Demi Luluhkan Hati Mahasiswi, Buruh Ini Jadi Polisi Gadungan
A
A
A
BATAM - Demi menarik hati wanita pujaannya yang juga seorang mahasiswi kebidanan, Anang Wijaya (31), nekat menyamar menjadi polisi gadungan. Supaya terlihat meyakinkan, Anang pun menggunakan atribut polisi lengkap dengan pangkatnya. Namun, belum lagi mendapatkan wanita impiannya, pelaku berhasil diringkus aparat.
Menurut Kanit III (Harda) Polresta Barelang AKP Marzuki Zan, penangkapan pelaku berawal dari kecurigaan anggota Brimob yang melintas di depan SPBU Norista Sei Beduk.
Saat itu, anggota Brimob melihat pelaku menggunakan atribut Polri. "Anggota itu curiga melihat postur tubuh pelaku, saat pelaku minum bandrek," katanya, Selasa (4/9/2016) siang.
Selain curiga akan postur tubuh pelaku, Marzuki menambahkan, pelaku saat ditanyai anggota Brimob sedang menggunakan sabuk Polri dan saat ditanyai anggota mana.
Pelaku menunjukan lencana penyidik Polri, lalu pelaku mengaku angkatan (Leting) 80 dengan NRP 14. "Mendengar pengakuan pelaku yang ngawur, anggota Brimob tadi membawa pelaku ke Polsek Sei Beduk," ujarnya.
Menurut pengakuan Anang, ia terobsesi menjadi anggota Polri tetapi tidak tercapai karena tak lolos saat melamar pada bulan Mei tahun 2015 lalu.
Alasan tidak lolos, karena umurnya yang sudah melebihi batas. "Saya ditolak saat melamar polisi, tetapi saya masih terobsesi," ujarnya.
Setelah gagal menjadi polisi, kata Anang, ia berkenalan dengan mahasiswa kebidanan berinisial Jn yang masih praktik di salah satu rumah sakit.
Karena ia hanya bekerja sebagai buruh di salah satu kawasan Industri Kabil, lalu ia berpura-pura kepada Jn mengaku sebagai anggota Polri berpangkat Brigadir. "Saya ngaku polisi, biar Jn mau dengan saya," akunya.
Setelah berhasil memperdaya Jn dan menjalin hubungan dengan Jn, ia menitipkan sepasang baju Polri PDL/SUS miliknya di rumah Jn. Tujuannya, untuk meyakinkan Jn.
"Baru dua bulan saya jalan dengan Jn, dua bulan jugalah saya menggunakan atribut Polisi supaya Jn mau dengan saya," katanya.
Saat ditanyai dimana ia mendapatkan atribut Polri, Anang mengaku membelinya di salah satu toko depan Mako Brimob dan atribut Polri itu tidak pernah digunakan untuk perbuatan kriminal, tetapi ingin memikat hati Jn.
"Tujuan saya pakai atribut polisi, untuk memperdaya Jn saja. Kalau perbuatan kriminal, saya tidak pernah," ujarnya.
Pantauan dari atribut Polri milik Anang seragam tersebut berlambang Sat Reskrim pada lengan kanan dan lambang satuan Polda Kepri pada lengan kiri.
Menurut Kanit III (Harda) Polresta Barelang AKP Marzuki Zan, penangkapan pelaku berawal dari kecurigaan anggota Brimob yang melintas di depan SPBU Norista Sei Beduk.
Saat itu, anggota Brimob melihat pelaku menggunakan atribut Polri. "Anggota itu curiga melihat postur tubuh pelaku, saat pelaku minum bandrek," katanya, Selasa (4/9/2016) siang.
Selain curiga akan postur tubuh pelaku, Marzuki menambahkan, pelaku saat ditanyai anggota Brimob sedang menggunakan sabuk Polri dan saat ditanyai anggota mana.
Pelaku menunjukan lencana penyidik Polri, lalu pelaku mengaku angkatan (Leting) 80 dengan NRP 14. "Mendengar pengakuan pelaku yang ngawur, anggota Brimob tadi membawa pelaku ke Polsek Sei Beduk," ujarnya.
Menurut pengakuan Anang, ia terobsesi menjadi anggota Polri tetapi tidak tercapai karena tak lolos saat melamar pada bulan Mei tahun 2015 lalu.
Alasan tidak lolos, karena umurnya yang sudah melebihi batas. "Saya ditolak saat melamar polisi, tetapi saya masih terobsesi," ujarnya.
Setelah gagal menjadi polisi, kata Anang, ia berkenalan dengan mahasiswa kebidanan berinisial Jn yang masih praktik di salah satu rumah sakit.
Karena ia hanya bekerja sebagai buruh di salah satu kawasan Industri Kabil, lalu ia berpura-pura kepada Jn mengaku sebagai anggota Polri berpangkat Brigadir. "Saya ngaku polisi, biar Jn mau dengan saya," akunya.
Setelah berhasil memperdaya Jn dan menjalin hubungan dengan Jn, ia menitipkan sepasang baju Polri PDL/SUS miliknya di rumah Jn. Tujuannya, untuk meyakinkan Jn.
"Baru dua bulan saya jalan dengan Jn, dua bulan jugalah saya menggunakan atribut Polisi supaya Jn mau dengan saya," katanya.
Saat ditanyai dimana ia mendapatkan atribut Polri, Anang mengaku membelinya di salah satu toko depan Mako Brimob dan atribut Polri itu tidak pernah digunakan untuk perbuatan kriminal, tetapi ingin memikat hati Jn.
"Tujuan saya pakai atribut polisi, untuk memperdaya Jn saja. Kalau perbuatan kriminal, saya tidak pernah," ujarnya.
Pantauan dari atribut Polri milik Anang seragam tersebut berlambang Sat Reskrim pada lengan kanan dan lambang satuan Polda Kepri pada lengan kiri.
(nag)