Benda Diduga Roket Hebohkan Nelayan Bintan
A
A
A
BINTAN - Nelayan Desa Pengudang, Kecamatan Teluk Sebong, Bintan, Kepulauan Riau, dihebohkan penemuan benda asing diduga roket, di perairan Pengudang, Selasa (17/1/2017).
Benda menyerupai roket, berbentuk panjang bulat, dengan kepala bulat, ekor memiliki tiga sayap. Panjangnya sekitar 1,9 meter, diameter 60 sentimeter.
Bagian kepala panjang bulat, terbuat dari bahan gabus, berwarna merah. Badannya berwarna putih dari bahan aluminium, terdapat lilitan tali tambang di bagian dalam. Bagian ekor berwarna merah, memiliki tiga sayap terbuat dari bahan aluminium. Saat ini benda diduga roket tersebut berada di pinggir pantai dan menjadi tontonan warga yang penasaran.
Azis (50) mengatakan, dia pertama kali menemukan benda diduga roket itu Senin (16/1/2017) sore. Dia berpikir benda yang mengandung logam besi itu bisa djual kepada pemulung dan pengumpul barang bekas.
"Sengaja saya tidak memberitahu nelayan lain agar bisa menjual sendiri, kan uangnya dapat banyak kalau menjualnya sendirian," kata Azis di lokasi penemuan, Selasa (17/1/2017).
Selasa pagi, dia pun bergegas berangkat dari rumah pagi-pagi, hendak menepikan benda asing mengapung yang mengandung banyak bahan logam besi tersebut.
Namun, alangkah kagetnya benda sudah berada di tepi dan dikerumuni banyak warga. Kekagetannya bertambah, sewaktu dilihatnya benda asing yang niatnya semula hendak ia jual kepada pemulung atau pengumpul itu ternyata bentuknya menyerupai roket.
"Waktu di laut hanya seperti benda berbentuk besi mengapung. Ternyata mirip roket sewaktu sudah di pinggir," katanya.
Dia menanyakan kepada nelayan-nelayan lain, siapa yang telah mendorong benda asing tersebut ke pinggir. Diketahui, benda itu didorong oleh Zaenal Adibidin (36) dan Lukman (37).
Zaenal mengatakan, awalnya ia bersama Lukman juga berniat menjual benda terbuat dari logam tersebut kepada pengumpul barang bekas. Tetapi setelah dilihatnya bentuknya menyerupai roket, mereka ketakutan. Mereka khawatir benda tersebut meledak. "Kalau sempat meledak, kampung kita bisa hancur," kata Zaenal.
Atas kekhawatirannya tersebut, ia bersama Lukman dan nelayan lainnya melaporkan ke Bhabinkamtibmas Desa Berakit, dilanjutkan Polsek Bintan Utara dan Polres Bintan.
Tak berapa lama, Unit Reskrim Polsek Bintan Utara bersama Tim Gegana Polda Kepri Pos Tanjunguban yang dipimpin Iptu M Arsha turun ke lokasi melakukan identifikasi.
Tim Gegana memastikan benda tersebut bukan roket, juga bukan bom, ataupun bahan peledak. Hal ini ditandai dengan tidak adanya detonator. "Bukan roket, bukan bom. Dugaan saya barang ini sejenis barang pelacak," kata Arsha.
Benda menyerupai roket, berbentuk panjang bulat, dengan kepala bulat, ekor memiliki tiga sayap. Panjangnya sekitar 1,9 meter, diameter 60 sentimeter.
Bagian kepala panjang bulat, terbuat dari bahan gabus, berwarna merah. Badannya berwarna putih dari bahan aluminium, terdapat lilitan tali tambang di bagian dalam. Bagian ekor berwarna merah, memiliki tiga sayap terbuat dari bahan aluminium. Saat ini benda diduga roket tersebut berada di pinggir pantai dan menjadi tontonan warga yang penasaran.
Azis (50) mengatakan, dia pertama kali menemukan benda diduga roket itu Senin (16/1/2017) sore. Dia berpikir benda yang mengandung logam besi itu bisa djual kepada pemulung dan pengumpul barang bekas.
"Sengaja saya tidak memberitahu nelayan lain agar bisa menjual sendiri, kan uangnya dapat banyak kalau menjualnya sendirian," kata Azis di lokasi penemuan, Selasa (17/1/2017).
Selasa pagi, dia pun bergegas berangkat dari rumah pagi-pagi, hendak menepikan benda asing mengapung yang mengandung banyak bahan logam besi tersebut.
Namun, alangkah kagetnya benda sudah berada di tepi dan dikerumuni banyak warga. Kekagetannya bertambah, sewaktu dilihatnya benda asing yang niatnya semula hendak ia jual kepada pemulung atau pengumpul itu ternyata bentuknya menyerupai roket.
"Waktu di laut hanya seperti benda berbentuk besi mengapung. Ternyata mirip roket sewaktu sudah di pinggir," katanya.
Dia menanyakan kepada nelayan-nelayan lain, siapa yang telah mendorong benda asing tersebut ke pinggir. Diketahui, benda itu didorong oleh Zaenal Adibidin (36) dan Lukman (37).
Zaenal mengatakan, awalnya ia bersama Lukman juga berniat menjual benda terbuat dari logam tersebut kepada pengumpul barang bekas. Tetapi setelah dilihatnya bentuknya menyerupai roket, mereka ketakutan. Mereka khawatir benda tersebut meledak. "Kalau sempat meledak, kampung kita bisa hancur," kata Zaenal.
Atas kekhawatirannya tersebut, ia bersama Lukman dan nelayan lainnya melaporkan ke Bhabinkamtibmas Desa Berakit, dilanjutkan Polsek Bintan Utara dan Polres Bintan.
Tak berapa lama, Unit Reskrim Polsek Bintan Utara bersama Tim Gegana Polda Kepri Pos Tanjunguban yang dipimpin Iptu M Arsha turun ke lokasi melakukan identifikasi.
Tim Gegana memastikan benda tersebut bukan roket, juga bukan bom, ataupun bahan peledak. Hal ini ditandai dengan tidak adanya detonator. "Bukan roket, bukan bom. Dugaan saya barang ini sejenis barang pelacak," kata Arsha.
(zik)