Model Pemalu yang Mengutamakan Pendidikan
A
A
A
SEMARANG - Punya sifat pemalu ternyata tidak menghalangi Prima Dwi Kartikawati (20), mahasiswi semester V Program Studi D 3 Humas Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang untuk menjadi seorang model.
Tak hanya itu, Prima, sapaan akrabnya, juga mampu menyabet berbagai prestasi di dunia modeling.
Prima punya kiat khusus untuk mengatasi rasa malunya, terutama saat tampil di atas panggung.
"Cuek saja dan pede, jangan menatap mata penontonnya. Lihat di atas dahi saja," ungkap Prima saat berbincang dengan KORAN SINDO di Kampus FISIP Undip Semarang, Selasa (22/11/2016).
Kiat Prima untuk mengatasi grogi itu ternyata manjur. Buktinya, berbagai event modeling termasuk perlombaan, diikutinya dengan sukses. Bahkan, seabrek prestasi berhasil diraih.
Prestasi Prima, di antaranya, Juara 1 Semarang Batik Model Contest 2014, Juara 2 Putra Putri Batik Nusantara dan Supermodel Indonesia 2014, Juara 1 Top Model Indonesia dan Model Hunt 2014, Juara Harapan 3 Etnik Model Contest 2014.
Kemudian, Juara 1 Catwalk Hijab Model Contest dan Top Model Idola 2014, Juara Performance Pemilihan Duta Seni dan Budaya di Jakarta, hingga Finalis Pemilihan Indonesia Top Model Jateng 2014.
"Pertama kali ikut modeling pas kelas 3 SMA, ikut Totok Sahak. Belum setahun, Alhamdulillah sudah juara 1 event Semarang Model Contest," lanjut gadis yang tinggal di Jalan Noroyono Kota Semarang ini.
Berbagai prestasi yang disabet Prima bukan hal mudah. Banyak pengalaman dialaminya. Sebut saja, saat kali pertama ikut lomba sepatu hak tingginya sempat tersangkut di gaun dan hampir jatuh di panggung. Namun, Prima bisa mengatasi itu dengan sukses.
Prima yang lahir 1 Juli 1996 ini mengaku ingin menjadi seorang model, terinspirasi dari kakaknya. Sebab itulah, Prima terpacu untuk terus belajar, mengembangkan kemampuan.
Namun demikian, untuk urusan pendidikan tetap nomor satu. Kini, Prima sedang menyusun tugas akhir (TA) untuk merampungkan studi D3nya. "Pokoknya pendidikan adalah nomor 1," pungkasnya.
Tak hanya itu, Prima, sapaan akrabnya, juga mampu menyabet berbagai prestasi di dunia modeling.
Prima punya kiat khusus untuk mengatasi rasa malunya, terutama saat tampil di atas panggung.
"Cuek saja dan pede, jangan menatap mata penontonnya. Lihat di atas dahi saja," ungkap Prima saat berbincang dengan KORAN SINDO di Kampus FISIP Undip Semarang, Selasa (22/11/2016).
Kiat Prima untuk mengatasi grogi itu ternyata manjur. Buktinya, berbagai event modeling termasuk perlombaan, diikutinya dengan sukses. Bahkan, seabrek prestasi berhasil diraih.
Prestasi Prima, di antaranya, Juara 1 Semarang Batik Model Contest 2014, Juara 2 Putra Putri Batik Nusantara dan Supermodel Indonesia 2014, Juara 1 Top Model Indonesia dan Model Hunt 2014, Juara Harapan 3 Etnik Model Contest 2014.
Kemudian, Juara 1 Catwalk Hijab Model Contest dan Top Model Idola 2014, Juara Performance Pemilihan Duta Seni dan Budaya di Jakarta, hingga Finalis Pemilihan Indonesia Top Model Jateng 2014.
"Pertama kali ikut modeling pas kelas 3 SMA, ikut Totok Sahak. Belum setahun, Alhamdulillah sudah juara 1 event Semarang Model Contest," lanjut gadis yang tinggal di Jalan Noroyono Kota Semarang ini.
Berbagai prestasi yang disabet Prima bukan hal mudah. Banyak pengalaman dialaminya. Sebut saja, saat kali pertama ikut lomba sepatu hak tingginya sempat tersangkut di gaun dan hampir jatuh di panggung. Namun, Prima bisa mengatasi itu dengan sukses.
Prima yang lahir 1 Juli 1996 ini mengaku ingin menjadi seorang model, terinspirasi dari kakaknya. Sebab itulah, Prima terpacu untuk terus belajar, mengembangkan kemampuan.
Namun demikian, untuk urusan pendidikan tetap nomor satu. Kini, Prima sedang menyusun tugas akhir (TA) untuk merampungkan studi D3nya. "Pokoknya pendidikan adalah nomor 1," pungkasnya.
(nag)