Tiap Hari 8 hingga 10 Orang Tewas di Jalanan Jateng

Senin, 09 Januari 2017 - 21:47 WIB
Tiap Hari 8 hingga 10...
Tiap Hari 8 hingga 10 Orang Tewas di Jalanan Jateng
A A A
SEMARANG - Angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Jawa Tengah meningkat. Begitu juga dengan korban tewas akibat laka lantas tersebut.

Berdasar data Polda Jawa Tengah, selama 2016 ada 4.048 orang tewas, 186 luka berat dan 21.782 luka ringan akibat 18.269 laka lantas yang terjadi

Jumlah ini meningkat di banding tahun 2015, yakni 3.922 orang tewas, 197 luka berat dan 20.682 luka ringan akibat 17.024 laka lantas yang terjadi.

"Kalau satu tahun ada sekitar 4000an korban meninggal dunia karena laka lantas, jadi tiap hari ada 8 sampai 10 orang meninggal dunia karena laka lantas," ungkap Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Djarod Padakova, Senin (9/1/2017).

Fakta itu, sebut Djarod, menimbulkan keprihatinan tersendiri. Sebab, selain banyaknya korban dan kejadian, laka lantas juga menimbulkan kerugian materi yang besar.

Pada 2016, tercatat kerugian materi akibat laka lantas di Jawa Tengah sekira Rp13.153.010.000, sementara pada 2015 kerugian materinya sekira 14.454.761.000. Untuk wilayah terbanyak korban laka lantas pada 2016 ada di Kota Semarang, dengan korban tewas hampir 1000 orang.

Berdasar data yang sama, pada 2016 itu terjadi 1.718.727 pelanggaran lalu lintas; 789.265 ditilang dan 929.462 diberi teguran. Sementara pada 2015, terjadi 1.812.286 pelanggaran lalu lintas di Jawa Tengah, 810.340 ditilang dan 1.001.946 diberi teguran.

"Kami akan terus mengupayakan berbagai cara untuk menekan jumlah ini. Baik sosialisasi, pendekatan maupun imbauan kepada masyarakat luas, baik komunitas pelajar, maupun pekerja," lanjutnya.

Dia menyebut, laka lantas terjadi diawali karena pelanggaran sekecil apa pun. Sebab itu, Polda Jawa Tengah mengimbau kepada masyarakat luas untuk patuh terhadap aturan lalu lintas.

Kepala Satuan Lantas Polrestabes Semarang, AKBP Catur Gatot Efendi, menyebut kecelakaan lalu lintas terjadi salah satunya diawali adanya pelanggaran lalu lintas.

"Bisa karena melawan arus, melanggar rambu, ataupun memakai helm tidak standar SNI, khususnya bagi pengendara sepeda motor yang memang tercatat terbanyak melakukan pelanggaran lalu lintas," ungkap Catur.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan untuk menekan angka laka lantas ini diperlukan solusi bersama-sama instansi terkait.

Sebab, persoalan jalan, rambu atau kelayakan kendaraan yang tidak baik juga jadi salah satu penyebab terjadinya laka lantas.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5952 seconds (0.1#10.140)