Diguyur Hujan, Demo Kenaikan UMP Rp3,8 Juta Terus Berlanjut

Diguyur Hujan, Demo Kenaikan UMP Rp3,8 Juta Terus Berlanjut
A
A
A
TANGERANG - Massa aksi dari berbagai elemen buruh dan organisasi buruh lainnya melakukan demonstrasi di depan gedung Balai Kota DKI Jakarta siang ini. Buruh meminta, agar Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta dinaikan dari Rp3,3 juta menjadi Rp3,8 juta.
Hal itu disampaikan oleh oratos yang berada di atas mobil komando. Kata dia, sebagai ibu kota negara, UMP DKI rendah dibandingkan dengan upah minimum kota (UMK) penyangga seperti Bekasi, dan Karawang.
"Hidup buruh, hidup buruh, kami butuh upah yang sesuai untuk kami," kata orator yang berasal dari KSPI Pulogadung di atas mobil komando, Senin (21/11/2016).
Orator dan para demonstrans meminta agar DKI Jakarta bisa mengubah UMP DKI 2017 mendatang. Mengingat kebutuhan hidup buruh yang semakin tahun semakin tinggi.
Pantauan SINDOnews di lapangan, saat ini demo masih terus berlangsung walaupun sempat diguyur hujan, massa tetap berada di lokasi. Lalu lintas di depan Jalan Medan Merdeka Selatan masih terpantau lancar.
Hal itu disampaikan oleh oratos yang berada di atas mobil komando. Kata dia, sebagai ibu kota negara, UMP DKI rendah dibandingkan dengan upah minimum kota (UMK) penyangga seperti Bekasi, dan Karawang.
"Hidup buruh, hidup buruh, kami butuh upah yang sesuai untuk kami," kata orator yang berasal dari KSPI Pulogadung di atas mobil komando, Senin (21/11/2016).
Orator dan para demonstrans meminta agar DKI Jakarta bisa mengubah UMP DKI 2017 mendatang. Mengingat kebutuhan hidup buruh yang semakin tahun semakin tinggi.
Pantauan SINDOnews di lapangan, saat ini demo masih terus berlangsung walaupun sempat diguyur hujan, massa tetap berada di lokasi. Lalu lintas di depan Jalan Medan Merdeka Selatan masih terpantau lancar.
(mhd)