Demo 4 November, Demokrat Pinta Kader Tak Gunakan Atribut Partai

Kamis, 03 November 2016 - 21:43 WIB
Demo 4 November, Demokrat...
Demo 4 November, Demokrat Pinta Kader Tak Gunakan Atribut Partai
A A A
JAKARTA - Partai Demokrat (PD) meminta para kadernya yang ikut aksi demonstrasi pada 4 November besok tidak menggunakan atribut atau simbol partai. Demonstrasi yang dilakukan oleh beberapa elemen organisasi masyarakat (ormas) Islam tersebut diharap tidak anarkis.

Ketua DPD PD DKI, Nachrowi Ramli mengatakan, sesuai dengan intruksi Ketua Umum PD, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kader partai yang mengikuti aksi demonstrasi kasus dugaan penistaan agama yang diduga dilakukan Cagub DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dilarang menggunakan atribut atau simbol-simbol partai. Namun dia membantah bila PD mendukung aksi demonstrasi tersebut.

"Apabila ada kader yang ikut berdemonstrasi, itu atas nama pribadi bukan nama partai, dan itu adalah hak masing-masing," kata Nachrowi di Jakarta, Kamis (3/11/2016).

Pria yang disapa Nara ini menjelaskan, di alam demokrasi aksi demonstrasi oleh masyarakat serta elemen-elemen organisasi kemasyarakat merupakan dinamika yang harus dicermati secara positif oleh semua pihak di tanah air.

Namun, mantan kepala lembaga sandi negara ini mengimbau, agar massa yang akan turun menggelar aksi diperkirakan berjumlah 500.000 orang itu tidak melakukan hal-hal yang menjurus pada anarkisme dan merusak nilai-nilai kebhinekaan serta ketatanegaraan yang sudah terbangun puluhan tahun di tanah Indonesia.

"Anak bangsa harus pula menjaga nilai-nilai kebangsaan yang selama ini kita junjung tinggi," ungkapnya.

Selain itu, ketua tim kampanye pasangan cagub Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni ini pun menyinggung tentang adanya rumor yang menyebutkan, partainya di balik aksi massa yang melibatkan 500 ribu massa umat Islam itu. Nara membantah keras isu tersebut, sebab PD tidak sedikit pun mengetahui rencana tersebut.

"Tidak ada kami menggerakan massa atau pun membiayai aksi demo itu. Bagi kami yang terpenting penegakan hukum harus berjalan sesuai dengan koridornya," tegasnya.
(mhd)
Berita Terkait
Komika Jadi Tersangka...
Komika Jadi Tersangka Penistaan Agama, Pengamat Ingatkan Bahayanya Pembelahan Masyarakat
Forum Umat Islam Sumsel...
Forum Umat Islam Sumsel Minta Pendeta Saifudin Ditangkap
Tangis Lina Mukherjee...
Tangis Lina Mukherjee di Sidang Kasus Penistaan Agama
Alasan Kesehatan, Selebgram...
Alasan Kesehatan, Selebgram Tersangka Penistaan Agama Lina Mukherjee Tidak Ditahan
Panji Gumilang Jalani...
Panji Gumilang Jalani Sidang Perdana Kasus Penistaan Agama
Aksi Tolak Ajaran Ponpes...
Aksi Tolak Ajaran Ponpes Al Zaytun Meluas
Berita Terkini
Senin, KSOP Batasi Aktivitas...
Senin, KSOP Batasi Aktivitas Bongkar Muat Barang di Pelabuhan Tanjung Priok
2 jam yang lalu
Imbas Macet Parah di...
Imbas Macet Parah di Tanjung Priok, Pelindo Berikan Kompensasi pada Sopir dan Pemilik Kargo
3 jam yang lalu
Karya Seni Kelas Dunia...
Karya Seni Kelas Dunia Hadir di Central Park Jakbar
4 jam yang lalu
Kartu Jakarta Pintar...
Kartu Jakarta Pintar Tahap 1 Disalurkan untuk 43.502 Siswa
4 jam yang lalu
Polisi dan TNI Gerebek...
Polisi dan TNI Gerebek Judi Sabung Ayam di Gowa yang Diduga Dibekingi Oknum Tentara
4 jam yang lalu
Kisah Pilu Pemuda Bekasi,...
Kisah Pilu Pemuda Bekasi, Tewas usai Disiksa saat Bekerja Scamming di Kamboja
4 jam yang lalu
Infografis
4 Tentara AS Tewas saat...
4 Tentara AS Tewas saat Latihan Tempur di Dekat Sekutu Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved