Bupati Kendal Fokus Perkuat Internal dan Benahi Birokrasi
A
A
A
JAKARTA - Bupati Kendal Mirna Annisa buka-bukaan soal perjalanannya masuk ke dunia politik. Hal tersebut disampaikan Mirna dalam 'Seminar Indonesia Naik Kelas' yang digelar KORAN SINDO di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Senin (7/11/2016).
Berlatar belakang dokter dan ibu rumah tangga, Mirna mengaku asing dengan dunia politik. Bahkan, Mirna mengaku tidak bermimpi bakal mencalonkan diri dan terpilih menjadi Bupati Kendal periode 2015-2020, mengungguli calon petahana.
"Nama saya muncul tiga bulan sebelum pemilihan. Kini saya masih harus banyak belajar," kata Mirna.
Mirna mengaku sempat ragu masuk dunia politik lantaran dianggap menyedot banyak biaya. Namun, Mirna mengatakan, dirinya tidak ditodong oleh empat partai politik pengusungnya, yakni Partai Gerindra, Partai Hanura, PAN, dan PKS.
"Kala itu, saya dapat perintah untuk cari wakil bupati dan menyatukan partai pengusung," kata perempuan kelahiran Surabaya 22 November 1981 ini.
Sebagai pendatang baru, Mirna mengajukan konsep dan slogan perubahan dalam memimpin. Mirna juga memilih tidak mengeluhkan hasil pembangunan yang ditorehkan bupati sebelumnya. "Kami fokus perkuat internal dan benahi aparatur sipil negara sebelum layani masyarakat," kata Mirna.
Lantas, apa saja capaian Mirna dalam satu tahun memimpin Kendal? Salah satu keberhasilan Mirna yakni menyiapkan kawasan industri nasional di Kabupaten Kendal serta berhasil menyelesaikan konflik lahan antara Perhutani dengan Semen Indonesia.
"Sudah delapan tahun konflik berlangsung, kami selesaikan dalam seminggu," kata Mirna.
Berlatar belakang dokter dan ibu rumah tangga, Mirna mengaku asing dengan dunia politik. Bahkan, Mirna mengaku tidak bermimpi bakal mencalonkan diri dan terpilih menjadi Bupati Kendal periode 2015-2020, mengungguli calon petahana.
"Nama saya muncul tiga bulan sebelum pemilihan. Kini saya masih harus banyak belajar," kata Mirna.
Mirna mengaku sempat ragu masuk dunia politik lantaran dianggap menyedot banyak biaya. Namun, Mirna mengatakan, dirinya tidak ditodong oleh empat partai politik pengusungnya, yakni Partai Gerindra, Partai Hanura, PAN, dan PKS.
"Kala itu, saya dapat perintah untuk cari wakil bupati dan menyatukan partai pengusung," kata perempuan kelahiran Surabaya 22 November 1981 ini.
Sebagai pendatang baru, Mirna mengajukan konsep dan slogan perubahan dalam memimpin. Mirna juga memilih tidak mengeluhkan hasil pembangunan yang ditorehkan bupati sebelumnya. "Kami fokus perkuat internal dan benahi aparatur sipil negara sebelum layani masyarakat," kata Mirna.
Lantas, apa saja capaian Mirna dalam satu tahun memimpin Kendal? Salah satu keberhasilan Mirna yakni menyiapkan kawasan industri nasional di Kabupaten Kendal serta berhasil menyelesaikan konflik lahan antara Perhutani dengan Semen Indonesia.
"Sudah delapan tahun konflik berlangsung, kami selesaikan dalam seminggu," kata Mirna.
(zik)