Amankan Jalur Kereta Api, Petugas KAI Tewas Tertimbun Longsor
A
A
A
TASIKMALAYA - Maman (56) warga Cipeundeuy, Kabupaten Garut, yang bekerja di Stasiun Cirahayu, tewas tertimbun longsor di jalur kereta api KM 238, Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya. Maman tewas saat mengamankan jalur rawan longsor tersebut.
Selain mengakibatkan korban tewas, longsor yang menutup rel kereta api juga mengakibatkan jalur sempat lumpuh total tidak bisa dilalui.
Berdasarkan keterangan, Maman bersama dengan rekannya Tutang, Mahmud, dan Emut mengecek jalur kereta api yang terkena longsoran kecil di kawasan tersebut.
Saat itu Tutang naik ke atas tebing longsoran untuk melakukan pengecekan, sedangkan Emut menuju Stasiun Cipeundeuy untuk memberitahukan kejadian tersebut dan mengamankan keberangkatan kereta. Kemudian Maman berada di bawah longsoran dan mencoba membersihkannya, hingga longsor susulan yang cukup besar menimbunnya.
"Petugas saat itu sedang melakukan pengecekan kawasan rawan longsor, karena memang intensitas hujan yang sangat tinggi sehingga kewaspadaan penuh dilakukan di sejumlah titik rawan. Namun kejadian yang tidak diduga terjadi, saya turut prihatin atas kejadian tersebut," ungkap Kepala PT Kereta Api Indonesia Daops 2 Bandung Saridal yang datang mengecek lokasi kejadian, Sabtu (17/9/2016).
Saridal menuturkan, akibat longsor ini perjalanan kereta api terpaksa terhenti di Stasiun Cipeundeuy dan Stasiun Ciawi, hingga kemudian bisa kembali berjalan setelah longsoran tanah berhasil disingkirkan.
Sementara itu, Kapolsek Kadipaten AKP Hima Rawalasi menyebutkan, ada empat orang petugas yang sedang berada di lokasi kejadian saat itu. Namun tiga orang selamat dan satu orang meninggal, karena memang tertimbun longsoran tanah yang cukup besar.
Setelah berhasil dievakuasi jenazahnya kemudian dibawa ke Puskesmas Lambau Ciawi.
Selain mengakibatkan korban tewas, longsor yang menutup rel kereta api juga mengakibatkan jalur sempat lumpuh total tidak bisa dilalui.
Berdasarkan keterangan, Maman bersama dengan rekannya Tutang, Mahmud, dan Emut mengecek jalur kereta api yang terkena longsoran kecil di kawasan tersebut.
Saat itu Tutang naik ke atas tebing longsoran untuk melakukan pengecekan, sedangkan Emut menuju Stasiun Cipeundeuy untuk memberitahukan kejadian tersebut dan mengamankan keberangkatan kereta. Kemudian Maman berada di bawah longsoran dan mencoba membersihkannya, hingga longsor susulan yang cukup besar menimbunnya.
"Petugas saat itu sedang melakukan pengecekan kawasan rawan longsor, karena memang intensitas hujan yang sangat tinggi sehingga kewaspadaan penuh dilakukan di sejumlah titik rawan. Namun kejadian yang tidak diduga terjadi, saya turut prihatin atas kejadian tersebut," ungkap Kepala PT Kereta Api Indonesia Daops 2 Bandung Saridal yang datang mengecek lokasi kejadian, Sabtu (17/9/2016).
Saridal menuturkan, akibat longsor ini perjalanan kereta api terpaksa terhenti di Stasiun Cipeundeuy dan Stasiun Ciawi, hingga kemudian bisa kembali berjalan setelah longsoran tanah berhasil disingkirkan.
Sementara itu, Kapolsek Kadipaten AKP Hima Rawalasi menyebutkan, ada empat orang petugas yang sedang berada di lokasi kejadian saat itu. Namun tiga orang selamat dan satu orang meninggal, karena memang tertimbun longsoran tanah yang cukup besar.
Setelah berhasil dievakuasi jenazahnya kemudian dibawa ke Puskesmas Lambau Ciawi.
(whb)