PKPU Semarang Latih Relawan Siaga Bencana Jateng
A
A
A
SEMARANG - Beberapa bencana yang terjadi khususnya di daerah Jawa Tengah, membuat masyarakat harus lebih waspada dan siaga. Selain pemerintah, elemen masyarakat juga perlu menjadi relawan yang memiliki kemampuan atau skill tentang sebelum maupun saat terjadi bencana.
Hal tersebut diutarakan Kepala Cabang PKPU Semarang M Miftahul Surur saat membuka acara pelatihan emergency response unit (ERU) bagian pertama selama dua hari di Hutan Wisata Tinjomoyo, Semarang, Minggu 13 November 2016. Pelatihan bertujuan menanamkan kemampuan dan pengetahuan kepada agen-agen masyarakat agar menjadi relawan bencana. Mereka harus siap siaga membantu saat tanggap darurat bencana di daerah terdampak, khususnya di daerah tempat tinggal masing-masing.
Turut hadir dalam pelatihan tersebut peserta perwakilan dari berbagai kabupaten di Jawa Tengah. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 65 orang dari Semarang, Banjarnegara, Purwokerto, Tegal, Solo, Boyolali, Karanganyar, dan Kudus. Selain warga, peserta juga ada yang berasal dari perwakilan mahasiswa, FSLDK Semarang Raya.
Di hari pertama materi diberikan oleh perwakilan BPBD Jateng, Sudarsono mengenai Penanggulangan Bencana. Di hari kedua, peserta dipandu Basarnas untuk water rescue di Waduk Jatibarang.
”Untuk hari yang pertama mereka (peserta) dibekali tentang teori atau pengetahuan umum tentang kebencanaan dan di hari kedua mereka dibekali keterampilan water rescue maupun jungle rescue,” kata Surur.
Usai pelatihan para peserta turut serta menjadi relawan yang akan diterjunkan ke setiap wilayah terdampak di Jawa Tengah. Mereka ini menjadi kekuatan tambahan untuk sinergisitas dengan seluruh relawan tanggap bencana.
Surur mengatakan, pelatihan tersebut akan terus berlanjut ke tahap selanjutnya agar keterampilan peserta terus terasah dan berkembang. ”Pelatihan ini juga tidak akan berhenti di tahap pertama ini saja, namun akan ada bagian kedua, ketiga, dan selanjutnya,” ujarnya. (Abhy/Putri/PKPU)
Hal tersebut diutarakan Kepala Cabang PKPU Semarang M Miftahul Surur saat membuka acara pelatihan emergency response unit (ERU) bagian pertama selama dua hari di Hutan Wisata Tinjomoyo, Semarang, Minggu 13 November 2016. Pelatihan bertujuan menanamkan kemampuan dan pengetahuan kepada agen-agen masyarakat agar menjadi relawan bencana. Mereka harus siap siaga membantu saat tanggap darurat bencana di daerah terdampak, khususnya di daerah tempat tinggal masing-masing.
Turut hadir dalam pelatihan tersebut peserta perwakilan dari berbagai kabupaten di Jawa Tengah. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 65 orang dari Semarang, Banjarnegara, Purwokerto, Tegal, Solo, Boyolali, Karanganyar, dan Kudus. Selain warga, peserta juga ada yang berasal dari perwakilan mahasiswa, FSLDK Semarang Raya.
Di hari pertama materi diberikan oleh perwakilan BPBD Jateng, Sudarsono mengenai Penanggulangan Bencana. Di hari kedua, peserta dipandu Basarnas untuk water rescue di Waduk Jatibarang.
”Untuk hari yang pertama mereka (peserta) dibekali tentang teori atau pengetahuan umum tentang kebencanaan dan di hari kedua mereka dibekali keterampilan water rescue maupun jungle rescue,” kata Surur.
Usai pelatihan para peserta turut serta menjadi relawan yang akan diterjunkan ke setiap wilayah terdampak di Jawa Tengah. Mereka ini menjadi kekuatan tambahan untuk sinergisitas dengan seluruh relawan tanggap bencana.
Surur mengatakan, pelatihan tersebut akan terus berlanjut ke tahap selanjutnya agar keterampilan peserta terus terasah dan berkembang. ”Pelatihan ini juga tidak akan berhenti di tahap pertama ini saja, namun akan ada bagian kedua, ketiga, dan selanjutnya,” ujarnya. (Abhy/Putri/PKPU)
(poe)