Keberadaan Terumbu Karang di Pantai Cimerak Terancam Punah
A
A
A
PANGANDARAN - Keberadaan terumbu karang yang berada di pesisir pantai Desa Kertamukti, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran terancam punah.
Pasalnya, kawasan yang terdapat terumbu karang tersebut rusak akibat aktivitas warga yang mencari cacing laut untuk umpan memancing.
Salah satu warga Cimerak Yogi (24), mengatakan, di lokasi yang terdapat terumbu karang tersebut setiap sore saat air laut surut banyak orang yang mencari cacing laut yang hidup diantara sela-sela terumbu karang.
"Para pencari cacing laut itu sering mencungkil dan mematahkan terumbu karang, sehingga lantaran seringnya dicungkil dan dipatahkan terumbu karang itu saat ini mulai berkurang," kata Yogi.
Yogi menambahkan, cacing laut sangat bagus untuk dijadikan umpan memancing ikan jenis mangmung dan tongkol dan jenis ikan yang besar yang ada dilaut.
"Kami harap pemerintah dapat menyelamatkan keberadaan terumbu karang tersebut dengan mengeluarkan regulasi dan menyosialisasikan kepada masyarakat," tambahnya.
Sementara Kepala Desa Kertamukti Asep Purnama mengaku telah mengetahui keberadaan aktivitas warga yang sering mencari cacing laut di areal terumbu karang, namun pihaknya tidak memiliki kewenangan penuh untuk melarang apalagi memberi sanksi kepada pelaku yang mengakibatkan terumbu karang tersebut rusak.
"Sebetulnya itu tugas Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) tetapi saat ini seperti tidak ada teguran kepada warga yang mencari cacing laut di trumbu karang," kata Asep.
Harusnya Pokmaswas bersikap tegas dan melaporkan kepada Dinas Kelautan tentang hal ini agar ada tindaklanjut.
Sementara Kepala Seksi Kelautan Dinas Kelautan Kabupaten Pangandaran Ade Supriatno mengaku kaget terkait adanya kejadian tersebut.
"Terus terang kami baru mendengar kabar ini, kami akan secepatnya koordinasi dengan Pokmaswas di desa bersangkutan," pungkasnya.
Pasalnya, kawasan yang terdapat terumbu karang tersebut rusak akibat aktivitas warga yang mencari cacing laut untuk umpan memancing.
Salah satu warga Cimerak Yogi (24), mengatakan, di lokasi yang terdapat terumbu karang tersebut setiap sore saat air laut surut banyak orang yang mencari cacing laut yang hidup diantara sela-sela terumbu karang.
"Para pencari cacing laut itu sering mencungkil dan mematahkan terumbu karang, sehingga lantaran seringnya dicungkil dan dipatahkan terumbu karang itu saat ini mulai berkurang," kata Yogi.
Yogi menambahkan, cacing laut sangat bagus untuk dijadikan umpan memancing ikan jenis mangmung dan tongkol dan jenis ikan yang besar yang ada dilaut.
"Kami harap pemerintah dapat menyelamatkan keberadaan terumbu karang tersebut dengan mengeluarkan regulasi dan menyosialisasikan kepada masyarakat," tambahnya.
Sementara Kepala Desa Kertamukti Asep Purnama mengaku telah mengetahui keberadaan aktivitas warga yang sering mencari cacing laut di areal terumbu karang, namun pihaknya tidak memiliki kewenangan penuh untuk melarang apalagi memberi sanksi kepada pelaku yang mengakibatkan terumbu karang tersebut rusak.
"Sebetulnya itu tugas Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) tetapi saat ini seperti tidak ada teguran kepada warga yang mencari cacing laut di trumbu karang," kata Asep.
Harusnya Pokmaswas bersikap tegas dan melaporkan kepada Dinas Kelautan tentang hal ini agar ada tindaklanjut.
Sementara Kepala Seksi Kelautan Dinas Kelautan Kabupaten Pangandaran Ade Supriatno mengaku kaget terkait adanya kejadian tersebut.
"Terus terang kami baru mendengar kabar ini, kami akan secepatnya koordinasi dengan Pokmaswas di desa bersangkutan," pungkasnya.
(nag)