Begini Strategi Bupati Kudus Mencegah Pungli
A
A
A
SEMARANG - Ada banyak cara untuk melawan pungutan liar (pungli). Mulai dari mrmbentuk tim sapu bersih (saber) hingga pembinaan aparat dengan pengawasan yang ketat. Semua dilakukan berbagai lembaga pelayanan publik
Tapi, Bupati Kudus memilih caranya sendiri. Tanpa ada tim saber pungli seperti di lembaga lain. Tetapi justru cara ini efektif dalam mencegah pungli di Kudus.
Semua disampaikannya pada forum group discussion (FGD) di kampus Unisbank Mugas Semarang, Selasa (29/11/2016).
Dikatakan, pemimpin harus bisa ngayomi, ngayemi, dan ngayani. Yaitu memberi rasa aman, rasa nyaman, serta memberi kesejahteraan bagi yang dipimpinnya.
Disikusi tersebut mengambil tema tentang pungutan liar (pungli) yang akhir-akhir ini ramai menjadi bahasan publik. Apa dan bagaimana serta bagaimana hambatan dan strategi pemberantasannya?
Bagi Pak Musthofa, dengan memberikan edukasi pada jajarannya, menjadikan modal penting bagi minimalisasi dan bahkan pemberantasan pungli.
Untuk itu, dibuktikannya dengan peningkatan kesejahteraan pegawai di Kudus dengan TPP tertinggi di Jawa Tengah.
"TPP ini salah satu upaya kami. Tetapi lebih penting niat dan adanya komunikasi serta kebersamaan dari semua pihak untuk memberantas pungli," kata bupati yang juga Ketua harian ISEI Cabang Semarang ini.
Lebih lanjut, pembina forum UMKM Jawa Tengah ini menegaskan bahwa dirinya dan jajarannya sudah menerapkan transparansi publik. Baik secara online memanfaatkan IT maupun dengan bertatap muka langsung dengan masyarakat.
"Di Kudus telah kami adakan tilik desa secara bergilir. Itu merupakan ajang
sebagai sarana Bupati lapor rakyat," katanya.
Dikatakannya, keterbukaan yang dilakukannya ini sebagai salah satu solusi pemberantasan pungli selain pembenahan sistem dan adanya monitoring untuk
terus dievaluasi.
Konsep cybercity sebagai implementasi pelayanan secara online terus dikembangkan.
Setidaknya di Kudus sudah menerapkan aplikasi Menara untuk jembatan komunikasi, informasi, dan penyampaian keluhan warga. Serta Sipintar sebagai penghubung siswa, orang tua, dan guru/sekolah.
Selain Bupati Kudus, hadir pula Kasubid PAMINAL Polda Jateng Bp. Roni Tri Prasetyo Nugroho, dan Asisten pengawasan Kejati Jateng Timbul Tamba SH. MH.
Dengan dihadiri Dekan Fakultas Hukum Dr. Safik Fauzi, SH. M. Hum, birokrat, akademisi, serta ormas, LSM, dan mahasiswa.
Menurut AKPB Roni mengatakan pihak kepolisian sudah berupaya untuk memberantas pungli. Salah satu upaya yang dilakukannya yaitu melalui pelayanan online.
Hal senada juga disampaikan Timbul dari Kajati Jateng yang terus melakukan berbagai upaya pemberantasan pungli. Khususnya di jajarannya untuk pelayanan terbaik di masyarakat.
Tapi, Bupati Kudus memilih caranya sendiri. Tanpa ada tim saber pungli seperti di lembaga lain. Tetapi justru cara ini efektif dalam mencegah pungli di Kudus.
Semua disampaikannya pada forum group discussion (FGD) di kampus Unisbank Mugas Semarang, Selasa (29/11/2016).
Dikatakan, pemimpin harus bisa ngayomi, ngayemi, dan ngayani. Yaitu memberi rasa aman, rasa nyaman, serta memberi kesejahteraan bagi yang dipimpinnya.
Disikusi tersebut mengambil tema tentang pungutan liar (pungli) yang akhir-akhir ini ramai menjadi bahasan publik. Apa dan bagaimana serta bagaimana hambatan dan strategi pemberantasannya?
Bagi Pak Musthofa, dengan memberikan edukasi pada jajarannya, menjadikan modal penting bagi minimalisasi dan bahkan pemberantasan pungli.
Untuk itu, dibuktikannya dengan peningkatan kesejahteraan pegawai di Kudus dengan TPP tertinggi di Jawa Tengah.
"TPP ini salah satu upaya kami. Tetapi lebih penting niat dan adanya komunikasi serta kebersamaan dari semua pihak untuk memberantas pungli," kata bupati yang juga Ketua harian ISEI Cabang Semarang ini.
Lebih lanjut, pembina forum UMKM Jawa Tengah ini menegaskan bahwa dirinya dan jajarannya sudah menerapkan transparansi publik. Baik secara online memanfaatkan IT maupun dengan bertatap muka langsung dengan masyarakat.
"Di Kudus telah kami adakan tilik desa secara bergilir. Itu merupakan ajang
sebagai sarana Bupati lapor rakyat," katanya.
Dikatakannya, keterbukaan yang dilakukannya ini sebagai salah satu solusi pemberantasan pungli selain pembenahan sistem dan adanya monitoring untuk
terus dievaluasi.
Konsep cybercity sebagai implementasi pelayanan secara online terus dikembangkan.
Setidaknya di Kudus sudah menerapkan aplikasi Menara untuk jembatan komunikasi, informasi, dan penyampaian keluhan warga. Serta Sipintar sebagai penghubung siswa, orang tua, dan guru/sekolah.
Selain Bupati Kudus, hadir pula Kasubid PAMINAL Polda Jateng Bp. Roni Tri Prasetyo Nugroho, dan Asisten pengawasan Kejati Jateng Timbul Tamba SH. MH.
Dengan dihadiri Dekan Fakultas Hukum Dr. Safik Fauzi, SH. M. Hum, birokrat, akademisi, serta ormas, LSM, dan mahasiswa.
Menurut AKPB Roni mengatakan pihak kepolisian sudah berupaya untuk memberantas pungli. Salah satu upaya yang dilakukannya yaitu melalui pelayanan online.
Hal senada juga disampaikan Timbul dari Kajati Jateng yang terus melakukan berbagai upaya pemberantasan pungli. Khususnya di jajarannya untuk pelayanan terbaik di masyarakat.
(nag)