Miris, Tempat Sampah Jadi Lokasi Pembuangan Mayat Bayi
A
A
A
BANTUL - Jasad bayi yang diduga hasil hubungan gelap dibuang orangtuanya di tempat sampah hingga akhirnya terbawa di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan.
Pemulung yang setiap harinya mengais sampah di lokasi itu pun mengaku sudah delapan kali menemukan jasad bayi di antara tumpukan sampah. Penemuan paling baru adalah jasad bayi berjenis kelamin laki-laki.
Riyati (35), warga Dusun Bendo, RT 03, Sitimulyo, Piyungan, mengaku awalnya mendekat untuk mencari pakan ternak. Begitu membuka-buka kantung plastik di dekat pembongkaran sampah, dia melihat benda mencurigakan seperti tangan bayi.
"Karena takut, ada pemulung lain penasaran membuka kantung plastik itu, ternyata bayi," kata Maryono, Koordinator Kelompok Pemulung, di TPST Piyungan, Kamis (15/9/2016).
Begitu dipastikan isinya jasad bayi, kantung plastik itu diangkat dan diletakkan dalam keranjang bersih untuk dibawa ke tepi jalan. Maryono menyampaikan, jasad bayi itu terbawa truk sampah.
"Kalau tadi pagi yang bongkar sampah truk dari Sleman, tapi tidak tahu persis kantung plastik berisi bayi itu dari truk itu atau yang lain," ucapnya.
Menurut Maryono, kasus penemuan jasad bayi di TPST Piyungan pagi itu bukan kali pertama. Setidaknya dalam sepuluh tahun terakhir sudah terjadi beberapa kali penemuan jasad bayi, dua di antaranya pada tahun 2016.
Pelaku pembuang bayi pun tak ada yang pernah terungkap. Sehingga begitu ditemukan, jasad bayi dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) setempat.
"Sekitar sepuluh tahun ini ada kalau delapan kali penemuan, pelakunya siapa juga tidak tahu," bebernya.
Kabar penemuan jasad bayi itu pun langsung menyebar. Tak lama kemudian, sejumlah polisi dan petugas medis dari Puskesmas Piyungan mendatangi lokasi dan melakukan pengecekan jasad bayi.
Berdasarkan hasil pengecekan itu petugas medis diketahui, panjang bayi 50 centimeter dengan berat badan 3 kilogram. Jasad bayi itu memang sudah waktunya lahir, hanya saja ari-arinya masih belum dipotong.
"Ari-arinya masih kelihatan merah, diperkirakan ini baru dua hari lalu," tutur Maulana akbar, dokter dari Puskesmas Piyungan.
Sementara itu, Kanit Binmas Polsek Piyungan AKP Sudasihana menambahkan, penemuan jasad bayi di TPST Piyungan memang sudah beberapa kali terjadi. Hanya saja, untuk melacak pelaku petugas selalu kesulitan mendapatkan petunjuk.
Penanganan temuan bayi itu pun biasanya diserahkan ke rois setempat untuk mengurus pemakaman. "Memang seringkali ditemukan tapi darimana truk yang membawa juga tidak diketahui," ungkapnya.
Pemulung yang setiap harinya mengais sampah di lokasi itu pun mengaku sudah delapan kali menemukan jasad bayi di antara tumpukan sampah. Penemuan paling baru adalah jasad bayi berjenis kelamin laki-laki.
Riyati (35), warga Dusun Bendo, RT 03, Sitimulyo, Piyungan, mengaku awalnya mendekat untuk mencari pakan ternak. Begitu membuka-buka kantung plastik di dekat pembongkaran sampah, dia melihat benda mencurigakan seperti tangan bayi.
"Karena takut, ada pemulung lain penasaran membuka kantung plastik itu, ternyata bayi," kata Maryono, Koordinator Kelompok Pemulung, di TPST Piyungan, Kamis (15/9/2016).
Begitu dipastikan isinya jasad bayi, kantung plastik itu diangkat dan diletakkan dalam keranjang bersih untuk dibawa ke tepi jalan. Maryono menyampaikan, jasad bayi itu terbawa truk sampah.
"Kalau tadi pagi yang bongkar sampah truk dari Sleman, tapi tidak tahu persis kantung plastik berisi bayi itu dari truk itu atau yang lain," ucapnya.
Menurut Maryono, kasus penemuan jasad bayi di TPST Piyungan pagi itu bukan kali pertama. Setidaknya dalam sepuluh tahun terakhir sudah terjadi beberapa kali penemuan jasad bayi, dua di antaranya pada tahun 2016.
Pelaku pembuang bayi pun tak ada yang pernah terungkap. Sehingga begitu ditemukan, jasad bayi dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) setempat.
"Sekitar sepuluh tahun ini ada kalau delapan kali penemuan, pelakunya siapa juga tidak tahu," bebernya.
Kabar penemuan jasad bayi itu pun langsung menyebar. Tak lama kemudian, sejumlah polisi dan petugas medis dari Puskesmas Piyungan mendatangi lokasi dan melakukan pengecekan jasad bayi.
Berdasarkan hasil pengecekan itu petugas medis diketahui, panjang bayi 50 centimeter dengan berat badan 3 kilogram. Jasad bayi itu memang sudah waktunya lahir, hanya saja ari-arinya masih belum dipotong.
"Ari-arinya masih kelihatan merah, diperkirakan ini baru dua hari lalu," tutur Maulana akbar, dokter dari Puskesmas Piyungan.
Sementara itu, Kanit Binmas Polsek Piyungan AKP Sudasihana menambahkan, penemuan jasad bayi di TPST Piyungan memang sudah beberapa kali terjadi. Hanya saja, untuk melacak pelaku petugas selalu kesulitan mendapatkan petunjuk.
Penanganan temuan bayi itu pun biasanya diserahkan ke rois setempat untuk mengurus pemakaman. "Memang seringkali ditemukan tapi darimana truk yang membawa juga tidak diketahui," ungkapnya.
(san)