Diduga Korban Malapraktik, Usai Dioperasi Penyakit Saimat Kian Parah
A
A
A
SUBANG - Nasib nahas dialami Saimat, warga Dusun Tanjungjaya RT 23/10 Desa Patimban Kecamatan Pusakanagara, Subang.
Usai menjalani operasi di Klinik Dr Noerman di daerah Sukamandi, Kecamatan Ciasem, kondisi kesehatan Saimat terus memburuk.
Bahkan, pascaoperasi tersebut, aktivitas buang air besar yang dilakukan warga miskin ini menjadi tidak normal, karena kotoran itu keluar dari usus samping kirinya.
"Rasanya sakit sekali. Makanan dan minuman yang saya lahap, langsung keluar lagi lewat usus kiri," keluh Saimat.
Orangtua korban, Saidi, menuturkan, peristiwa malang yang dialami anaknya bermula, ketika korban menderita penyakit hernia dan perut buncit.
Selanjutnya, korban mencoba berobat ke Klinik Dr Noerman yang berlokasi di daerah Sukamandi, Kecamatan Ciasem.
Pihak klinik kemudian melakukan operasi terhadap perut korban. Namun, pascaoperasi tersebut, korban bukannya mengalami kesembuhan. Melainkan kondisi kesehatannya makin memburuk.
Bahkan, diduga karena ususnya belum tersambung secara normal, setiap makanan dan minuman yang dikonsumsinya kembali keluar lewat usus samping kiri.
"Harusnya kan keluar lewat anus, tapi (makanan dan minuman) ini malah keluar lewat usus kiri. Kayaknya ususnya belum tersambung normal. Saya enggak ngerti kenapa bisa begini, kayaknya ada yang enggak bener operasinya," tutur Saidi.
Saat ini, kondisi kesehatan anaknya terus memburuk dan tidak mampu lagi beraktivitas. Korban hanya bisa berbaring dan sering mengeluh merasakan sakit luarbiasa setiap kali buang air besar lewat usus kirinya.
Adik korban, Ani, menambahkan, pihak keluarga berharap, pengelola klinik segera bertanggungjawab memulihkan kembali kondisi kesehatan korban.
"Kasihan, kakak saya terus-terusan merasa kesakitan di bekas luka operasi itu, terutama ketika buang air besar, karena keluarnya lewat usus kiri, enggak normal kayak biasanya. Kami sekeluarga minta klinik itu bertanggungjawab," tegasnya.
Warga Desa Patimban, Asep HD, yang juga tetangga korban, menduga, Saimat merupakan korban malapraktik yang dilakukan pihak klinik. Terlebih, setahu dirinya, klinik sebenarnya tidak diizinkan melakukan tindakan operasi.
"Setahu saya, klinik kan enggak boleh lakukan operasi. Kejadian ini harus mendapat atensi pihak-pihak berwenang, soalnya ini menyangkut nyawa manusia. Saya curiga, dia (Saimat) korban malapraktik," timpalnya.
Sementara itu, pihak Klinik Dr Noerman sendiri belum memberikan konfirmasinya terkait insiden yang dialami Saimat.
Usai menjalani operasi di Klinik Dr Noerman di daerah Sukamandi, Kecamatan Ciasem, kondisi kesehatan Saimat terus memburuk.
Bahkan, pascaoperasi tersebut, aktivitas buang air besar yang dilakukan warga miskin ini menjadi tidak normal, karena kotoran itu keluar dari usus samping kirinya.
"Rasanya sakit sekali. Makanan dan minuman yang saya lahap, langsung keluar lagi lewat usus kiri," keluh Saimat.
Orangtua korban, Saidi, menuturkan, peristiwa malang yang dialami anaknya bermula, ketika korban menderita penyakit hernia dan perut buncit.
Selanjutnya, korban mencoba berobat ke Klinik Dr Noerman yang berlokasi di daerah Sukamandi, Kecamatan Ciasem.
Pihak klinik kemudian melakukan operasi terhadap perut korban. Namun, pascaoperasi tersebut, korban bukannya mengalami kesembuhan. Melainkan kondisi kesehatannya makin memburuk.
Bahkan, diduga karena ususnya belum tersambung secara normal, setiap makanan dan minuman yang dikonsumsinya kembali keluar lewat usus samping kiri.
"Harusnya kan keluar lewat anus, tapi (makanan dan minuman) ini malah keluar lewat usus kiri. Kayaknya ususnya belum tersambung normal. Saya enggak ngerti kenapa bisa begini, kayaknya ada yang enggak bener operasinya," tutur Saidi.
Saat ini, kondisi kesehatan anaknya terus memburuk dan tidak mampu lagi beraktivitas. Korban hanya bisa berbaring dan sering mengeluh merasakan sakit luarbiasa setiap kali buang air besar lewat usus kirinya.
Adik korban, Ani, menambahkan, pihak keluarga berharap, pengelola klinik segera bertanggungjawab memulihkan kembali kondisi kesehatan korban.
"Kasihan, kakak saya terus-terusan merasa kesakitan di bekas luka operasi itu, terutama ketika buang air besar, karena keluarnya lewat usus kiri, enggak normal kayak biasanya. Kami sekeluarga minta klinik itu bertanggungjawab," tegasnya.
Warga Desa Patimban, Asep HD, yang juga tetangga korban, menduga, Saimat merupakan korban malapraktik yang dilakukan pihak klinik. Terlebih, setahu dirinya, klinik sebenarnya tidak diizinkan melakukan tindakan operasi.
"Setahu saya, klinik kan enggak boleh lakukan operasi. Kejadian ini harus mendapat atensi pihak-pihak berwenang, soalnya ini menyangkut nyawa manusia. Saya curiga, dia (Saimat) korban malapraktik," timpalnya.
Sementara itu, pihak Klinik Dr Noerman sendiri belum memberikan konfirmasinya terkait insiden yang dialami Saimat.
(nag)