Kapolri: Mudah-mudahan Indonesia Sejuk seperti Bandung
A
A
A
BANDUNG - Saat memberi sambutan dalam acara Milad ke-26 Tahun Daarut Tauhid (DT) di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (12/12/2016), Kapolri Jenderal Tito Karnavian berharap tidak ada lagi suasana panas, apalagi terkait isu SARA.
Di awal sambutannya, Tito membandingkan cuaca di lokasi dengan aksi Bela Islam 212 di Jakarta. "Ini saya lihat hari ini udaranya sejuk. Di Jakarta udaranya panas, kemudian turun hujan," kata Tito.
Ia pun senang suasana di lokasi begitu ramai. Bahkan, para difabel hadir di lokasi turut menyemarakkan suasana. Semua berbaur.
Tito berharap Indonesia benar-benar sejuk dalam berbagai hal. Jangan lagi ada suasana panas, apalagi berkaitan dengan isu SARA. "Saya berharap sebagai polisi, mudah-mudahan Indonesia bisa sejuk seperti Bandung," ujarnya. (Baca juga: Ribuan Muslim Salat Subuh Berjamaah di Masjid Pusdai).
Tito lalu mengungkap bahwa agama Islam adalah rahmatan lil'alamin yang tidak membedakan suku, agama, dan ras. "Islam bukan untuk orang Sunda, Jawa, Papua. Tapi untuk semua umat manusia," jelasnya.
Ia mengajak umat Islam memiliki toleransi yang tinggi. "Saya titip pesan, lakum dinukum waliyadin. Jadi silakan kita melaksanakan kegiatannya sesuai kepercayaan dan kita melaksanakan toleransi," tandas Tito.
Di awal sambutannya, Tito membandingkan cuaca di lokasi dengan aksi Bela Islam 212 di Jakarta. "Ini saya lihat hari ini udaranya sejuk. Di Jakarta udaranya panas, kemudian turun hujan," kata Tito.
Ia pun senang suasana di lokasi begitu ramai. Bahkan, para difabel hadir di lokasi turut menyemarakkan suasana. Semua berbaur.
Tito berharap Indonesia benar-benar sejuk dalam berbagai hal. Jangan lagi ada suasana panas, apalagi berkaitan dengan isu SARA. "Saya berharap sebagai polisi, mudah-mudahan Indonesia bisa sejuk seperti Bandung," ujarnya. (Baca juga: Ribuan Muslim Salat Subuh Berjamaah di Masjid Pusdai).
Tito lalu mengungkap bahwa agama Islam adalah rahmatan lil'alamin yang tidak membedakan suku, agama, dan ras. "Islam bukan untuk orang Sunda, Jawa, Papua. Tapi untuk semua umat manusia," jelasnya.
Ia mengajak umat Islam memiliki toleransi yang tinggi. "Saya titip pesan, lakum dinukum waliyadin. Jadi silakan kita melaksanakan kegiatannya sesuai kepercayaan dan kita melaksanakan toleransi," tandas Tito.
(zik)