Jajanan Berbahaya Marak di SD, Ini Kata Kadiskes Blitar
A
A
A
BLITAR - Jajanan mengandung zat berbahaya marak beredar di lingkungan sekolah dasar Kota Blitar. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Ngesti Wibowo para penjaja makanan masih menjualnya secara bebas. "Dan ini berbahaya bagi kesehatan," ujarnya kepada wartawan.
Jajanan yang dicurigai itu diantaranya cilot, bakso goreng dan tahu goreng. Sebagian besar saus yang digunakan teridentifikasi menggunakan pengawet.
Beberapa pedagang juga sengaja mencampuri dengan pewarna pakaian sintetis. Dengan pewarna tekstil, kata Ngesti penampilan makanan lebih menarik.
Dan tidak sedikit anak anak sekolah dasar yang terpikat. "Selain itu ada juga yang penyajiannya tidak higienis, " timpalnya. Untuk mengantisipasi agar Persebaran tidak meluas, dinas melakukan pengawasan.
Selain itu juga mengambil sampel makanan secara rutin untuk diuji di laboratorium. "Kita akan lakukan pembinaan terhadap pedagang yang terbukti menjajakan. Selain itu pendataan masih kita lakukan," pungkasnya.
Budi Yuantoro salah seorang warga Kota Blitar berharap pemerintah tidak hanya lip service semata. "Jangan sampai langkah baru diambil setelah korban berjatuhan," tandasnya.
Jajanan yang dicurigai itu diantaranya cilot, bakso goreng dan tahu goreng. Sebagian besar saus yang digunakan teridentifikasi menggunakan pengawet.
Beberapa pedagang juga sengaja mencampuri dengan pewarna pakaian sintetis. Dengan pewarna tekstil, kata Ngesti penampilan makanan lebih menarik.
Dan tidak sedikit anak anak sekolah dasar yang terpikat. "Selain itu ada juga yang penyajiannya tidak higienis, " timpalnya. Untuk mengantisipasi agar Persebaran tidak meluas, dinas melakukan pengawasan.
Selain itu juga mengambil sampel makanan secara rutin untuk diuji di laboratorium. "Kita akan lakukan pembinaan terhadap pedagang yang terbukti menjajakan. Selain itu pendataan masih kita lakukan," pungkasnya.
Budi Yuantoro salah seorang warga Kota Blitar berharap pemerintah tidak hanya lip service semata. "Jangan sampai langkah baru diambil setelah korban berjatuhan," tandasnya.
(sms)