Pulang Sekolah, Siswa SD Tewas Tertabrak Kereta Api
A
A
A
DEMAK - Nasib nahas menimpa Rangga Putra Ramadhan (6), siswa kelas 1 SDN Kembangrum Kecamatan Mranggen tewas mengenaskan setelah tertabrak kereta api tidak jauh dari rumahnya, Selasa (4/10/2016). Korban meregang nyawa di lokasi kejadian dengan patah tulang leher, memar di kepala dan patah tulang kaki.
Peristiwa itu terjadi sekira pukul 11.08 WIB, korban hendak pulang dari sekolah menuju rumahnya di Dukuh Krajan RT 12 RW 02 Desa Kembangarum, Kecamatan Mranggen.
Korban memilih menyeberang rel kereta api (bukan jalan umum), saat bersamaan ada kereta api Argo Bromo jurusan Surabaya-Jakarta datang dari arah timur.
Diduga, Rangga tidak menyadari adanya kereta api karena tertutup tembok pembatas rel. Tubuh korban pun tertabrak dan terseret sektar lima meter, hingga akhirnya tewas di lokasi kejadian.
Kasmuri (51), warga Dukuh Krajan mengatakan bahwa korban menyeberang rel bukan lewat jalan umum. Sehingga, minim pengawasan dari warga lain, terutama yang berada di sekitar lokasi.
"Anak itu sepertinya tidak tahu kalau ada kereta api yang akan melintas. Biasanya, anak kecil kurang terlalu peka terhadap sekitarnya dan kurang berhati-hati," katanya.
Dijelaskan, tubuh korban tertabrak dan sempat terseret sekitar lima meter. Beberapa bagian tubuhnya mengalami luka yang cukup parah. "Sepertinya meninggal dunia di lokasi kejadian, karena lukanya parah," lanjutnya.
Kabag Ops Polres Demak Kompol Sutomo menyampaikan bahwa kereta api Argo Brmo yang menabrak tersebut bernomor lokomotif CC2061381 dengan masinis Layis, warga Pasar Turi Surabaya.
"Kami sudah melakukan tindakan dengan mendatangi TKP, dan mengevakuasi korban untuk dibawa ke rumah duka," paparnya.
Pihaknya juga telah memeriksa sejumlah saksi atas kejadian tersebut. Bahkan, sejauh ini telah berkoordinasi dengan PT KAI. "Kasus ini masih dalam penyelidikan kami," pungkasnya.
Peristiwa itu terjadi sekira pukul 11.08 WIB, korban hendak pulang dari sekolah menuju rumahnya di Dukuh Krajan RT 12 RW 02 Desa Kembangarum, Kecamatan Mranggen.
Korban memilih menyeberang rel kereta api (bukan jalan umum), saat bersamaan ada kereta api Argo Bromo jurusan Surabaya-Jakarta datang dari arah timur.
Diduga, Rangga tidak menyadari adanya kereta api karena tertutup tembok pembatas rel. Tubuh korban pun tertabrak dan terseret sektar lima meter, hingga akhirnya tewas di lokasi kejadian.
Kasmuri (51), warga Dukuh Krajan mengatakan bahwa korban menyeberang rel bukan lewat jalan umum. Sehingga, minim pengawasan dari warga lain, terutama yang berada di sekitar lokasi.
"Anak itu sepertinya tidak tahu kalau ada kereta api yang akan melintas. Biasanya, anak kecil kurang terlalu peka terhadap sekitarnya dan kurang berhati-hati," katanya.
Dijelaskan, tubuh korban tertabrak dan sempat terseret sekitar lima meter. Beberapa bagian tubuhnya mengalami luka yang cukup parah. "Sepertinya meninggal dunia di lokasi kejadian, karena lukanya parah," lanjutnya.
Kabag Ops Polres Demak Kompol Sutomo menyampaikan bahwa kereta api Argo Brmo yang menabrak tersebut bernomor lokomotif CC2061381 dengan masinis Layis, warga Pasar Turi Surabaya.
"Kami sudah melakukan tindakan dengan mendatangi TKP, dan mengevakuasi korban untuk dibawa ke rumah duka," paparnya.
Pihaknya juga telah memeriksa sejumlah saksi atas kejadian tersebut. Bahkan, sejauh ini telah berkoordinasi dengan PT KAI. "Kasus ini masih dalam penyelidikan kami," pungkasnya.
(nag)