Agung Ditipu Polisi Gadungan, Rp2 Juta Melayang
A
A
A
PALEMBANG - Meski kasus penipuan mengatasnamakan sebagai anggota Polri kerap terjadi, rupanya tak juga membuat masyarakat waspada. Kali ini, nasib apes itu dialami Agung Imam Heriansyah (21), remaja yang inde di Jalan Kemang Manis, Kelurahan Bukit Kecil, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang, Sumatera Selatan.
Dalam laporannya ke SPKT Polresta Palembang, Rabu (7/12/2016), Agung mengungkapkan kejadian itu bermula saat dirinya mendapatkan telepon dari pria yang mengaku sebagai anggota Polri di lingkungan Polresta Palembang.
Ketika itu, pria yang mengaku polisi tersebut mengabarkan bahwa Joko Abimanyu (19), yang merupakan adik korban, terlibat kecelakaan dengan menabrak pejalan kaki.
"Kejadiannya jam 10.00 WIB. Saya juga baru bangun tidur. Tiba-tiba ada telepon dari orang tak dikenal. Katanya adik saya nabrak orang," ungkap Agung.
Menurut Agung, pria itu mengatakan adiknya ditangkap atas kasus tabrakan tersebut dan masih menunggu laporan dari keluarga korban yang ditabraknya.
Setelah menjelaskan permasalahan itu, pria tersebut meminta uang senilai Rp4 juta sebagai tutup mulut jika nantinya ada keluarga korban yang ditabrak adiknya membuat laporan.
"Dia (terlapor) minta uang Rp4 juta sebagai tutup mulut. Saya waktu itu percaya, karena sudah khawatir. Namun, baru saya bayar Rp2 juta sebagai uang muka dengan cara ditransfer, karena saya sedang tidak punya uang," ujarnya.
Beberapa saat setelah Agung mengirimkan uang, pria tersebut kembali menghubunginya dan meminta kembali uang sisa sebesar Rp2 juta. Bahkan, pria tersebut meminta Agung agar mencari pinjaman.
Agung yang masih merasa khawatir dengan nasib adiknya, akhirnya berinisiatif mendatangi tempat kuliahnya yang berada di kawasan Bukit Besar dengan maksud meminjam uang kepada temannya.
Sampai di kampus itu, rupanya Agung justru bertemu dengan adiknya yang juga satu tempat kuliah dengannya. "Saya tidak sempat mengecek lagi keberadaan adik saya. Karena panik, di balik telepon itu juga ada suara tangisan. Makanya saya langsung percaya dan mentransfer uang. Tetapi, saat saya ke kampus, melihat adik saya baik-baik saja, di situ baru sadar kalau sudah ditipu," katanya.
Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Maruly Pardede membenarkan pihaknya menerima laporan dari korban. "Laporan sudah kami terima dan akan segera kami selidiki," kata Maruly.
Dalam laporannya ke SPKT Polresta Palembang, Rabu (7/12/2016), Agung mengungkapkan kejadian itu bermula saat dirinya mendapatkan telepon dari pria yang mengaku sebagai anggota Polri di lingkungan Polresta Palembang.
Ketika itu, pria yang mengaku polisi tersebut mengabarkan bahwa Joko Abimanyu (19), yang merupakan adik korban, terlibat kecelakaan dengan menabrak pejalan kaki.
"Kejadiannya jam 10.00 WIB. Saya juga baru bangun tidur. Tiba-tiba ada telepon dari orang tak dikenal. Katanya adik saya nabrak orang," ungkap Agung.
Menurut Agung, pria itu mengatakan adiknya ditangkap atas kasus tabrakan tersebut dan masih menunggu laporan dari keluarga korban yang ditabraknya.
Setelah menjelaskan permasalahan itu, pria tersebut meminta uang senilai Rp4 juta sebagai tutup mulut jika nantinya ada keluarga korban yang ditabrak adiknya membuat laporan.
"Dia (terlapor) minta uang Rp4 juta sebagai tutup mulut. Saya waktu itu percaya, karena sudah khawatir. Namun, baru saya bayar Rp2 juta sebagai uang muka dengan cara ditransfer, karena saya sedang tidak punya uang," ujarnya.
Beberapa saat setelah Agung mengirimkan uang, pria tersebut kembali menghubunginya dan meminta kembali uang sisa sebesar Rp2 juta. Bahkan, pria tersebut meminta Agung agar mencari pinjaman.
Agung yang masih merasa khawatir dengan nasib adiknya, akhirnya berinisiatif mendatangi tempat kuliahnya yang berada di kawasan Bukit Besar dengan maksud meminjam uang kepada temannya.
Sampai di kampus itu, rupanya Agung justru bertemu dengan adiknya yang juga satu tempat kuliah dengannya. "Saya tidak sempat mengecek lagi keberadaan adik saya. Karena panik, di balik telepon itu juga ada suara tangisan. Makanya saya langsung percaya dan mentransfer uang. Tetapi, saat saya ke kampus, melihat adik saya baik-baik saja, di situ baru sadar kalau sudah ditipu," katanya.
Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Maruly Pardede membenarkan pihaknya menerima laporan dari korban. "Laporan sudah kami terima dan akan segera kami selidiki," kata Maruly.
(zik)