Walau Minim Hot Spot, Sosialisasi Karhutla Terus Dilakukan PT BSS
A
A
A
SEKAYU - Curah hujan yang masih tinggi membuat titik panas (hot spot) di Kabupaten Muba mengalami penurunan yang cukup drastis dari tahun sebelumnya. Kendati begitu, tidak membuat berbagai pihak lengah untuk menghadapi bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Bumi Serasan Sekate.
Dimana sosialisasi bahaya Karhutlah terus dilakukan, salah satunya oleh PT Berkat Sawit Sejati (BSS). Perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan ini tetap konsisten mengingatkan masyarakat tentang bahaya Karhutla dan bagaimana pencegahannya.
Salah satunya menggelar kegiatan sosialisasi pencegahan Karhutla kepada masyarakat terutama di wilayah kerja mereka seperti Kecamatan Tungkal Jaya, Muba.
"Kegiatan ini untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar tidak membakar lahan. Tahun ini merupakan tahun kedua kita melaksanakan sosialisasi, untuk tahun depan kita juga tetap akan menggelar sosialiasi bahkan kembali digelar ke desa-desa saat awal kemarau , seperti yang sudah dilakukan awal tahun ini," ujar Manager Humas PT BSS, Henry Sitepu, Rabu (12/10/2016).
Selain melakukan sosialisasi ke masyarakat, PT BSS juga berkomitmen untuk melakukan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat untuk terlibat dalam pencegahan dan penanggulangan Karhutla. Caranya dengan membentuk kelompok masyarakat bebas api.
"Rencananya akan dibentuk kelompok masyarakat bebas api di Desa Tampang Baru, Kecamatan Bayung Lencir dan Desa Pangkalan Tungkal, Kecamatan Tungkal Jaya. Karena kedua desa tersebut yang paling rawan terjadi kebakaran lahan di banding desa lain di wilayah operasional kita," kata dia.
Sementara itu, Camat Tungkal Jaya, Firman Hirawan, mengatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh PT BSS, diantaranya menggelar sosialisasi pencegahan Karhutla kepada masyarakat.
"Kita apresiasi, apalagi PT BSS tetap konsisten mengedukasi masyarakat. Kita berharap agar masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar, ke depan kita harapkan agar pihak terkait juga dapat memberikan bantuan kepada warga dalam membuka lahan tanpa bakar," tandas dia.
Dimana sosialisasi bahaya Karhutlah terus dilakukan, salah satunya oleh PT Berkat Sawit Sejati (BSS). Perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan ini tetap konsisten mengingatkan masyarakat tentang bahaya Karhutla dan bagaimana pencegahannya.
Salah satunya menggelar kegiatan sosialisasi pencegahan Karhutla kepada masyarakat terutama di wilayah kerja mereka seperti Kecamatan Tungkal Jaya, Muba.
"Kegiatan ini untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar tidak membakar lahan. Tahun ini merupakan tahun kedua kita melaksanakan sosialisasi, untuk tahun depan kita juga tetap akan menggelar sosialiasi bahkan kembali digelar ke desa-desa saat awal kemarau , seperti yang sudah dilakukan awal tahun ini," ujar Manager Humas PT BSS, Henry Sitepu, Rabu (12/10/2016).
Selain melakukan sosialisasi ke masyarakat, PT BSS juga berkomitmen untuk melakukan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat untuk terlibat dalam pencegahan dan penanggulangan Karhutla. Caranya dengan membentuk kelompok masyarakat bebas api.
"Rencananya akan dibentuk kelompok masyarakat bebas api di Desa Tampang Baru, Kecamatan Bayung Lencir dan Desa Pangkalan Tungkal, Kecamatan Tungkal Jaya. Karena kedua desa tersebut yang paling rawan terjadi kebakaran lahan di banding desa lain di wilayah operasional kita," kata dia.
Sementara itu, Camat Tungkal Jaya, Firman Hirawan, mengatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh PT BSS, diantaranya menggelar sosialisasi pencegahan Karhutla kepada masyarakat.
"Kita apresiasi, apalagi PT BSS tetap konsisten mengedukasi masyarakat. Kita berharap agar masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar, ke depan kita harapkan agar pihak terkait juga dapat memberikan bantuan kepada warga dalam membuka lahan tanpa bakar," tandas dia.
(sms)