Sunan Kalijaga, Nyai Ratu Kidul dan Kisah Rompi Ontokusumo

Senin, 05 September 2016 - 05:00 WIB
Sunan Kalijaga, Nyai...
Sunan Kalijaga, Nyai Ratu Kidul dan Kisah Rompi Ontokusumo
A A A
Sunan Kalijaga dikenal sebagai salah satu anggota wali songo yang memiliki ilmu kanuragan dan ilmu bathin yang tinggi sebagai karomah yang diberikan Allah SWT. Dalam satu riwayat bahkan disebutkan bahwa Sunan Kalijaga pernah berhasil menaklukan penguasa pantai selatan, Kanjeng Ratu Kidul hingga memeluk Islam.

Salah satu pusaka yang sering disebut-sebut digunakan Sunan Kalijaga dalam menghadapi penguasa pantai selatan itu yakni Rompi Ontokusumo.

Kisahnya dimulai ketika, semua daerah di wilayah Pantai Selatan dilanda hujan badai yang sangat hebat. Wabah penyakit merajalela.

Pagebluk yang ditimbulkan oleh kejahatan Nyai Ratu Kidul merenggut jiwa siapa saja. Melihat kenyataan ini, Sunan Kalijaga lalu mencoba melawan wabah penyakit yang diciptakan Nyai Ratu Kidul.

Lalu Sunan Kalijaga bertarung dengan Kanjeng Ratu Kidul tersebut, namun sang wali mengalami kekalahan.

Setelah kekalahan itu, Sunan Kalijaga mendapat wangsit atau petunjuk yang mengatakan, untuk mengalahkan Nyai Ratu Kidul, Kanjeng Sunan Kalijaga harus menghatamkan Alquran.

Lalu sang sunan menghatamkan Alquran di Masjid Demak dengan disaksikan beberapa anggota Wali Songo lainnya. Konon kemudian setelah usai menjalankan salat subuh berjamaah para wali menemukan kulit kambing pada hari Kamis Legi malam Jum’at Pahing.

Kulit kambing tersebut kemudian dibuat menjadi rompi dengan rajahan oleh Sunan Bonang. Rompi inilah yang kemudian disebut sebagai Rompi Ontokusumo.

Konon setelah selesai terlalu sempit dikenakan oleh Sunan Bonang. Lalu coba dikenakan oleh para wali songo lainnya tetapi tetap saja tak muat. Namun saat Sunan Kalijaga mencoba mengenakannya rompi tersebut muat.

Rompi Ontokusumo sendiri kemudian diberikan ke Kanjeng Sunan Kalijaga. Ketika mengenakan rompi ini, Sunan Kalijaga menjadi lebih kuat.

Kekuatan yang terkandung dalam Rompi Ontokusumo konon sangat luar biasa. Bahkan, para sunan pun tak dapat menyimpulkan secara pasti “cahaya” yang terkandung dalam rompi tersebut.

Konon, sejak saat itu Kanjeng Sunan Kalijaga selalu mengenakan rompi sakti itu.
Rompi ini pulalah yang menjadi tameng dalam pertempurannya menaklukan ratu pantai selatan, Nyi Roro Kidul.

Menurut cerita rompi atau baju Ontokusumo milik Sunan Kalijaga masih tersimpan di Musium Keraton Solo.

Setiap memperingati hari raya Idul Adha, warga Demak selalu menggelar acara jamasan terhadap rompi Ontokusumo.

Prosesi upacara Jamasan ini dihadiri oleh keturunan Sunan Kalijaga, baik yang ada di Keraton Solo, Keraton Yogyakarta maupun dari Surabaya.

Sunan Kalijaga juga memiliki senjata pusaka berupa sebuah keris. Pusaka Sunan Kalijaga yang satu ini dibuat oleh Empu Supa, yang tak lain adalah sahabatnya sendiri.

Saat diminta tolong untuk membuatkan keris untuk Sang Sunan, Empu Supa terkaget-kaget karena konon bahan yang diberikan padanya hanyalah besi berukuran sebuah biji asam.

Meski hanya sebesar biji asam, besi yang diberikan sunan sebagai bahan kerisnya ternyata memiliki berat yang luar biasa, tak sesuai dengan besar dan ukurannya.

Singkat cerita, Empu Supa kemudian selesai mengerjakan tugasnya. Keris yang sudah jadi itu kemudian dia serahkan pada Sang Sunan. Oleh sang sunan, keris dengan 17 lekuk itu kemudian diberi nama Keris Kyai Carubuk.

Keris ini sangat ampuh dan diwariskan turun temurun. Keris ini bahkan dapat mengalahkan kesaktian keris setan kober yang dipunyai Arya Penangsang saat terjadi pemberontakan di Mataram.

Sumber:

- kisahasalusul
- wikipedia dan diolah dari berbagai sumber
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0990 seconds (0.1#10.140)