RSHS Rawat Bayi Kembar Siam asal Ciamis

Jum'at, 09 September 2016 - 16:26 WIB
RSHS Rawat Bayi Kembar Siam asal Ciamis
RSHS Rawat Bayi Kembar Siam asal Ciamis
A A A
BANDUNG - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) di Kota Bandung kembali merawat bayi kembar siam yang lahir dempet pada bagian dada sampai perut yang disebut conjoined twin omphalopagus.

Bayi kembar identik berjenis kelamin perempuan itu merupakan anak pertama pasangan asal Ciamis yaitu Syarif (24) dan Gina (18). Kedua bayi itu belum diberi nama hingga kini.

"Bayi kembar ini belum diberi nama sehingga masih memakai nama ibunya, kita sebut Gina I dan Gina II. Bayi tersebut lahir di RSUD Ciamis pada 4 Juli 2016 melalui sectio cesarea," kata Direktur Medik dan Keperawatan RSHS Nucky Nursjamsi Hidayat, di RSHS, Jumat (9/9/2016).

Saat lahir, kedua bayi itu memiliki bobot 5,4 kilogram, tampak aktif, serta tanda vital dan hasil pemeriksaan laboratorium dalam batas normal. Tidak lama setelah lahir, bayi kembar itu dibawa ke RSHS untuk mendapatkan perawatan intensif.

"Bayi ini setelah tujuh jam lahir dibawa ke RSHS karena bagian tubuhnya ada yang menempel satu sama lain," ungkapnya.

Sejak 4 Juli 2016 hingga hari ini, bayi kembar itu mendapat penanganan intensif dari tim dokter RSHS. Perkembangan mereka pun memperlihatkan progres positif.

"Alhamdulillah sekarang bayi tersebut beratnya sudah 7,3 kilogram," ucap Nucky.

Untuk menangani bayi kembar siam tersebut, RSHS melibatkan banyak dokter dan para ahli. Dokter anak, bedah anak, anastesi, bedah torax, hingga ahli gizi dan patologi anatomi dikerahkan.

Bayi kembar itu saat ini masih mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU).

Tim dokter berencana melakukan pemisahan terhadap mereka. Jika berjalan sesuai rencana, bayi kembar itu akan menjalani operasi pemisahan pada Oktober mendatang.

"Insya Allah Oktober. Persiapannya sudah kita mulai dari sekarang," jelas Nucky.

Soal diungkapnya bayi kembar siam itu ke publik, pihak orangtua tidak keberatan. Tapi kedua orangtuanya enggan diwawancara secara langsung oleh wartawan.

"Tapi kalau untuk anaknya diekspos, orangtuanya tidak keberatan. Hanya memang orangtuanya tidak mau diekspos (wawancara) langsung," tutur Kepala Humas dan Protokoler RSHS Nurul Wulandhani.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3902 seconds (0.1#10.140)