Bahas Nasib Kardit, KBB Gelar Pertemuan Tertutup dengan BBKSDA
A
A
A
BANDUNG - Pertemuan tertutup digelar di Kebun Binatang Bandung (KBB), Sabtu (21/1/2017). Pertemuan itu membahas tentang nasib Kardit, beruang madu bertubuh kurus yang merupakan satwa koleksi KBB.
Dalam pertemuan tersebut, hadir pengurus Yayasan Margasatwa Tamansari sebagai pengelola KBB, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA), Yayasan Scorpion Indonesia, serta tim dokter utusan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Humas Kebun Binatang Bandung Sudaryo mengatakan pertemuan hari ini adalah keinginan Kepala BBKSDA Sustyo Iriyono. Pertemuan sebenarnya dijadwalkan digelar pukul 13.00 WIB. Tapi baru pukul 14.00 WIB dimulai.
"Kita belum bisa pastikan berapa lama pertemuannya. Nanti setelah selesai kita rencanakan bertemu dengan teman-teman media," kata Sudaryo.
Ia menambahkan, tim dokter dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebenarnya tidak dijadwalkan hadir dalam pertemuan tersebut. Mereka datang ke lokasi karena ada arahan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk memeriksa beruang Kardit.
"Tapi karena kebetulan ada di sini, kita ajak diskusi," ucap Sudaryo.
Dalam pertemuan tersebut, hadir pengurus Yayasan Margasatwa Tamansari sebagai pengelola KBB, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA), Yayasan Scorpion Indonesia, serta tim dokter utusan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Humas Kebun Binatang Bandung Sudaryo mengatakan pertemuan hari ini adalah keinginan Kepala BBKSDA Sustyo Iriyono. Pertemuan sebenarnya dijadwalkan digelar pukul 13.00 WIB. Tapi baru pukul 14.00 WIB dimulai.
"Kita belum bisa pastikan berapa lama pertemuannya. Nanti setelah selesai kita rencanakan bertemu dengan teman-teman media," kata Sudaryo.
Ia menambahkan, tim dokter dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebenarnya tidak dijadwalkan hadir dalam pertemuan tersebut. Mereka datang ke lokasi karena ada arahan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk memeriksa beruang Kardit.
"Tapi karena kebetulan ada di sini, kita ajak diskusi," ucap Sudaryo.
(zik)