Tak Ditahan, Munarman Khawatir Ahok Hilangkan Barang Bukti

Tak Ditahan, Munarman Khawatir Ahok Hilangkan Barang Bukti
A
A
A
JAKARTA - Juru bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman mempertanyakan alasan polisi tidak menahan Basuki T Purnama (Ahok) kendati sudah ditetapkan sebagai tersangka. Karena banyak yang mengkhawatirkan jika Ahok tidak ditahan dapat menghilangkan barang bukti.
"Agak gegabah jika menyebutkan tersangka tidak akan menghilang kan barang bukti. Tersangka (Ahok) itu 'banci kamera'. Sering-sering direkam, lagi rapat teknis tiba-tiba ngomong soal iman. Bisa saja dengan kewenangannya dia langsung minta dihapus itu (barang bukti)," jelas Munarman dalam dialog publik bertajuk 'Pasca Ahok tersangka apa kata mereka?', di Warung Daun Jakarta Pusat, Jumat (18/11/2016).
Munarman mengkhawatirkan jika tidak ditahan maka Bupati Belitung Timur itu bisa melakukan perbuatan melanggar hukum lainnya. Apalagi, rekaman Ahok saat wawancara dengan media asing menyebutkan bahwa peserta Aksi Damai Bela Islam jilid III dibayar Rp500.000 per orang.
"Dikhawatirkan mengulangi perbuatan. Baru lima menit jadi tersangka menuduh orang yang demo kemarin dibayar. Itu jelas pidana. Harusnya terjadi dan segera ditahan," katanya.
"Ini perilakunya (Ahok) merusak. Kami ingin penegakan hukum malah dibilang merusak NKRI. Elit politik jadi pecah belah menyikapi seorang tersangka," tutupnya.
"Agak gegabah jika menyebutkan tersangka tidak akan menghilang kan barang bukti. Tersangka (Ahok) itu 'banci kamera'. Sering-sering direkam, lagi rapat teknis tiba-tiba ngomong soal iman. Bisa saja dengan kewenangannya dia langsung minta dihapus itu (barang bukti)," jelas Munarman dalam dialog publik bertajuk 'Pasca Ahok tersangka apa kata mereka?', di Warung Daun Jakarta Pusat, Jumat (18/11/2016).
Munarman mengkhawatirkan jika tidak ditahan maka Bupati Belitung Timur itu bisa melakukan perbuatan melanggar hukum lainnya. Apalagi, rekaman Ahok saat wawancara dengan media asing menyebutkan bahwa peserta Aksi Damai Bela Islam jilid III dibayar Rp500.000 per orang.
"Dikhawatirkan mengulangi perbuatan. Baru lima menit jadi tersangka menuduh orang yang demo kemarin dibayar. Itu jelas pidana. Harusnya terjadi dan segera ditahan," katanya.
"Ini perilakunya (Ahok) merusak. Kami ingin penegakan hukum malah dibilang merusak NKRI. Elit politik jadi pecah belah menyikapi seorang tersangka," tutupnya.
(ysw)