Hingga Oktober, 23 Penderita Demam Berdarah Meninggal
A
A
A
PALEMBANG - Puncak musim hujan kali ini, Dinas Kesehatan Sumatera Selatan kembali mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dengan penyebaran nyamuk aedes aegypti, penyebab demam berdarah. Berdasarkan data, penderita demam berdarah mengalami peningkatan.
Sampai Oktober lalu, jumlah penderita mencapai 3.549 orang. Pada tahun 2015, penderita hanya 3.401 orang. Dari jumlah penderita tahun ini, 23 orang meninggal, sementara tahun lalu 16 orang.
Berdasarkan data, jumlah penderita demam berdarah yang meninggal yakni di Kabupaten OKI tiga orang, Kabupaten Muara Enim satu orang, Kabupaten Lahat dua orang, Muba empat, dan Banyuasin satu orang. Lalu, di Kabupaten OKU Timur sebanyak empat orang, Kabupaten Ogan Ilir satu orang, Palembang dua orang, Pagar Alam dua orang, dan di Kabupaten Lubuk Linggau tiga orang.
"Data tersebut berasal dari kota dan kabupaten. Memang mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Ini juga harus jadi perhatian kota dan kabupaten di Sumsel, agar makin memasifkan aspek pencegahan," kata Kepala Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Sumsel Mulyono, Senin (7/11/2016).
Penderita demam berdarah yag meninggal, kata Mulyono, lebih disebabkan ada penyakit penyerta. Selain itu, kondisi penderita saat mendapatkan pengobatan medis juga sudah cukup kritis.
"Karena itu, Dinkes kembali mengingatkan warga agar lebih waspada demam berdarah. Karena berdasarkan perkiraannya, musim hujan akan lebih panjang tahun ini," katanya.
Dia mengatakan, Dinkes sudah mengeluarkan edaran peringatan kepada kota dan kabupaten guna siaga demam berdarah. Di kabupaten/kota, surat edaran itu akan disebar pada layanan medis tingkat pertama hingga rumah sakit. "Edaran sudah ada, tapi tetap harus waspada," tegasnya.
Sampai Oktober lalu, jumlah penderita mencapai 3.549 orang. Pada tahun 2015, penderita hanya 3.401 orang. Dari jumlah penderita tahun ini, 23 orang meninggal, sementara tahun lalu 16 orang.
Berdasarkan data, jumlah penderita demam berdarah yang meninggal yakni di Kabupaten OKI tiga orang, Kabupaten Muara Enim satu orang, Kabupaten Lahat dua orang, Muba empat, dan Banyuasin satu orang. Lalu, di Kabupaten OKU Timur sebanyak empat orang, Kabupaten Ogan Ilir satu orang, Palembang dua orang, Pagar Alam dua orang, dan di Kabupaten Lubuk Linggau tiga orang.
"Data tersebut berasal dari kota dan kabupaten. Memang mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Ini juga harus jadi perhatian kota dan kabupaten di Sumsel, agar makin memasifkan aspek pencegahan," kata Kepala Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Sumsel Mulyono, Senin (7/11/2016).
Penderita demam berdarah yag meninggal, kata Mulyono, lebih disebabkan ada penyakit penyerta. Selain itu, kondisi penderita saat mendapatkan pengobatan medis juga sudah cukup kritis.
"Karena itu, Dinkes kembali mengingatkan warga agar lebih waspada demam berdarah. Karena berdasarkan perkiraannya, musim hujan akan lebih panjang tahun ini," katanya.
Dia mengatakan, Dinkes sudah mengeluarkan edaran peringatan kepada kota dan kabupaten guna siaga demam berdarah. Di kabupaten/kota, surat edaran itu akan disebar pada layanan medis tingkat pertama hingga rumah sakit. "Edaran sudah ada, tapi tetap harus waspada," tegasnya.
(zik)