Begini Perjuangan Nenek Lempang Menghidupi Tiga Cucunya
A
A
A
POLEWALI - Lempang, seorang nenek berusia 70 tahun di Dusun Lemo Dalam, Desa Kuajang, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, patut disebut sebagai pahlawan bagi keluarga kecilnya. Dia merawat dan menghidupi tiga orang cucunya seorang diri, tanpa bantuan orang lain.
Selama sepuluh tahun ini, Nenek Lempang dengan sabar menyisir masuk hutan demi mencari kayu bakar untuk dijual. Hal itu dia lakukan tiap hari. Dengan sabar, Nenek Lempang memungut satu per satu kayu berbagai ukuran.
Seusai mengumpulkan kayu kering tersebut, Nenek Lempang menuju gubuknya. Kayu berukuran kepalan tangan orang dewasa itu dia belah menggunakan kapak. Meski cukup berbahaya, Nenek Lempang tetap melakukan hal itu demi menafkahi ketiga cucunya yang masih kecil yakni Bunga (5), Novianto (5,5), dan Rambu Langi (9).
Kayu yang sudah terbelah itu lalu dikumpulkan kemudian diikat dan disimpan di sekitar gubuknya untuk dijual keesokan harinya.
Berdasarkan pengamatan MNC Media, Kamis (10/11/2016), gubuk yang ditempati Nenek Lempang bersama ketiga cucunya ini pun nampak terlihat sangat kecil dan tidak layak huni. Dindingnya pun berlubang di mana-mana. Tak ada barang berharga di dalam gubuk miliknya.
Di mata ketiga cucunya, Nenek Lempang adalah pahlawan karena telah menghidupi dan menyekolahkan mereka setelah orangtua mereka meninggal dunia.
Apa yang diharapkan Nenek Lempang? "Saya cuma ingin ketiga cucu saya bisa merasakan hidup yang layak," kata Nenek Lempang.
Selama sepuluh tahun ini, Nenek Lempang dengan sabar menyisir masuk hutan demi mencari kayu bakar untuk dijual. Hal itu dia lakukan tiap hari. Dengan sabar, Nenek Lempang memungut satu per satu kayu berbagai ukuran.
Seusai mengumpulkan kayu kering tersebut, Nenek Lempang menuju gubuknya. Kayu berukuran kepalan tangan orang dewasa itu dia belah menggunakan kapak. Meski cukup berbahaya, Nenek Lempang tetap melakukan hal itu demi menafkahi ketiga cucunya yang masih kecil yakni Bunga (5), Novianto (5,5), dan Rambu Langi (9).
Kayu yang sudah terbelah itu lalu dikumpulkan kemudian diikat dan disimpan di sekitar gubuknya untuk dijual keesokan harinya.
Berdasarkan pengamatan MNC Media, Kamis (10/11/2016), gubuk yang ditempati Nenek Lempang bersama ketiga cucunya ini pun nampak terlihat sangat kecil dan tidak layak huni. Dindingnya pun berlubang di mana-mana. Tak ada barang berharga di dalam gubuk miliknya.
Di mata ketiga cucunya, Nenek Lempang adalah pahlawan karena telah menghidupi dan menyekolahkan mereka setelah orangtua mereka meninggal dunia.
Apa yang diharapkan Nenek Lempang? "Saya cuma ingin ketiga cucu saya bisa merasakan hidup yang layak," kata Nenek Lempang.
(zik)