Partai Perindo Bantu Nelayan Tanjung Kait agar Lebih Produktif
Partai Perindo Bantu Nelayan Tanjung Kait agar Lebih Produktif
A
A
A
TANGERANG - Kampung Nelayan Tanjung Kait di Desa Tanjung Anom, Kabupaten Tangerang, Banten, mendadak ramai, Rabu (5/10/2016). Ratusan nelayan berkerumun, menyambut kedatangan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT).
Rupanya, selama ini hampir tak pernah ada tokoh nasional yang datang untuk sekadar menyapa para nelayan. "Saya senang sekali Pak Hary datang. Banyak partai, tapi baru Partai Perindo yang datang," ungkap Dadang, ketua Himpunan Nelayan Tanjung Kait.
Dadang memanfaatkan kesempatan itu untuk berkeluh kesah kepada HT. Dia mengungkapkan berbagai permasalahan yang dihadapi para nelayan. Salah satunya, sulitnya mendapatkan solar untuk bahan bakar perahu.
Lantaran tak ada SPBU, nelayan harus membeli solar dari pengecer dengan harga tinggi. "Di pengecer harganya lebih mahal. Penghasilan kami minim, buat membeli solar saja nggak ketutup," katanya.
Selain itu, lanjut Dadang, nelayan tak punya cukup modal untuk membeli alat tangkap. "Tahun kemarin hasil tangkapan kami sedikit karena jaringnya rusak. Mau beli (jaring baru) nggak bisa," ujarnya.
Menanggapi curhatan Dadang dan beberapa nelayan lainnya, HT menegaskan komitmen Partai Perindo untuk membantu mengatasi permasalahan mereka.
"Nelayan menghadapi permasalahan bahan bakar dan alat tangkap. Partai Perindo akan membantu sehingga mereka lebih produktif," ungkap pria asal Jawa Timur itu.
Sebelum berdialog dengan nelayan, HT lebih dahulu meninjau pengolahan ranjungan di Desa Tanjung Anom. "Pengolahan milik kader Perindo ini memberikan pekerjaan pada masyarakat," katanya.
Dia berharap, pengolahan rajungan itu bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Menurutnya, mayoritas masyarakat di 500 kabupaten/kota masih harus dibangun. Selama ini, pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati segelintir masyarakat yang ada di kota-kota besar.
"Saya serukan kepada seluruh kader Partai Perindo, bangun masyarakat daerah, majukan kesejahteraan mereka," ucap pria berusia 51 tahun itu.
Rupanya, selama ini hampir tak pernah ada tokoh nasional yang datang untuk sekadar menyapa para nelayan. "Saya senang sekali Pak Hary datang. Banyak partai, tapi baru Partai Perindo yang datang," ungkap Dadang, ketua Himpunan Nelayan Tanjung Kait.
Dadang memanfaatkan kesempatan itu untuk berkeluh kesah kepada HT. Dia mengungkapkan berbagai permasalahan yang dihadapi para nelayan. Salah satunya, sulitnya mendapatkan solar untuk bahan bakar perahu.
Lantaran tak ada SPBU, nelayan harus membeli solar dari pengecer dengan harga tinggi. "Di pengecer harganya lebih mahal. Penghasilan kami minim, buat membeli solar saja nggak ketutup," katanya.
Selain itu, lanjut Dadang, nelayan tak punya cukup modal untuk membeli alat tangkap. "Tahun kemarin hasil tangkapan kami sedikit karena jaringnya rusak. Mau beli (jaring baru) nggak bisa," ujarnya.
Menanggapi curhatan Dadang dan beberapa nelayan lainnya, HT menegaskan komitmen Partai Perindo untuk membantu mengatasi permasalahan mereka.
"Nelayan menghadapi permasalahan bahan bakar dan alat tangkap. Partai Perindo akan membantu sehingga mereka lebih produktif," ungkap pria asal Jawa Timur itu.
Sebelum berdialog dengan nelayan, HT lebih dahulu meninjau pengolahan ranjungan di Desa Tanjung Anom. "Pengolahan milik kader Perindo ini memberikan pekerjaan pada masyarakat," katanya.
Dia berharap, pengolahan rajungan itu bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Menurutnya, mayoritas masyarakat di 500 kabupaten/kota masih harus dibangun. Selama ini, pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati segelintir masyarakat yang ada di kota-kota besar.
"Saya serukan kepada seluruh kader Partai Perindo, bangun masyarakat daerah, majukan kesejahteraan mereka," ucap pria berusia 51 tahun itu.
(zik)
Explore More