Dicekoki Miras, Dua Pelajar Digilir Tujuh Pemuda
A
A
A
DUMAI - S (17) dan R (17) dua pelajar SMA di Kota Dumai diperkosa oleh tujuh pemuda setelah tak sadar karena sudah dicekoki minum minuman keras. Sebelumnya para pemuda ini mencekoki dua gadis tersebut dengan minuman keras (miras) jenis tuak.
"Dari tujuh orang itu, dua orang berhasil kita tangkap dan sudah kita tetapkan sebagai tersangka," kata Kapolresta Dumai, AKBP DH Ginting, Jumat (18/11/2016).
Dua orang yang ditangkap itu berinisial A (18) dan I (17) berstatus pelajar warga Bagan Besar Kecamatan Bukit Kapur, Dumai.
Kapolres menjelaskan, antara korban dan beberapa pelaku saling kenal. Aksi perkosaan secara bergilir bukan sekali saja terjadi, tapi berulang ulang.
Modusnya dua korban dibawa oleh dua pelaku yang merupakan teman dekatnya. Dua pelaku kemudian membawa keduanya ke suatu tempat untuk diajak pesta miras.
Setelah korban teler, dua tersangka memperkosanya. Tidak lama, tersangka lainnya datang dan 'menggilir' dua gadis itu.
Aksi ini terbongkar setelah korban menceritakan itu kepada orangtunya. Tidak terima dengan perbuatan tujuh pemuda itu, orangtua korban melaporkan kasus ini ke polisi.
"Kita sudah mengantongi identitas lima tersangka lain. Kita juga sudah melakukan kordinasi dengan pihak sekolah para tersangka," tukasnya.
"Dari tujuh orang itu, dua orang berhasil kita tangkap dan sudah kita tetapkan sebagai tersangka," kata Kapolresta Dumai, AKBP DH Ginting, Jumat (18/11/2016).
Dua orang yang ditangkap itu berinisial A (18) dan I (17) berstatus pelajar warga Bagan Besar Kecamatan Bukit Kapur, Dumai.
Kapolres menjelaskan, antara korban dan beberapa pelaku saling kenal. Aksi perkosaan secara bergilir bukan sekali saja terjadi, tapi berulang ulang.
Modusnya dua korban dibawa oleh dua pelaku yang merupakan teman dekatnya. Dua pelaku kemudian membawa keduanya ke suatu tempat untuk diajak pesta miras.
Setelah korban teler, dua tersangka memperkosanya. Tidak lama, tersangka lainnya datang dan 'menggilir' dua gadis itu.
Aksi ini terbongkar setelah korban menceritakan itu kepada orangtunya. Tidak terima dengan perbuatan tujuh pemuda itu, orangtua korban melaporkan kasus ini ke polisi.
"Kita sudah mengantongi identitas lima tersangka lain. Kita juga sudah melakukan kordinasi dengan pihak sekolah para tersangka," tukasnya.
(sms)