Cuaca Buruk Ganggu Pendaratan di Bandara Hang Nadim
A
A
A
BATAM - Cuaca buruk yang melanda Batam dan sekitarnya sempat mengganggu dua pesawat asal Bandara Soekarno Hatta mendarat di landasan pacu Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Senin Pagi (14/11/2016). "Garuda dan Batik sempat berputar-putar sekitar 25 menit akibat cuaca buruk yang terjadi pagi ini," kata General Manager Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso, Senin (14/11/2016).
Seharusnya, Pesawat Garuda Indonesia Boeing 737-800NG dengan nomor GA152 pukul 11.00 WIB mendarat, namun baru bisa mendarat pukul 11.25 WIB. Sementara Pesawat Batik Air Boeing 737-900ER dengan nomor penerbangan ID-6866 yang seharusnya tiba pukul 11.05 WIB, baru bisa mendarat pukul 11.30 WIB.
"Semua penumpang dalam keadaan baik dan sehat sesampainya di Bandara Yang Nadim," jelasnya.Suwarso menjelaskan saat dua pesawat tersebut hendak mendarat cuaca memang sedang tidak mendukung, sehinggaa jarak pandang menurun.
"Demi keselamatan, pilot memilih untuk berputar-putar menunggu cuaca membaik sebelum akhirnya bisa mendarat," kata Suwarso.
Dua maskapai tersebut, sambungnya, akan kembali jadwal terbang ke Bandara Soekarno Hatta. "Cuaca sudah kembali membaik, selain dua penerbangan tersebut, penerbangan lain masih berjalan normal sesuai jadwal," jelasnya.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam Suratman, mengatakan, potensi cuaca ekstrim yang meningkat terjadi di wilayah Batam.
"Kami mengimbau masyarakat di wilayah Kepri agar lebih waspada terhadap kejadian bencana hidrometeorologi di beberapa wilayah seperti hujan lebat, angin kencang, petir, puting beliung, dan gelombang tinggi," jelasnya.
Dampak dari bencana hidrometeorologi, kata dia, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, sambaran petir, jalan licin, dan lainnya. "Masyarakat harus waspada dan lebih berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan," ujarnya
Menurutnya, pembelokan arah angin kencang disertai gelombang tinggi juga diakibatkan dari penumpukan massa udara atau awan Colomunimbus yang begitu pekat.
"Bagi yang sedang berlayar agar mewaspadai awan cumulonimbus yang berpotensi menyebabkan hujan lebat disertai petir dan timbulnya gelombang tinggi secara tiba-tiba," tandasnya.
Seharusnya, Pesawat Garuda Indonesia Boeing 737-800NG dengan nomor GA152 pukul 11.00 WIB mendarat, namun baru bisa mendarat pukul 11.25 WIB. Sementara Pesawat Batik Air Boeing 737-900ER dengan nomor penerbangan ID-6866 yang seharusnya tiba pukul 11.05 WIB, baru bisa mendarat pukul 11.30 WIB.
"Semua penumpang dalam keadaan baik dan sehat sesampainya di Bandara Yang Nadim," jelasnya.Suwarso menjelaskan saat dua pesawat tersebut hendak mendarat cuaca memang sedang tidak mendukung, sehinggaa jarak pandang menurun.
"Demi keselamatan, pilot memilih untuk berputar-putar menunggu cuaca membaik sebelum akhirnya bisa mendarat," kata Suwarso.
Dua maskapai tersebut, sambungnya, akan kembali jadwal terbang ke Bandara Soekarno Hatta. "Cuaca sudah kembali membaik, selain dua penerbangan tersebut, penerbangan lain masih berjalan normal sesuai jadwal," jelasnya.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam Suratman, mengatakan, potensi cuaca ekstrim yang meningkat terjadi di wilayah Batam.
"Kami mengimbau masyarakat di wilayah Kepri agar lebih waspada terhadap kejadian bencana hidrometeorologi di beberapa wilayah seperti hujan lebat, angin kencang, petir, puting beliung, dan gelombang tinggi," jelasnya.
Dampak dari bencana hidrometeorologi, kata dia, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, sambaran petir, jalan licin, dan lainnya. "Masyarakat harus waspada dan lebih berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan," ujarnya
Menurutnya, pembelokan arah angin kencang disertai gelombang tinggi juga diakibatkan dari penumpukan massa udara atau awan Colomunimbus yang begitu pekat.
"Bagi yang sedang berlayar agar mewaspadai awan cumulonimbus yang berpotensi menyebabkan hujan lebat disertai petir dan timbulnya gelombang tinggi secara tiba-tiba," tandasnya.
(sms)