Warga Sidoarjo Kompak Bergabung ke Perindo
A
A
A
SIDOARJO - Debut Partai Persatuan Indonesia (Perindo) mendapat dukungan masyarakat berbagai daerah. Di Dusun Singopadu, Desa Singogalih Tarik, Sidoarjo, Jawa Timur, 400 warga kompak menjadi bagian keluarga besar partai rajawali ini.
“Alhamdulillah, ada 400 warga yang menyerahkan KTP untuk diproses karena ingin menjadi anggota Partai Perindo,” ujar Ketua Umum Rescue Perindo Adin Denny, ketika dihubungi, Sabtu (29/10/2016).
Warga terpikat dengan Partai Perindo setelah dikunjungi Tim Rescue Perindo yang melakukan fogging. Mereka merasa terbantu dengan program antisipasi demam berdarah (DBD) yang menjadi penyakit endemik saat musim hujan.
“Ternyata memang fogging termasuk program efektif untuk mendekatkan Partai Perindo di daerah-daerah. Dari yang belum tahu menjadi tahu setelah kita bercengkerama langsung,” tambah lelaki asal Sumatera Barat ini.
Ke depan, Rescue Perindo akan terus meningkatkan program fogging, terutama di musim penghujan karena selama ini masyarakat masih kesulitan mengakses fogging dari pemerintah setempat yang terkendala birokrasi.
“Kalau tidak ada fogging, kami khawatir DBD mengancam jadi wabah. Jadi kita bantu semaksimal lagi dari sisi preventif,” pungkas Adin.
Ketua Umum Rescue Perindo itu juga mengaku senang, kiprah relawan yang dia pimpin diikuti dengan antusiasme warga untuk berjuang bersama membangun Indonesia sejahtera lewat politik.
“Sudah sering terjadi di beberapa daerah, ketika sayap partai menjalankan program mereka kompak jadi anggota secara kolektif,” tutur Adin.
“Alhamdulillah, ada 400 warga yang menyerahkan KTP untuk diproses karena ingin menjadi anggota Partai Perindo,” ujar Ketua Umum Rescue Perindo Adin Denny, ketika dihubungi, Sabtu (29/10/2016).
Warga terpikat dengan Partai Perindo setelah dikunjungi Tim Rescue Perindo yang melakukan fogging. Mereka merasa terbantu dengan program antisipasi demam berdarah (DBD) yang menjadi penyakit endemik saat musim hujan.
“Ternyata memang fogging termasuk program efektif untuk mendekatkan Partai Perindo di daerah-daerah. Dari yang belum tahu menjadi tahu setelah kita bercengkerama langsung,” tambah lelaki asal Sumatera Barat ini.
Ke depan, Rescue Perindo akan terus meningkatkan program fogging, terutama di musim penghujan karena selama ini masyarakat masih kesulitan mengakses fogging dari pemerintah setempat yang terkendala birokrasi.
“Kalau tidak ada fogging, kami khawatir DBD mengancam jadi wabah. Jadi kita bantu semaksimal lagi dari sisi preventif,” pungkas Adin.
Ketua Umum Rescue Perindo itu juga mengaku senang, kiprah relawan yang dia pimpin diikuti dengan antusiasme warga untuk berjuang bersama membangun Indonesia sejahtera lewat politik.
“Sudah sering terjadi di beberapa daerah, ketika sayap partai menjalankan program mereka kompak jadi anggota secara kolektif,” tutur Adin.
(san)