Penyebab Longsor Sumedang Diduga Alih Fungsi Lahan
A
A
A
SUMEDANG - Alih fungsi lahan diduga jadi penyebab longsor di lima titik wilayah di Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang.
Kapolda Jabar Irjen Pol Bambang Waskito mengatakan, jika memang penyebab longsor diduga karena telah terjadi alih fungsi lahan, pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Jika memang ada dugaan terjadi alih fungsi lahan, Polda tentu akan menyelidiki dugaan itu lebih lanjut," ujar Kapolda saat memberikan sumbangan berupa sembako, selimut, dan pakaian kepada korban longsor Kecamatan Sumedang Selatan di Gor Tadjimalela, Kamis (22/9/2016).
Ditemui di tempat yang sama, Sekda Sumedang Zaenal Alimin mengatakan, saat ini pihak BMKG tengah melakukan survei lokasi tanah di titik-titik rawan longsor yang menjadi lokasi pemukiman warga.
Seperti di Dusun Cimareme Pasanggrahan Baru, yang berada di kemiringan 80 derajat, dan Dusun Sukasari Ciherang.
"Hingga hari ini, tim dari BMKG masih melakukan survei tanah di titik rawan longsor. Nanti kita lihat dulu hasil surveinya seperti apa," ucapnya.
Bila memang, lanjut dia, hasil survei dari BMKG itu tanah/lahan di lokasi tersebut rawan longsor dan tidak memungkinkan untuk dihuni, maka warga akan segera direlokasi ke tempat lebih aman.
"Bila memang hasil survei lokasi itu tidak memungkinkan untuk dimukim warga, pilihannya ya direlokasi. Tapi tentunya dalam proses relokasi ini, harus ada kesepakan bersama antara Pemda dan masyarakat terdampak. Karena berkaca dari kejadian sebelumnya di tempat lain di Sumedang. Warga menolak direlokasi," pungkasnya.
Kapolda Jabar Irjen Pol Bambang Waskito mengatakan, jika memang penyebab longsor diduga karena telah terjadi alih fungsi lahan, pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Jika memang ada dugaan terjadi alih fungsi lahan, Polda tentu akan menyelidiki dugaan itu lebih lanjut," ujar Kapolda saat memberikan sumbangan berupa sembako, selimut, dan pakaian kepada korban longsor Kecamatan Sumedang Selatan di Gor Tadjimalela, Kamis (22/9/2016).
Ditemui di tempat yang sama, Sekda Sumedang Zaenal Alimin mengatakan, saat ini pihak BMKG tengah melakukan survei lokasi tanah di titik-titik rawan longsor yang menjadi lokasi pemukiman warga.
Seperti di Dusun Cimareme Pasanggrahan Baru, yang berada di kemiringan 80 derajat, dan Dusun Sukasari Ciherang.
"Hingga hari ini, tim dari BMKG masih melakukan survei tanah di titik rawan longsor. Nanti kita lihat dulu hasil surveinya seperti apa," ucapnya.
Bila memang, lanjut dia, hasil survei dari BMKG itu tanah/lahan di lokasi tersebut rawan longsor dan tidak memungkinkan untuk dihuni, maka warga akan segera direlokasi ke tempat lebih aman.
"Bila memang hasil survei lokasi itu tidak memungkinkan untuk dimukim warga, pilihannya ya direlokasi. Tapi tentunya dalam proses relokasi ini, harus ada kesepakan bersama antara Pemda dan masyarakat terdampak. Karena berkaca dari kejadian sebelumnya di tempat lain di Sumedang. Warga menolak direlokasi," pungkasnya.
(nag)