Ndalem Kalitan Diusulkan Jadi Monumen Soeharto
A
A
A
SOLO - Ndalem Kalitan di Kota Solo direncanakan menjadi monumen pembangunan mantan Presiden Soeharto. Rumah kediaman yang biasa dipakai keluarga Cendana saat berada di Kota Bengawan ini diharapkan menjadi daya tarik wisata heritage.
Kepala Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Solo Agus Djoko Witiarso mengaku, utusan keluarga mantan Presiden Suharto pernah datang guna berdiskusi mengenai pemanfaatnya Ndalem Kalitan. Ide yang dibawa adalah membuat monumen pembangunan Suharto.
Sedangkan konsepnya ke depan akan dikomunikasikan lebih lanjut. Pemkot Solo siap membantu, karena Ndalem Kalitan merupakan salah satu Benda Cagar Budaya (BCB) yang ada di Kota Solo.
“Kami menyambut baik langkah keluarga yang datang untuk menanyakan langsung kepada pemkot. Kalau mau dijadikan monumen pembangunan Suharto, silahkan saja,” tandas Agus Djoko Witiarso, Senin (12/9/2016).
Pihaknya sangat mendukung pemanfaatan bangunan heritage untuk pariwisata. Namun demikian, pemkot hanya bisa memberikan rambu-rambu agar tidak melanggar dalam posisinya sebagai bangunan BCB.
“Sedangkan pemanfaatan dan pengembangannya kami persilahkan kepada pemilik. Asal sesuai peraturan yang ada,” ungkapnya.
Bangunan BCB di Kota Solo dengan status milik pribadi diakui cukup banyak. Semestinya, bangunan heritage dapat dipakai untuk mendorong pengembangan pariwisata. Solo selama ini memiliki warisan budaya yang sangat banyak.
Sehingga, ke depan Pemkot Solo ingin mengembangkan heritage tourism. Tak hanya sekedar revitalisasi, namun juga pemanfaatannya. Pemilik BCB diharapkan juga proaktif untuk memfungsikan sebagai tempat wisata.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo meminta pemilik BCB bersedia bangunannya dimanfaatkan untuk wisata. Dengan demikian, bangunan menjadi terawat dan tidak kumuh. Bila perlu, dihibahkan kepada Pemkot Solo untuk dikelola.
“Banyak bangunan kuno di Solo berstatus milik pribadi, sehingga kami tidak bisa berbuat apa-apa,” tandas Wali Kota Solo.
Kepala Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Solo Agus Djoko Witiarso mengaku, utusan keluarga mantan Presiden Suharto pernah datang guna berdiskusi mengenai pemanfaatnya Ndalem Kalitan. Ide yang dibawa adalah membuat monumen pembangunan Suharto.
Sedangkan konsepnya ke depan akan dikomunikasikan lebih lanjut. Pemkot Solo siap membantu, karena Ndalem Kalitan merupakan salah satu Benda Cagar Budaya (BCB) yang ada di Kota Solo.
“Kami menyambut baik langkah keluarga yang datang untuk menanyakan langsung kepada pemkot. Kalau mau dijadikan monumen pembangunan Suharto, silahkan saja,” tandas Agus Djoko Witiarso, Senin (12/9/2016).
Pihaknya sangat mendukung pemanfaatan bangunan heritage untuk pariwisata. Namun demikian, pemkot hanya bisa memberikan rambu-rambu agar tidak melanggar dalam posisinya sebagai bangunan BCB.
“Sedangkan pemanfaatan dan pengembangannya kami persilahkan kepada pemilik. Asal sesuai peraturan yang ada,” ungkapnya.
Bangunan BCB di Kota Solo dengan status milik pribadi diakui cukup banyak. Semestinya, bangunan heritage dapat dipakai untuk mendorong pengembangan pariwisata. Solo selama ini memiliki warisan budaya yang sangat banyak.
Sehingga, ke depan Pemkot Solo ingin mengembangkan heritage tourism. Tak hanya sekedar revitalisasi, namun juga pemanfaatannya. Pemilik BCB diharapkan juga proaktif untuk memfungsikan sebagai tempat wisata.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo meminta pemilik BCB bersedia bangunannya dimanfaatkan untuk wisata. Dengan demikian, bangunan menjadi terawat dan tidak kumuh. Bila perlu, dihibahkan kepada Pemkot Solo untuk dikelola.
“Banyak bangunan kuno di Solo berstatus milik pribadi, sehingga kami tidak bisa berbuat apa-apa,” tandas Wali Kota Solo.
(san)