Sakit Diabetes, Nenek Sebatangkara Tewas Dalam Rumah
A
A
A
GARUT - Seorang wanita renta ditemukan tewas di rumahnya, Kampung Andir RT02/01, Desa Tambakbaya, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut. Peristiwa penemuan jasad dalam rumah itu menggemparkan warga Kampung Andir.
Kasubag Humas Polres Garut AKP Ridwan Tampubolon menjelaskan, korban bernama Earat binti (alm) Samsu (68) itu ditemukan tak bernyawa oleh Heriyanto, kerabatnya sendiri yang tinggal tak jauh dari rumah nenek tersebut, pada Senin 22 Agustus 2016 petang.
"Kerabat yang bernama Heriyanto ini mengaku sudah lama tak bertemu, makanya mencoba datang ke rumah korban pada Senin petang sekitar pukul 19.00 WIB. Ia curiga melihat rumah korban dalam keadaan gelap dan terkunci dari dalam," kata Ridwan, Selasa (23/8/2016).
Kecurigaan Heriyanto, tambah Ridwan, makin menguat setelah mencoba menanyakan kepada tetangga perihal aktivitas korban. Ia pun mendobrak pintu rumah yang sehari-hari menjadi tempat tinggal nenek sebatang kara ini.
"Heriyanto kaget mendapati Earat sudah tak bernyawa di dalam rumah. Ia kemudian melaporkan apa yang dilihatnya kepada warga, tak lama kemudian ke aparat kepolisian terdekat," ujarnya.
Sejumlah anggota polisi pun datang dan melakukan olah TKP di rumah korban. Menurut Ridwan, pihaknya tak menemukan sejumlah benda mencurigakan di dalam rumah.
"Dilihat dari kondisinya, jenazahnya belum membusuk, tidak ada benda yang menjadi penyebab kematian korban, termasuk benda yang digunakan bunuh diri tidak ada. Dari hasil pemeriksaan medis, tidak ada luka akibat penganiayaan," ucapnya.
Berdasarkan keterangan keluarga, korban ini memiliki riwayat penyakit menahun. Kemungkinan besar korban meninggal akibat penyakitnya. "Dari informasi, korban punya riwayat sakit diabetes," imbuh Ridwan.
Polres Garut, lanjutnya, sempat mencoba untuk mengautopsi jasad korban. Langkah tersebut diambil untuk memastikan penyebab kematiannya. "Tapi keluarga menolak autopsi, dengan alasan mereka sudah menerima kematian korban," pungkasnya.
Kasubag Humas Polres Garut AKP Ridwan Tampubolon menjelaskan, korban bernama Earat binti (alm) Samsu (68) itu ditemukan tak bernyawa oleh Heriyanto, kerabatnya sendiri yang tinggal tak jauh dari rumah nenek tersebut, pada Senin 22 Agustus 2016 petang.
"Kerabat yang bernama Heriyanto ini mengaku sudah lama tak bertemu, makanya mencoba datang ke rumah korban pada Senin petang sekitar pukul 19.00 WIB. Ia curiga melihat rumah korban dalam keadaan gelap dan terkunci dari dalam," kata Ridwan, Selasa (23/8/2016).
Kecurigaan Heriyanto, tambah Ridwan, makin menguat setelah mencoba menanyakan kepada tetangga perihal aktivitas korban. Ia pun mendobrak pintu rumah yang sehari-hari menjadi tempat tinggal nenek sebatang kara ini.
"Heriyanto kaget mendapati Earat sudah tak bernyawa di dalam rumah. Ia kemudian melaporkan apa yang dilihatnya kepada warga, tak lama kemudian ke aparat kepolisian terdekat," ujarnya.
Sejumlah anggota polisi pun datang dan melakukan olah TKP di rumah korban. Menurut Ridwan, pihaknya tak menemukan sejumlah benda mencurigakan di dalam rumah.
"Dilihat dari kondisinya, jenazahnya belum membusuk, tidak ada benda yang menjadi penyebab kematian korban, termasuk benda yang digunakan bunuh diri tidak ada. Dari hasil pemeriksaan medis, tidak ada luka akibat penganiayaan," ucapnya.
Berdasarkan keterangan keluarga, korban ini memiliki riwayat penyakit menahun. Kemungkinan besar korban meninggal akibat penyakitnya. "Dari informasi, korban punya riwayat sakit diabetes," imbuh Ridwan.
Polres Garut, lanjutnya, sempat mencoba untuk mengautopsi jasad korban. Langkah tersebut diambil untuk memastikan penyebab kematiannya. "Tapi keluarga menolak autopsi, dengan alasan mereka sudah menerima kematian korban," pungkasnya.
(nag)