Kardit Beruang 'Kelaparan' Pernah Diperiksa Mei 2016, Ini Hasilnya

Kamis, 19 Januari 2017 - 20:29 WIB
Kardit Beruang Kelaparan Pernah Diperiksa Mei 2016, Ini Hasilnya
Kardit Beruang 'Kelaparan' Pernah Diperiksa Mei 2016, Ini Hasilnya
A A A
BANDUNG - Seekor beruang madu di Kebun Binatang Bandung (KBB) mendadak ramai jadi sorotan. Itu karena beruang yang belakangan diketahui bernama Kardit itu memiliki tubuh yang kurus dan kedapatan pernah memakan feses atau kotorannya sendiri.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat Sustyo Iriyono memberi penjelasan soal kondisi beruang tersebut. Setelah ada gajah bernama Yani yang mati di KBB pada 11 Mei 2016, BBKSDA Jawa Barat meminta bantuan pada Taman Safari Indonesia (TSI) agar melakukan pengecekan terhadap seluruh satwa di KBB.

Koleksi satwa di lokasi kemudian diperiksa oleh tim dokter hewan dari TSI pada 11-17 Mei 2016. Sebanyak 11 ekor beruang koleksi KBB pun diperiksa.

"Dari semua jenis satwa yang diperiksa, khusus untuk jenis beruang madu (helarctos malayanus), dari 11 ekor beruang madu, hanya satu ekor beruang madu berjenis kelamin jantan dengan estimasi usia sekitar 20 tahun, memperlihatkan kondisi tubuh yang kurus yang menunjukkan investasi parasit," kata Sustyo di Kantor BBKSDA Jawa Barat, Kota Bandung, Kamis (19/1/2017).

Selain memeriksa fisik, feses beruang bernama Kardit itu juga ikut diperiksa dan ternyata memperlihatkan kelainan. "Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel feses menunjukkan positif (+) larva cacing," ungkapnya.

Sustyo mengatakan, TSI kembali menugaskan tim untuk melakukan pengecekan kembali terhadap Kardit pada 19-20 Mei 2016. Hasilnya, karena kondisi Kardit yang kurus, KBB disarankan untuk mengevaluasi pakan, penimbangan jumlah intake, jumlah feses, memisahkan satwa saat makan, dan terapi enzim serta suplemen.

Pada tanggal 25-26 Mei 2016, tim dokter TSI kembali memeriksa satwa di KBB, khususnya Kardit, yang dinyatakan memiliki gejala kekurusan dan memakan feses sendiri.

TSI pun memberikan berbagai saran tambahan, mulai dari evaluasi dan perbaikan pakan, masukan untuk pembuatan enrichment, diisolasi di kandang dalam (kandang tidur untuk observasi dan pemantauan nafsu makan), dikeluarkan di kandang pamer bergantian dengan beruang lainnya, serta pemberian multivitamin selama satu bulan dan pemberian nutriplus gel.

Sementara, setelah ramai pemberitaan soal kondisi Kardit, BBKSDA Jawa Barat menugaskan tim khusus untuk melakukan pemeriksaan kembali terhadap Kardit pada Rabu (18/1/2017). Tapi, hasil pemeriksaan baru bisa diketahui beberapa hari ke depan apakah saat ini Kardit masih sakit atau tidak.

"Saya tidak mau buru-buru. Nanti kita tunggu dulu hasil pemeriksaan lengkap dari tim," ucapnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3721 seconds (0.1#10.140)