa dipermudah' harus ditinggalkan. Sekarang ini semboyan kita harus 'kalau bisa dipermudah kenapa dipersulit'," katanya.

Di tempat yang sama, Bupati Simalungun JR Saragih mengharapkan wakilnya bisa membantu tugasnya, karena selama ini mereka satu paket tapi tertunda sejak lama. Harapan dia, dengan dilantiknya wakil bupati maka kinerja pemerintahan di Simalungun dalam melayani masyarakat bisa lebih baik lagi.

"Beliau (Amran) menjadi wakil bupati kan tidak ujug-ujug langsung menjadi wabup, tapi dia melalui proses. Malah, jadi wabup dia juga tidak semulus itu, dia harus menginap enam bulan menjalani proses hukum meski akhirnya divonis tidak bersalah. Kami juga berterima kasih kepada Mahkamah Agung yang telah memberikan keadilan di tengah Kabupaten Simalungun," papar JR Saragih.

Bahkan, JR Saragih juga mengungkapkan Amran Sinaga dipersiapkannya menjadi bupati setelah dirinya. "Dia pernah menjadi bawahan saya yakni kepala dinas, saya siapkan dia kaderisasi menjadi bupati setelah saya. Sebab, keberhasilan kepala daerah itu dinilai jika dia bisa menciptakan penggantinya ke depan. Kalau dia tidak bisa menciptakan penggantinya ke depan berarti dia tidak berhasil menjadi bupati," kata JR Saragih.

Sementara, Wakil Bupati Simalungun Amran Sinaga mengatakan dirinya akan segera berkoordinasi dengan Bupati Simalungun JR Saragih. "Saya akan berkoordinasi dengan bupati, saya akan membantu tugas beliau dengan visi dan misi Pemkab Simalungun," ujar Amran.