FPI Minta Pengusaha Tak Paksa Karyawan Muslim Pakai Atribut Agama Lain

Kamis, 22 Desember 2016 - 01:30 WIB
FPI Minta Pengusaha Tak Paksa Karyawan Muslim Pakai Atribut Agama Lain
FPI Minta Pengusaha Tak Paksa Karyawan Muslim Pakai Atribut Agama Lain
A A A
PEKANBARU - Pengusaha Mal di Pekanbaru, Riau diminta menghormati umat lain yang tidak merayakan perayaan agama tertentu. Hal itu mengingat selama ini banyak pengusaha mal maupun tempat perbelanjaan lain memaksa karyawan menggunakan atribut keagamaan.

Hal itu dilakukan untuk menjaga toleransi antar umat beragama. Dimana untuk satu dengan lainnya saling menghormati.

"Indonesia adalah negara Bhineka Tunggal Ika yang banyak suku, agama dan umatnya juga saling menghormati," kata Ketua DPD FPI Riau, Ade Hasibuan, Kamis (21/12/2016).

Ade mengatakan, ummat muslim tidak melarang agama lain untuk merayakan agamanya. Semua warga negara berhak untuk merayakan agama sesuai apa yang diyakini.

"Yang kita harapkan itu tidak ada pemaksaan kehendak umat beragama lain dipaksa untuk memakai simbol-simbol yang bukan agamanya, " timpalnya.

Selama ini banyak laporan dari warga, kalau karyawan-karyawan di berbagai tempat terutama di mal-mal dipaksa memakai atribut tertentu saat perayaan keagamaan .

"Kita sudah datangi semua mal di Pekanbaru. Kita imbau pengusaha untuk tidak memaksa karyawan yang muslim memakai atribut yang bukan agamannya. Kalau memang karyawannya umat kristiani, kita persilahkan, kita hormatilah. Karena Indonesia kan negara bhineka tunggal ika. Masih kita satukan Indonesia dengan saling harga menghargai," imbuhnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7334 seconds (0.1#10.140)