Mandi di Bendungan Siswa SMP Tenggelam dan Hilang
A
A
A
KEFAMENANU - Vitalis Neno, (12) yang juga merupakan siswa SMP tenggelam di Bendungan Oeleu di Wilayah RT. 17/RW.07 Fatusahan Kelurahan Sasi, Timor Tengah Utara NTT saat mandi bersama rekannya, Minggu (30/10/2016) siang.
Sesar Naben, (11) salah satu rekan korban di lokasi kejadian mengatakan, awalnya mereka berenam hendak mancing ikan sambil mandi, namun tiba-tiba korban terpeleset dan akhirnya tenggelam.
"Kami ada enam orang, dua kawan tinggal di luar kami masuk berenang, tiba tiba dia tenggelam dan sempat minta tolong. Kami lihat tangannya keluar terus hilang dalam air," ujar Sesar.
Sesar menjelaskan setelah tenggelam dan tidak muncul di permukaan air, mereka pun kemudian melaporkan peristiwa itu ke warga sekitar Kampung Upkasen, kemudian sejumlah warga menginformasikan kepada pihak kepolisian.
Tak berselang sesaat setelah laporan itu, pihak kepolisian mendatangi lokasi kejadian. Sementara itu sejumlah warga terlihat berupaya mencari korban dengan cara berenang menggunakan rakit yang terbuat dari dua batang pisang yang diikat dengan bambu.
Hingga sore ini, upaya warga masih terkendala sebab kondisi air keruh serta berlumpur sehingga menyulitkan warga dan pihak kepolisian untuk melakukan pencarian.
Sejumlah warga Upkasen menyebutkan, Korban sendiri merupakan salah satu siswa kelas dua di SMP St. Antonius Padua Sasi, selama ini korban diasuh oleh seorang bruder sejak umur empat tahun lantaran kedua orangtuanya telah meninggal dunia.
Sesar Naben, (11) salah satu rekan korban di lokasi kejadian mengatakan, awalnya mereka berenam hendak mancing ikan sambil mandi, namun tiba-tiba korban terpeleset dan akhirnya tenggelam.
"Kami ada enam orang, dua kawan tinggal di luar kami masuk berenang, tiba tiba dia tenggelam dan sempat minta tolong. Kami lihat tangannya keluar terus hilang dalam air," ujar Sesar.
Sesar menjelaskan setelah tenggelam dan tidak muncul di permukaan air, mereka pun kemudian melaporkan peristiwa itu ke warga sekitar Kampung Upkasen, kemudian sejumlah warga menginformasikan kepada pihak kepolisian.
Tak berselang sesaat setelah laporan itu, pihak kepolisian mendatangi lokasi kejadian. Sementara itu sejumlah warga terlihat berupaya mencari korban dengan cara berenang menggunakan rakit yang terbuat dari dua batang pisang yang diikat dengan bambu.
Hingga sore ini, upaya warga masih terkendala sebab kondisi air keruh serta berlumpur sehingga menyulitkan warga dan pihak kepolisian untuk melakukan pencarian.
Sejumlah warga Upkasen menyebutkan, Korban sendiri merupakan salah satu siswa kelas dua di SMP St. Antonius Padua Sasi, selama ini korban diasuh oleh seorang bruder sejak umur empat tahun lantaran kedua orangtuanya telah meninggal dunia.
(nag)