Kutuk Pembantaian di Aleppo, Panji Hitam Dikibarkan di Gedung Sate

Jum'at, 16 Desember 2016 - 09:59 WIB
Kutuk Pembantaian di...
Kutuk Pembantaian di Aleppo, Panji Hitam Dikibarkan di Gedung Sate
A A A
BANDUNG - Ratusan massa dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Barat menggelar aksi di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (16/12/2016). Mereka mengutuk pembantaian yang terjadi di Aleppo, Suriah.

Dalam aksinya, massa membawa sejumlah poster berisi kecaman, di antaranya bertuliskan 'Stop!!! Kebiadaban Rezim Assad dan Rusia di Aleppo' dan 'Tentara Muslim!!! Dimanakah Kalian?! Ketika Umat Islam Aleppo Dibantai'.

Tidak hanya itu, mereka juga membawa ratusan Ar-Raayah atau panji hitam bertuliskan kalimat syahadat. Panji yang dipasang pada sebilah kayu itu dipegang oleh masing-masing peserta aksi dan diangkat ke atas.

Panji itu merupakan panji yang biasa dibawa Nabi Muhammad SAW dan para sahabat dalam berjihad.

Tujuan dibawanya panji-panji itu adalah untuk mengobarkan semangat umat muslim dalam melawan penjajahan yang dilakukan rezim Bashar Assad dan didukung Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Ar-Raayah ini jadi simbol, bagi kita solusi penyelesaian masalah di Aleppo adalah berjihad di jalan Allah SWT. Bukan sekedar bicara," kata Humas HTI Jawa Barat Luthfi Afandi.

Mereka pun mengajak seluruh umat muslim untuk sama-sama membantu umat muslim di Aleppo dengan berbagai cara. Sehingga beban mereka bisa berkurang.

"Kami menyerukan kepada umat muslim untuk sebisa mungkin membantu apapun yang bisa dilakukan, apa yang bisa dikerjakan, kerjakan," imbaunya.

HTI pun mendesak seluruh pemimpin negara muslim, termasuk Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim, untuk mengirimkan tentara ke Suriah. Tujuannya untuk melawan rezim Bashar Assad dan sekutunya agar umat muslim di Aleppo bisa kembali hidup damai.

"Masalah di Suriah ini tidak hanya bisa selesai dengan mengirim obat-obatan, mengirim makanan. Masalah Suriah akan selesai ketika kaum muslimin, ketika penguasa muslim mengirimkan tentara ke sana," tegas Luthfi.

Dia pun mengingatkan, bahwa kekuasaan yang dimiliki para penguasa muslim itu kelak akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT.

"Kami harap aksi ini didengar oleh mereka (para pemimpin muslim, termasuk Indonesia) bahwa demi Allah mereka akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT ketika mereka diam seribu bahasa, ketika mereka diam sementara saudara-saudara muslim mereka didzalimi," jelas Luthfi.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1585 seconds (0.1#10.140)