Ribuan Warga Berebut Kue Apem Yaa Qowiyyu

Jum'at, 18 November 2016 - 16:49 WIB
Ribuan Warga Berebut Kue Apem Yaa Qowiyyu
Ribuan Warga Berebut Kue Apem Yaa Qowiyyu
A A A
KLATEN - Ribuan warga dari beberapa daerah di Pulau Jawa antusias berebut kue apem Yaa Qowiyyu di lapangan Sendang Plampeyan Kelurahan Jatinom, Kecamatan Jatinom, Klaten, Jumat siang (18/11/2016).

Masyarakat berbondong-berbondong bergegas ke tanah lapang di dekat Sendang Plampeyan Kelurahan Jatinom. Tanah yang tak cukup luas itu pun mendadak berubah menjadi lautan manusia. Ribuan warga tumpah ruah, mencari posisi terbaik di bawah menara.

Tujuan mereka hanya satu, berebut kue apem yang disebarkan panitia. Sebar apem merupakan puncak tradisi Yaa Qowiyyu di Kecamatan Jatinom. Tradisi Yaa Qowiyyu dimulai oleh Ki Ageng Gribig, salah satu ulama yang menyebarkan agama Islam pada zaman Kesultanan Mataram.

Tradisi membagikan kue apem bermula ketika Ki Ageng Gribig pulang dari Mekkah dan membawa oleh-oleh berupa kue. Sayangnya, kue tersebut tidak mencukupi untuk dibagikan kepada seluruh murid dan warga.

Lantas Ki Ageng Gribig meminta sang istri untuk membuatkan kue apem dan dibagi-bagikan ke murid dan warga sekitar. Tradisi tersebut masih bertahan hingga saat ini. Apem dibagikan pada pertengahan bulan Sapar (kalender Jawa), biasanya sebaran apem dilakukan usai salat Jumat.

Ketua pelaksana kegiatan Yaa Qowiyyu Edta Tri Cahya mengatakan, tahun ini ada sekitar 5 ton apem yang disebar. Apem tersebut berasal dari sumbangan berbagai pihak. Ada yang dari masyarakat sekitar, instansi, ada pula dari kalangan pejabat.

”Acara puncak menyebar apem. Hal ini memiliki makna untuk berbagi dengan sesama dan mempererat silaturahim,” katanya.

Edta menyebut, pengunjung puncak tradisi Yaa Qowiyyu mencapai ribuan. Mereka tidak hanya berasal dari Klaten tapi juga luar daerah semisal Semarang, Boyolali, Gunungkidul, Sukoharjo, Bogor, dan lainnya. Warga mulai berdatangan sejak pagi demi mendapatkan posisi paling dekat dengan menara. Apem menjadi rebutan karena dianggap membawa berkah.

Cuaca yang sangat terik dan berdesak-desakan ribuan orang tidak memupus semangat warga untuk berebut apem. Perjuangan berjam-jam terbayarkan dengan sebuah kue apem. Salah satu warga, Watik (35) asal Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali berhasil mendapatkan kue apem. Wajahnya sumringah meski sempat susah payah.

”Baru pertama kali kesini. Datang bersama rombongan dari Semarang. Ingin tahu seperti apa tradisi Yaa Qowiyyu, beruntung dapat apem. Untuk oleh-oleh keluarga di rumah saja,” ucapnya.

Keramaian di Kompleks Sendang Plampeyan ternyata dimanfaatkan pihak-pihak tidak bertanggungjawab yang merugikan warga.

Sedikitnya dua warga melapor ke Polsek Jatinom sebagai korban pencopetan. Dua warga tersebut yakni Sri Rahayu (48) warga Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo dan Saritem (46) warga Semarang. Total kerugian mencapai Rp1,2 juta.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7544 seconds (0.1#10.140)