Ikut PIK, Siti Paryani Berjuang untuk Kehidupan Lebih Baik
A
A
A
BANDUNG - Ada yang menarik di antara berjejernya sepeda motor peserta Program Inkubator Kemandirian (PIK) PKPU Bandung di parkiran kantor PKPU Bandung, Kamis 6 Oktober 2016. Di situ terselip sebuah sepeda motor matic dengan kursi tambahan untuk anak, terpasang di depannya.
”Awalnya saya ragu. Tapi, setelah mendapatkan pengarahan pada acara orientasi peserta kemarin, saya semakin yakin untuk bisa mengikuti pelatihan sambil anak saya tetap bisa saya asuh”, kata Siti Paryani.
Siti adalah pemilik sepeda motor tersebut. Dengan mengajak serta anaknya Dzaki (2), Siti terlihat antusias mengikuti pelatihan menjahit. Dia bersyukur, meskipun sedang mempunyai anak kecil ternyata tidak menghambatnya belajar keterampilan.
Dia berharap ketrampilan diperoleh bisa menjadi modal guna mengusahakan kehidupan yang lebih baik. ”Mudah-mudahan. Saya ingin bisa belajar dan mengetahui lebih dalam tentang jahit menjahit. Nanti bersama tetangga-tetangga, membuka usaha menjahit. Bisa membuka lapangan pekerjaan,” ujarnya.
Direktur Inkubator Mandiri PKPU Ganjar Mutaqin mengatakan, beberapa pelatihan digelar secara intensif di PIK PKPU Bandung. Pelatihan meliputi kelas menjahit, salon muslimah, desain grafis, sablon, dan pangkas rambut.
Tujuan pelatihan gratis ini untuk memotivasi dan memunculkan kemauan berwirausaha, menggali potensi, dan menumbuhkembangkan para wirausahawan baru. ”Kita ingin menanamkan etos kemandirian kepada peserta pelatihan. Membina, mendampingi para wirausahawan baru, khususnya dalam pendekatan bisnis. Melalui pelatihan ini peserta akan mendapatkan pelatihan yang dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka untuk berusaha,” jelasnya.
Dede Syarifah, instruktur kelas menjahit PIK menjelaskan, untuk angkatan IV ini peserta kelas menjahit mencapai 30 orang. Mereka dibagi menjadi 3 kelas. ”Setelah selesai pelatihan 5 bulan, peserta diharapkan memiliki kemampuan aplikatif yaitu bisa menjahit rok, baju, celana, jaket, dan kemeja,” katanya.
Lulusan kompetensi menjahit tingkat instruktur Jawa Barat ini menyebutkan peserta pelatihan dibekali ilmu menjahit secara teori dan praktik. ”Peserta diajarkan juga pengembangan dari materi-materi tersebut,” ujarnya.
Kepala Cabang PKPU Bandung Kiki Rejeki menuturkan, pelatihan ini merupakan salah satu program pemberdayaan ekonomi dari corporate social responsibility (CSR) Bank BJB yang difasilitasi PKPU. Dia mengataan, Program Klaster Berdaya yang dibesut PKPU ini menyasar kepada pembentukan kemandirian keluarga yang disebut dengan Pilar Keluarga Berdaya. Keluarga dikategorikan berdaya secara ekonomi ketika mampu memenuhi kebutuhan hidup anggota keluarganya dengan baik dan layak.
”Semoga kerja sama ini dapat terus berlanjut di kemudian hari melalui program-program PKPU lainnya, agar bisa memberikan manfaat lebih banyak lagi kepada masyarakat yang membutuhkan,” ucapnya.
Praktisi pemberdayaan masyarakat Fadly Halim Hutasuhut menjelaskan, pemberdayaan masyarakat memiliki beberapa tahapan. Selain menumbuhkan awareness untuk berubah, individu juga harus dibekali kemampuan melalui kapasitas building. ”NGO dan korporat serta stakeholder terkait harus bersinergi untuk melakukan tahapan-tahapan pemberdayaan masyarakat,” katanya. (Fadsupp/Putri/PKPU)
”Awalnya saya ragu. Tapi, setelah mendapatkan pengarahan pada acara orientasi peserta kemarin, saya semakin yakin untuk bisa mengikuti pelatihan sambil anak saya tetap bisa saya asuh”, kata Siti Paryani.
Siti adalah pemilik sepeda motor tersebut. Dengan mengajak serta anaknya Dzaki (2), Siti terlihat antusias mengikuti pelatihan menjahit. Dia bersyukur, meskipun sedang mempunyai anak kecil ternyata tidak menghambatnya belajar keterampilan.
Dia berharap ketrampilan diperoleh bisa menjadi modal guna mengusahakan kehidupan yang lebih baik. ”Mudah-mudahan. Saya ingin bisa belajar dan mengetahui lebih dalam tentang jahit menjahit. Nanti bersama tetangga-tetangga, membuka usaha menjahit. Bisa membuka lapangan pekerjaan,” ujarnya.
Direktur Inkubator Mandiri PKPU Ganjar Mutaqin mengatakan, beberapa pelatihan digelar secara intensif di PIK PKPU Bandung. Pelatihan meliputi kelas menjahit, salon muslimah, desain grafis, sablon, dan pangkas rambut.
Tujuan pelatihan gratis ini untuk memotivasi dan memunculkan kemauan berwirausaha, menggali potensi, dan menumbuhkembangkan para wirausahawan baru. ”Kita ingin menanamkan etos kemandirian kepada peserta pelatihan. Membina, mendampingi para wirausahawan baru, khususnya dalam pendekatan bisnis. Melalui pelatihan ini peserta akan mendapatkan pelatihan yang dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka untuk berusaha,” jelasnya.
Dede Syarifah, instruktur kelas menjahit PIK menjelaskan, untuk angkatan IV ini peserta kelas menjahit mencapai 30 orang. Mereka dibagi menjadi 3 kelas. ”Setelah selesai pelatihan 5 bulan, peserta diharapkan memiliki kemampuan aplikatif yaitu bisa menjahit rok, baju, celana, jaket, dan kemeja,” katanya.
Lulusan kompetensi menjahit tingkat instruktur Jawa Barat ini menyebutkan peserta pelatihan dibekali ilmu menjahit secara teori dan praktik. ”Peserta diajarkan juga pengembangan dari materi-materi tersebut,” ujarnya.
Kepala Cabang PKPU Bandung Kiki Rejeki menuturkan, pelatihan ini merupakan salah satu program pemberdayaan ekonomi dari corporate social responsibility (CSR) Bank BJB yang difasilitasi PKPU. Dia mengataan, Program Klaster Berdaya yang dibesut PKPU ini menyasar kepada pembentukan kemandirian keluarga yang disebut dengan Pilar Keluarga Berdaya. Keluarga dikategorikan berdaya secara ekonomi ketika mampu memenuhi kebutuhan hidup anggota keluarganya dengan baik dan layak.
”Semoga kerja sama ini dapat terus berlanjut di kemudian hari melalui program-program PKPU lainnya, agar bisa memberikan manfaat lebih banyak lagi kepada masyarakat yang membutuhkan,” ucapnya.
Praktisi pemberdayaan masyarakat Fadly Halim Hutasuhut menjelaskan, pemberdayaan masyarakat memiliki beberapa tahapan. Selain menumbuhkan awareness untuk berubah, individu juga harus dibekali kemampuan melalui kapasitas building. ”NGO dan korporat serta stakeholder terkait harus bersinergi untuk melakukan tahapan-tahapan pemberdayaan masyarakat,” katanya. (Fadsupp/Putri/PKPU)
(poe)