Bergelar Sultan Agung, Pengikut Dimas Kanjeng Ini Paling Kaya

Selasa, 04 Oktober 2016 - 05:03 WIB
Bergelar Sultan Agung,...
Bergelar Sultan Agung, Pengikut Dimas Kanjeng Ini Paling Kaya
A A A
PASURUAN - Pengikut setia Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang bermukim di Beji Kabupaten Pasuruan, Dodi Wahyudi mendadak kaya setelah diberi gelar Sultan Agung dari Yang Mulia Dimas Kanjeng. Dodi sebelumnya bekerja sebagai buruh pabrik.

Dua tahun setelah menerima gelar tersebut, Dodi menetap di Desa Gunung Gangsir. Kini, Sultan Dodi telah membangun rumah berlantai tiga bak kerajaan barunya. Pada bagian atas rumah itu, terdapat sebuah kolam renang keluarga.

"Dodi ini hidup pas-pasan karena hanya bekerja sebagai karyawan pabrik swasta. Namun, dia mengalami perubahan hidup dan menjadi kaya. Dia membangun rumah mewah lantai tiga," kata Kapolres Pasuruan AKBP M Aldian, Senin (3/10/2016).

Menurut Kapolres Aldian, sejak kaya raya dia dikenal sebagai orang yang dermawan, tapi saat ada butuhnya. Dia sempat membagikan uang ke tetangga saat mendukung temannya mencalonkan menjadi kepala desa.

"Kami akan terus melacak keberadaan Dodi. Kami mencoba menghubungi keluarga dan teman terdekatnya, tapi nomornya tidak aktif. Kami akan mendalaminya dan melakukan penyelidikan terkait keberadaan Dodi," tandasnya.

Menurut seorang penasehat Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Taufik, sejak dinobatkan sebagai Sultan Agung, Dodi justru mengingkari kepercayaan yang diberikan. Dia bahkan sudah menghilang jejak dari padepokan sejak tahun 2014.

Dodi dianggap sebagai santri yang nakal dan suka membawa lari uang Dimas Kanjeng. Bahkan, uang mahar dari calon pengikut tidak disetorkan seluruhnya kepada Dimas Kanjeng.

"Dodi itu merupakan orang yang disegani di padepokan ini. Dimata yang mulia, Dodi berhasil mencari ratusan pengikut untuk masuk ke dalam padepokan ini. Karena itu, dia diangkat sebagai sultan agung, posisinya di bawah langsung yang mulia," kata Taufik.

Menurut Taufik, warga asal Makasar, Dodi ini pernah dipercaya yang mulia mengambil uang di bank gaib di Banten sebanyak lima kantong berisi uang dolar. Namun, Dodi justru menghilang dan tidak datang ke padepokan beberapa minggu.

"Hampir tiga mingguan, dia menghilang. Setelah itu, dia datang ke padepokan dan hanya menyetorkan dua kantong, tiga kantong dilaporkan hilang. Dua kantong yang diseror itupun, isinya sudah dikurangi," kata Taufik.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7372 seconds (0.1#10.140)