Mabes Polri Tambah Waktu Pencarian Korban Pesawat Jatuh di Kepri
A
A
A
BATAM - Tim evakuasi Mabes Polri yang terdiri dari Brimob, Polair, dan Polis Udara menambah waktu pencarian korban serta bagian pesawat Skytruck M-28 yang jatuh di perairan Senayang, Lingga, Kepulauan Riau, Sabtu (3/12/2016).
"Proses pencarian yang dipimpin oleh Basarnas sudah ditutup Senin kemarin (12/12) di Tanjungpinang. Hari ini tambahan dari Polri," katanya.
Penambahan waktu evakuasi oleh Polri, sambung Sam, untuk memastikan seluruh bagian tubuh korban dan bagian pesawat yang belum bisa ditemukan.
"Kita berharap masih bisa menemukan bagian tubuh yang lain. Hasil temuan terakhir oleh Polair, Brimob, dan Poludara temukan engine dan sayap pesawat," ujarnya.
Sam mengatakan, sejak Selasa pagi tim penyelam juga diturunkan untuk mempercepat proses evakuasi. "Selasa pagi gelombang tinggi, namun tim tetap mengupayakan penyelaman Selasa siang saat gelombang tenang. Sayap dan engine sudah berhasil kita angkat pagi tadi," kata Sam.
Sam juga menjelaskan, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Kepri menerima sembilan kantong jenazah yang terdiri dari 14 body part organ dalam dan bagian tubuh lainnya.
"Sebelumnya Tim DVI sudah mengidentifikasi lima bagian organ tubuh, hari ini tim berhasil mengidentifikasi satu organ lagi atas nama Brigadir Joko Sungatno," kata Sam.
Menurutnya, body part yang ditemukan masih lengkap dengan seragam dinas dan baju PDH yang korban kenakan. (Baca juga: Lagi, Tim SAR Temukan Potongan Tubuh Korban Pesawat Polri).
"Kita periksa manifes dan data dentalnya identik. Setiap personel anggota Polri kesatuan Brimob, Polair dan Poludara, memiliki data dental yang disimpan di bank data dental klinik Mabes Polri," jelas Sam.
Dari 14 body part yang ditemukan, lanjutnya, masih ada tujuh bagian tubuh yang belum teridentifikasi. "Masih dalam pemeriksaan DNA, Insya Allah Kamis sudah keluar hasilnya."
Jenazah yang sudah berhasil diidentifikasi akan segera dikembalikan ke keluarganya setelah seluruh porses identifikasi selasai. "Kita masih berharap menemukan body part lainnya. Kami ucapkan belasungkawa sebesar-besarnya. Semoga keluarga korban diberi ketabahan," ucapnya.
"Proses pencarian yang dipimpin oleh Basarnas sudah ditutup Senin kemarin (12/12) di Tanjungpinang. Hari ini tambahan dari Polri," katanya.
Penambahan waktu evakuasi oleh Polri, sambung Sam, untuk memastikan seluruh bagian tubuh korban dan bagian pesawat yang belum bisa ditemukan.
"Kita berharap masih bisa menemukan bagian tubuh yang lain. Hasil temuan terakhir oleh Polair, Brimob, dan Poludara temukan engine dan sayap pesawat," ujarnya.
Sam mengatakan, sejak Selasa pagi tim penyelam juga diturunkan untuk mempercepat proses evakuasi. "Selasa pagi gelombang tinggi, namun tim tetap mengupayakan penyelaman Selasa siang saat gelombang tenang. Sayap dan engine sudah berhasil kita angkat pagi tadi," kata Sam.
Sam juga menjelaskan, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Kepri menerima sembilan kantong jenazah yang terdiri dari 14 body part organ dalam dan bagian tubuh lainnya.
"Sebelumnya Tim DVI sudah mengidentifikasi lima bagian organ tubuh, hari ini tim berhasil mengidentifikasi satu organ lagi atas nama Brigadir Joko Sungatno," kata Sam.
Menurutnya, body part yang ditemukan masih lengkap dengan seragam dinas dan baju PDH yang korban kenakan. (Baca juga: Lagi, Tim SAR Temukan Potongan Tubuh Korban Pesawat Polri).
"Kita periksa manifes dan data dentalnya identik. Setiap personel anggota Polri kesatuan Brimob, Polair dan Poludara, memiliki data dental yang disimpan di bank data dental klinik Mabes Polri," jelas Sam.
Dari 14 body part yang ditemukan, lanjutnya, masih ada tujuh bagian tubuh yang belum teridentifikasi. "Masih dalam pemeriksaan DNA, Insya Allah Kamis sudah keluar hasilnya."
Jenazah yang sudah berhasil diidentifikasi akan segera dikembalikan ke keluarganya setelah seluruh porses identifikasi selasai. "Kita masih berharap menemukan body part lainnya. Kami ucapkan belasungkawa sebesar-besarnya. Semoga keluarga korban diberi ketabahan," ucapnya.
(zik)