Bocah 6 Tahun di Kuningan Hanyut Terbawa Arus Sungai Cihejo
A
A
A
KUNINGAN - Hamdan bocah laki laki berusia enam tahun dilaporkan tenggelam akibat terbawa arus Sungai Cihejo di Desa Galaherang, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan Jawa Barat, Jumat pagi (16/12/2016). Korban terpeleset saat melintasi jembatan kecil yang terbuat dari bambu pada saat hujan deras.
Petugas Basarnas dan BPBD Kuningan serta warga setempat langsung melakukan pencarian korban yang hanyut terbawa arus sungai tersebut.
Petugas mengalami kesulitan karena banyaknya pepohonan yang menyangkut di bebatuan sungai tersebut.
Hingga kini petugas belum menemukan jasad korban yang hanyut di Sungai Cihejo. Akhir-akhir ini Sungai Cihejo sering berubah deras dan berbahaya akibat sering diguyur hujan deras di wilayah hulu sungai.
Ibu korban terlihat menangis histeris dan trauma bahkan sempat jatuh pingsan melihat anaknya hilang karena terbawa arus sungai. Sementara Suha Suhaidin ayah korban mengatakan, peristiwa nahas itu bermula ketika dia bersama anaknya Hamdan pulang dari mengaji yang tidak jauh dari rumahnya.
Dirinya terjatuh akibat sendalnya licin karena hujan deras kemudian anaknya berlari dan terpeleset jatuh ke saluran irigasi yang airnya sangat deras. “Saya berusaha menolong tapi karena airnya sangat deras Hamdan kemudian terseret arus,” timpal Suha, Jumat (16/12/2016).
Dia berharap, kepada para petugas yang melakukan pencarian agar anaknya segera ditemukan Sementara petugas Basarnas berjanji akan terus melakukan pencarian jasad korban hingga lima hari ke depan.
Petugas Basarnas dan BPBD Kuningan serta warga setempat langsung melakukan pencarian korban yang hanyut terbawa arus sungai tersebut.
Petugas mengalami kesulitan karena banyaknya pepohonan yang menyangkut di bebatuan sungai tersebut.
Hingga kini petugas belum menemukan jasad korban yang hanyut di Sungai Cihejo. Akhir-akhir ini Sungai Cihejo sering berubah deras dan berbahaya akibat sering diguyur hujan deras di wilayah hulu sungai.
Ibu korban terlihat menangis histeris dan trauma bahkan sempat jatuh pingsan melihat anaknya hilang karena terbawa arus sungai. Sementara Suha Suhaidin ayah korban mengatakan, peristiwa nahas itu bermula ketika dia bersama anaknya Hamdan pulang dari mengaji yang tidak jauh dari rumahnya.
Dirinya terjatuh akibat sendalnya licin karena hujan deras kemudian anaknya berlari dan terpeleset jatuh ke saluran irigasi yang airnya sangat deras. “Saya berusaha menolong tapi karena airnya sangat deras Hamdan kemudian terseret arus,” timpal Suha, Jumat (16/12/2016).
Dia berharap, kepada para petugas yang melakukan pencarian agar anaknya segera ditemukan Sementara petugas Basarnas berjanji akan terus melakukan pencarian jasad korban hingga lima hari ke depan.
(sms)