Puluhan Rumah Warga Hancur Ditabrak Kapal Tongkang
A
A
A
MOROWALI - Belasan rumah di Dusun 5 Kurisa, Desa Patufia, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah mengalami rusak berat setelah ditabrak kapal tongkang yang sedang berlabuh di teluk Pantai Kurisa.
Hantaman kapal tongkang yang memuat bahan bakar itu terjadi karena putusnya jangkar kapal saat terjadinya cuaca buruk akibat angin kencang. Setidaknya ada 14 rumah warga yang rusak berat setelah dihantam kapal tongkang berkapasitas 60 ton.
Peristiwa ini terjadi saat terjadinya hujan deras disertai angin kencang dan ombak tinggi. Kapal tongkang diduga milik PT MBS asal Samarinda mengalami putus jangkar.
Kapal yang merupakan rekanan PT Bintang Delapan Grup, sebuah perusahaan tambang nikel itu terserat arus deras dan kemudian menghantam rumah-rumah warga yang berada di tepi pantai.
Meskipun terjadi pada 15 September silam, namun dampak dari peristiwa yang terjadi saat itu masih memaksa warga mengungsi ke tempat keluarga mereka. Bahkan dalam peristiwa itu dilaporkan satu orang korban luka tertimpa reruntuhan rumah.
Mariyana seorang warga dengan menahan tangis berharap akan ada ganti rugi dari pihak perusahaan untuk memungkinkan dirinya memperbaiki rumahnya yang rusak.
Dikatakannya, peristiwa itu terjadi dengan tiba-tiba. Namun beruntung, dia sempat menyelamatkan diri saat kapal mulai menyapu rumah-rumah pesisir pantai.
Sementara itu, Slamet Viktor Panggabean selaku Vice Presiden PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) bagian dari Bintang Delapan Grup memastikan akan ada ganti rugi dari perusahan pemilik kapal tongkang, yaitu PT MBS.
Saat ini, pihaknya bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Morowali masih melakukan pendataan kerugian masyarakat yang rumahnya ditabrak kapal tongkang.
Berdasarkan pemantauan di lokasi, warga yang rumahnya mengalami kerusakan dan tidak lagi dapat dihuni memilih untuk mengungsi ke rumah keluarga atau ditampung di tenda-tenda yang didirikan oleh BPBD Morowali.
Bantuan dari berbagai pihak juga telah disalurkan, berupa bahan makanan untuk membantu warga yang menjadi korban dalam peristiwa itu.
Hantaman kapal tongkang yang memuat bahan bakar itu terjadi karena putusnya jangkar kapal saat terjadinya cuaca buruk akibat angin kencang. Setidaknya ada 14 rumah warga yang rusak berat setelah dihantam kapal tongkang berkapasitas 60 ton.
Peristiwa ini terjadi saat terjadinya hujan deras disertai angin kencang dan ombak tinggi. Kapal tongkang diduga milik PT MBS asal Samarinda mengalami putus jangkar.
Kapal yang merupakan rekanan PT Bintang Delapan Grup, sebuah perusahaan tambang nikel itu terserat arus deras dan kemudian menghantam rumah-rumah warga yang berada di tepi pantai.
Meskipun terjadi pada 15 September silam, namun dampak dari peristiwa yang terjadi saat itu masih memaksa warga mengungsi ke tempat keluarga mereka. Bahkan dalam peristiwa itu dilaporkan satu orang korban luka tertimpa reruntuhan rumah.
Mariyana seorang warga dengan menahan tangis berharap akan ada ganti rugi dari pihak perusahaan untuk memungkinkan dirinya memperbaiki rumahnya yang rusak.
Dikatakannya, peristiwa itu terjadi dengan tiba-tiba. Namun beruntung, dia sempat menyelamatkan diri saat kapal mulai menyapu rumah-rumah pesisir pantai.
Sementara itu, Slamet Viktor Panggabean selaku Vice Presiden PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) bagian dari Bintang Delapan Grup memastikan akan ada ganti rugi dari perusahan pemilik kapal tongkang, yaitu PT MBS.
Saat ini, pihaknya bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Morowali masih melakukan pendataan kerugian masyarakat yang rumahnya ditabrak kapal tongkang.
Berdasarkan pemantauan di lokasi, warga yang rumahnya mengalami kerusakan dan tidak lagi dapat dihuni memilih untuk mengungsi ke rumah keluarga atau ditampung di tenda-tenda yang didirikan oleh BPBD Morowali.
Bantuan dari berbagai pihak juga telah disalurkan, berupa bahan makanan untuk membantu warga yang menjadi korban dalam peristiwa itu.
(san)